Gandeng Allianz Indonesia, SOS Children’s Villages Gelar 'We Are the Future'

Kamis, 10 September 2020 - 01:59 WIB
loading...
Gandeng Allianz Indonesia,...
Allianz Indonesia dan SOS Children’s Villages Gelar We Are the Future. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA -
Luncurkan programWe Are the Future ”, Allianz Indonesia mempersiapkan kemandirian anak remaja SOS Children’s Villages dengan pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan (Baca juga: Kabar Gembira Bagi Pecinta Sedan, Mitsubishi Bangkitkan Galant dari "Kubur" )

Semarang, 9 September 2020 – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran per Februari 2020 adalah sekitar 6,88 juta penduduk Indonesia . Jumlah ini naik 60 ribu orang dibandingkan Februari 2019, dengan perbandingan tahun per tahun.

Keadaan ini kemudian diperparah oleh dampak pandemi COVID-19 . Analisis dari International Labour Organisation menyebut setidaknya 1 dari 6 anak muda kehilangan pekerjaan karena dampak dari Covid-19 di seluruh dunia . Imbas dari virus ini tentu tidak hanya kita rasakan pada masa sekarang, tapi dampaknya dapat dirasakan sampai beberapa tahun ke depan..(Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Rumah Sakit di Ambang Kolaps )

Sampai dengan 2 September 2020, Pemerintah Republik Indonesia telah melaporkan 177.571 kasus yang dikonfirmasi positif Covid-19. Bisnis di berbagai sektor di negara ini telah terpukul keras ketika pandemi Covid-19 mendatangkan malapetaka pada kegiatan ekonomi nasional. Para pekerja dengan upah rendah kemungkinan besar akan kehilangan pekerjaan mereka, bahkan tidak sedikit yang saat ini sudah dirumahkan.

Menteri perekomian Republik Indonesia, Airlangga menyebutkan ada setidaknya 3 juta pekerja yang terdampak Corona, baik yang terkena PHK ataupun dirumahkan tanpa digaji . Dampak yang lebih jauh, tidak sedikit negara yang melaporkan terjadinya resesi ekonomi.

“Keadaan saat ini sangat mempengaruhi lapangan pekerjaan dan jumlah pengangguran, terutama untuk anak muda yang baru mau melangkahkan kaki ke dunia kerja. Pilihan lapangan kerja yang masih bertahan menjadi lebih sedikit dari sebelumnya, dengan jumlah angkatan kerja yang lebih banyak,” ujar Harry Hikmat, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Masalah ini sudah menjadi perhatian khusus bagi SOS Children’s Villages sejak awal pandemi Covid-19. Sebagai sebuah organisasi nirlaba yang aktif dalam pemenuhan hak-hak anak, SOS Children’s Villages mengasuh dan membina lebih dari 5.500 anak yang telah atau terancam kehilangan pengasuhan orang tua di Indonesia. Sedangkan, jumlah remaja yang saat ini sedang persiapan menuju kemandirian ada sebanyak 2.584 remaja, dengan lebih dari 200 diantaranya di usia yang menempuh pendidikan tinggi untuk siap bekerja. Berdasarkan assessment yang kami lakukan, ada sebanyak 100 remaja yang saat ini tidak bekerja, sebagian dari mereka karena dirumahkan akibat pandemi.

Melihat kondisi ekonomi saat ini, sangat penting bagi kami untuk membantu persiapkan anak-anak dengan ketrampilan yang mumpuni agar bisa bersaing di dunia kerja. Mereka berasal dari lingkungan dan budaya yang berbeda-beda yang tersebar di 11 kota Indonesia, dari Aceh hingga Flores. Namun, tujuan dan keinginan mereka hanya satu, mampu menjadi pribadi yang mandiri dan sukses di dunia kerja.

Dalam semangat yang sama, SOS Children’s Villages bekerja sama dengan Allianz Indonesia untuk membantu peningkatan kapasitas anak remaja. Setelah kesuksesan program “We Are Hope” pada tahun 2019 lalu, kembali tahun ini Allianz Indonesia dan SOS Children’s Villages membuat program dengan nama “We Are the Future” yang bertujuan memberikan harapan bagi anak muda khususnya di SOS Children’s Villages Semarang untuk perkembangan kapasitas remaja dan mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.

“SOS Children’s Villages sangat bersyukur dengan program yang dilaksanakan bersama dengan Allianz Indonesia. Sejak tahun 2019 lalu tampak hasil positif pada diri anak-anak remaja di salah satu lokasi village kami, yaitu SOS Children’s Villages Semarang. Mereka menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mengambil sikap dalam persiapan diri mereka menuju mandiri.” ujar Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.

“Dukungan ini merupakan wujud komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas generasi muda Indonesia yang sejalan dengan salah satu pilar dari CSR Allianz Indonesia yaitu Pendidikan,” kata Cui Cui, Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia.

“ Saya bersyukur karena tahun ini kembali diberikan kesempatan untuk belajar bersama Allianz. Saya berharap program ini tidak hanya di level beginner saja tetapi terus berlanjut sampai level professional sehingga dapat membantu saya saat memasuki dunia kerja nanti. Terima kasih banyak SOS Children’s Villages dan Allianz Indonesia,” tutur Putri Aurelia, salah satu remaja SOS Children’s Villages Semarang.

Selaras dengan komitmen yang mendukung pendidikan berkualitas dan lapangan kerja yang layak bagi anak muda, Allianz Indonesia menggandeng SOS Children’s Villages untuk mencapai salah satu target sasaran yang menjadi prioritas dalam melakukan aksi tanggung jawab sosial perusahaan pada Pasal 4 dalam Permensos No. 6 tahun 2016, yaitu bidang ketelantaran serta mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDG’S) nomor 4,8 dan 10 yang mengupayakan pendidikan dan pelatihan untuk mengurangi pengangguran pemuda sehingga pemuda mampu keluar dari garis kemiskinan dan mendapat kehidupan yang layak.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1853 seconds (0.1#10.140)