Batuk Asap, BYD Indonesia Pastikan Tidak Ada Api dan Lakukan Investigasi Menyeluruh
loading...
BYD Indonesia melakukan investigasi menyeluruh terhadap BYD Seal yang diduga berasap di garasi rumah. Foto: Antara
A
A
A
JAKARTA - BYD Seal membuat media sosial ramai karena mengeluarkan asap tebal dari bagian bawah saat diparkir di garasi rumah. Pihak BYD Indonesia merespons dengan cepat, menyebut tidak ada api dan sudah lakukan investigasi.
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia Luther Pandjaitan menyampaikan permintaan maaf dan prihatin atas peristiwa tersebut. Ia memastikan seluruh pihak sudah menangani kasus tersebut dengan baik.
Luther juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi demi mengetahui penyebab sebenarnya asap tebal tersebut keluar. Pasalnya, BYD Seal tersebut dikatakan tidak digunakan selama tiga hari dan tidak dalam pengisian daya.
“Saat ini tim aftersales BYD sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan indentifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut. Mudah-mudahan dapat segera kami konfirmasi ke publik," kata Luther saat dihubungi SindoNews.
Mengenai kabar yang beredar di media sosial, Luther memastikan tidak ada api yang keluar dari mobil listrik tersebut. Dikatakan pendaran cahaya berasal dari lampu rumah dan lampu jalanan.
Sebagai informasi, petugas pemadam kebakaran menurunkan enam unit mobil dan 30 personel untuk mengatasi BYD Seal yang mengeluarkan asap tebal tersebut. Hal tersebut mendapat apresiasi dari BYD karena melakukan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Sedan Listrik Seal Batuk Asap saat Parkir di Garasi, Begini Penjelasan BYD Indonesia
"Saat ini berkat dukungan banyak pihak situasi sudah dapat ditangani dengan cepat termasuk kami sudah menjemput unit," ujar Luther.
BYD sendiri menggunakan baterai yang dinamakan "Blade Battery" pada seluruh mobil listrik mereka. Baterai ini berjenis lithium iron phosphate (LFP) yang berarti menggunakan material besi sebagai bahan baku utama. Diklaim baterai ini lebih aman dibandingkan lithium-ion dan tidakmudahterbakar.
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia Luther Pandjaitan menyampaikan permintaan maaf dan prihatin atas peristiwa tersebut. Ia memastikan seluruh pihak sudah menangani kasus tersebut dengan baik.
Luther juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi demi mengetahui penyebab sebenarnya asap tebal tersebut keluar. Pasalnya, BYD Seal tersebut dikatakan tidak digunakan selama tiga hari dan tidak dalam pengisian daya.
“Saat ini tim aftersales BYD sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan indentifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut. Mudah-mudahan dapat segera kami konfirmasi ke publik," kata Luther saat dihubungi SindoNews.
Mengenai kabar yang beredar di media sosial, Luther memastikan tidak ada api yang keluar dari mobil listrik tersebut. Dikatakan pendaran cahaya berasal dari lampu rumah dan lampu jalanan.
Sebagai informasi, petugas pemadam kebakaran menurunkan enam unit mobil dan 30 personel untuk mengatasi BYD Seal yang mengeluarkan asap tebal tersebut. Hal tersebut mendapat apresiasi dari BYD karena melakukan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Sedan Listrik Seal Batuk Asap saat Parkir di Garasi, Begini Penjelasan BYD Indonesia
"Saat ini berkat dukungan banyak pihak situasi sudah dapat ditangani dengan cepat termasuk kami sudah menjemput unit," ujar Luther.
BYD sendiri menggunakan baterai yang dinamakan "Blade Battery" pada seluruh mobil listrik mereka. Baterai ini berjenis lithium iron phosphate (LFP) yang berarti menggunakan material besi sebagai bahan baku utama. Diklaim baterai ini lebih aman dibandingkan lithium-ion dan tidakmudahterbakar.
(dan)
Lihat Juga :
