BYD Picu Perang Harga di Pasar EV dengan Fitur Smart Driving Gratis

Rabu, 12 Februari 2025 - 08:24 WIB
loading...
BYD Picu Perang Harga...
Saham Xpeng dan Geely pun ikut terkena dampaknya, masing-masing anjlok lebih dari 9% dan 11%. Foto: Reuters
A A A
CHINA - Langkah BYD yang menawarkan fitur mengemudi pintar (smart driving) canggih secara gratis pada hampir semua model mobil listriknya telah mengguncang pasar EV dan memicu kekhawatiran akan perang harga baru.

Dampaknya sudah dirasakan: saham Xpeng dan Geely masing-masing anjlok lebih dari 9% dan 11%.

Strategi Agresif BYD

Pada hari Senin (10/2/2025), BYD meluncurkan 21 model yang dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi canggih "God's Eye" atau yang dikenal sebagai DiPilot, tanpa biaya tambahan.

Sistem ini mirip dengan yang ditawarkan oleh Tesla, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Model termurah BYD, Seagull, yang dibanderol dengan harga USD9.555 (sekitar Rp147 juta), pun sudah dilengkapi dengan fitur "God's Eye" versi dasar.

Langkah ini membuat harga mobil listrik BYD dengan fitur autonomous driving jauh lebih murah dibandingkan para pesaingnya, termasuk Tesla yang menawarkan fitur serupa pada EV dengan harga mulai dari USD32.000 (sekitar Rp496 juta).

Memicu Perang Harga Baru

Para analis menilai langkah BYD ini dapat memicu perang harga baru di pasar EV yang sudah sangat kompetitif. Saham Xpeng dan Geely yang turun tajam mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak strategi agresif BYD ini. Sementara itu, saham BYD yang terdaftar di Hong Kong sempat naik 4,5% ke level tertinggi sebelum akhirnya turun kembali.

Tiga Versi "God's Eye"

BYD menawarkan tiga versi "God's Eye" di sebagian besar jajaran produknya:

1. Versi Dasar: Tersedia pada model Seagull hingga model dengan harga USD30.000 (sekitar Rp465 juta). Versi ini memungkinkan pengemudian otonom di jalan raya, meskipun pengemudi harus tetap memegang kemudi dan mengambil kendali saat diperlukan.

2. Versi Menengah dan Tinggi: Dipasang pada kendaraan yang lebih mahal, memungkinkan mobil untuk mengemudi secara otonom di lalu lintas perkotaan yang lebih kompleks, meskipun tetap di bawah pengawasan manusia.

Kondisi Pasar Otomotif China

China, sebagai pasar mobil terbesar di dunia, telah mengalami perang harga sejak tahun 2023. Hal ini memaksa produsen mobil asing untuk merestrukturisasi operasi mereka dan menyebabkan startup yang lebih kecil mundur. Langkah BYD ini diperkirakan akan semakin memperketat persaingan di pasar EV Tiongkok.



Strategi BYD yang menawarkan fitur mengemudi pintar canggih secara gratis pada hampir semua modelnya merupakan langkah berani yang dapat mengubah lanskap pasar EV.

Langkah ini berpotensi memicu perang harga baru dan memaksa para pesaing untuk menyesuaikan strategi mereka. Di sisi lain, konsumen diuntungkan dengan semakin terjangkaunya mobil listrik dengan teknologicanggih.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3102 seconds (0.1#10.140)