5 Mobil China dengan Ekspor Terbesar, Ternyata Bukan BYD

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:24 WIB
loading...
5 Mobil China dengan...
Pabrikan China aktif melakukan ekspor mobil ke berbagai negara. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Mobil China dengan ekspor terbesar rupanya bukan dipegang oleh BYD, baik untuk di tahun 2024 maupun awal tahun 2025. Saat ini Tiongkok memang tengah melakukan ekspansi besar-besaran di sektor otomotif dengan mengekspor banyak kendaraan ke berbagai negara.

Menurut data China Passenger Car Association, ekspor mobil China pada 2024 akan mencapai 4,734 juta unit, meningkat 23,3% setiap tahun. Volume ekspor pada bulan Desember adalah 404.000 unit, pada dasarnya sama dengan pada bulan November, dan kenaikan 4,1% dibandingkan dengan 2023.

Pada 2024, volume ekspor kendaraan listrik murni mencapai 921.000 unit, naik 0,8% dari tahun ke tahun. Di antara mereka, volume ekspor pada bulan Juni mencapai rekor terendah hanya 56.000 unit.

5 Mobil China dengan Ekspor Terbesar

1. Chery Group

Chery Group menjadi produsen China dengan angka ekspor terbesar pada kuartal pertama 2025. Ekspor Chery Group secara global mencapai 255.465 unit pada kuartal 2025.

Chery Group telah mengumumkan hasil penjualannya untuk Maret dan kuartal pertama tahun 2025. Melansir Car News China, pada bulan Maret, Chery Group menjual 214.770 kendaraan.

Angka ini naik 18,3% dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2024 sendiri, merek ini sempat mengekspor total sekitar 1.140.000 kendaraan.

2. SAIC Motor

SAIC Motor melalui merek MG berhasil mengekspor 929.000 kendaraan pada 2024 lalu, terutama dari model MG 4 dan MG ZS EV. Data JATO Dynamics menunjukkan MG menjadi merek Asia terlaris ke-3 di Eropa Barat setelah Toyota dan Hyundai.

SAIC membangun pusat desain di London dan pabrik perakitan di Indonesia untuk memperkuat ekspansi global. Menurut LMC Automotive, strategi "teknologi premium dengan harga terjangkau" berhasil meningkatkan pangsa pasar MG di Eropa dari 1,2% (2020) menjadi 4,8% (2025).

3. Geely Auto

Geely melaporkan ekspor 532.000 kendaraan pada 2024, didorong oleh kesuksesan Coolray dan Geometry C. Menurut data ASEAN Automotive Federation, Geely menguasai 18% pasar SUV kompak di Asia Tenggara, menggeser dominasi Jepang. Kolaborasi dengan Volvo dan Mercedes memberikan keunggulan teknologi yang dipercaya konsumen global.

Pabrik Geely di Belarusia (kapasitas 60.000 unit/tahun) menjadi gerbang ekspor ke Eropa Timur. S&P Global Mobility menilai strategi Geely mengakuisisi merek-merek Eropa kemudian memanfaatkan jaringan distribusinya merupakan langkah genius dalam ekspansi global.

4. Great Wall Motor (GWM)

GWM mencatat ekspor 453.000 unit pada 2024, dengan Haval H6 dan Ora 07 sebagai produk unggulan. Data Fitch Solutions menunjukkan GWM menguasai 25% pasar SUV di Timur Tengah, mengalahkan Toyota RAV4 melalui penawaran fitur mewah dengan harga bersaing.

Pabrik senilai $1 miliar di Thailand menjadi basis produksi utama untuk pasar right-hand drive. Menurut penelitian McKinsey, strategi GWM menyasar niche market SUV off-road dengan teknologi canggih seperti tank turn (putaran 360°) berhasil menciptakan diferensiasi kompetitif.

Baca Juga: First to File dan Error in Persona! 2 Alasan Gugatan Merek Denza oleh BYD Kandas di Pengadilan

5. BYD

BYD yang digadang-gadang sebagai eksportir mobil China terbesar hanya tercatat melakukan pengiriman 433.000 kendaraan di 2024. Penjualan tersebut disokong oleh model-model seperti BYD Seal dan Dolphin yang menguasai 15% pasar EV Eropa menurut data Schmidt Automotive Research.

Pabrik BYD di Thailand yang berkapasitas 150.000 unit/tahun menjadi basis ekspor utama ke ASEAN, sementara fasilitas di Hungaria memasok kebutuhan Eropa. Analis BloombergNEF memprediksi BYD akan menjadi merek mobil global top 5 pada 2027, menggeser posisi tradisional Jepang dan Jerman.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
CATL Sebut Elon Musk...
CATL Sebut Elon Musk Tidak Tahu Cara Bikin Baterai
AS Sebut Penggunaan...
AS Sebut Penggunaan Baterai Lithium Mempercepat datangnya Kiamat
Ukuran Baterai Jadi...
Ukuran Baterai Jadi Masalah Besar Mobil Listrik yang Tak Bisa Dihindari
AS Sebut Harga Mobil...
AS Sebut Harga Mobil Listrik Seharusnya Lebih Murah, Ini Alasannya
Toyota Yakin Teknologi...
Toyota Yakin Teknologi Baterai seperti Ini Tidak Dimiliki Mobil Listrik China
Toyota dan BMW Desak...
Toyota dan BMW Desak Thailand Serius di Mobil Hybrid
Jack Ma Muncul Kembali...
Jack Ma Muncul Kembali Bersama Bos BYD setelah 5 Tahun Menghilang
Gara-gara Mobil Listrik,...
Gara-gara Mobil Listrik, Perang Dagang UE dan China Masih Jauh dari Damai
Perang Dagang China-Uni...
Perang Dagang China-Uni Eropa Meletus saat Beijing Ajukan Keluhan ke WTO
Rekomendasi
India Kerahkan Tank...
India Kerahkan Tank Tempur T-72 Rusia untuk Melawan Pakistan
Bunuh Anak-Anak sebagai...
Bunuh Anak-Anak sebagai Hobi, Israel Berisiko Terisolasi di Era Apartheid
Wacana Tuntutan 10 Persen...
Wacana Tuntutan 10 Persen Ojol Berisiko Matikan Denyut Ekonomi Digital
Berita Terkini
Gaikindo Mendukung Insentif...
Gaikindo Mendukung Insentif Tidak Hanya untuk Mobil Listrik, tapi Juga Hybrid, LCGC, hingga ICE
Penjualan Masih Lemas,...
Penjualan Masih Lemas, Insentif Mobil Listrik Bakal Dievaluasi, Apa Dampaknya?
CATL Sebut Elon Musk...
CATL Sebut Elon Musk Tidak Tahu Cara Bikin Baterai
Citron Resmikan Experience...
Citron Resmikan Experience Center Bali, Luncurkan New C3 Aircross SUV dan New C3
AS Sebut Penggunaan...
AS Sebut Penggunaan Baterai Lithium Mempercepat datangnya Kiamat
Ukuran Baterai Jadi...
Ukuran Baterai Jadi Masalah Besar Mobil Listrik yang Tak Bisa Dihindari
Infografis
J-10 China Jagoan Pakistan...
J-10 China Jagoan Pakistan Pemangsa 5 Jet Tempur India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved