IIHS Sebut Mobil Kecil Tidak Aman untuk Penumpang Belakang
loading...
Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) mengungkapkan, sebagian besar mobil kecil tidak memberikan perlindungan memadai bagi penumpang kursi belakang. Foto/Carbuzz
A
A
A
VIRGINIA - Lembaga Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (Insurance Institute for Highway Safety/IIHS) mengungkapkan, sebagian besar mobil kecil tidak memberikan perlindungan memadai bagi penumpang kursi belakang. Namun, IIHS mengklaim kursi belakang masih merupakan tempat teraman untuk anak kecil, karena mereka dapat terluka oleh airbag depan.
Fakta ini disampaikan IIHS setelah melakukan uji tabrak pada semua mobil kecil depan tumpang tindih moderat yang diperbarui. Dikutip dari laman The Drive dan Car Buzz, Selasa (16/5/2023), dari lima mobil kecil yang diuji, tidak ada yang mendapat peringkat "baik".
Sedan Honda Civic dan sedan Toyota Corolla dinilai "dapat diterima", sedangkan Kia Forte, Nissan Sentra, dan Subaru Crosstrek dinilai "buruk". Pada tiga kendaraan dengan peringkat buruk, pengukuran yang diambil dari dummy belakang juga menunjukkan risiko cedera kepala, leher, atau dada yang sedang atau tinggi.
Sedan Honda Civic dan sedan Toyota Corolla dengan rating yang dapat diterima sebagian besar memberikan perlindungan yang memadai di jok belakang. Untuk Corolla memiliki kepala dummy belakang yang mendekati sandaran jok depan, yang meningkatkan risiko cedera kepala.
Temuan ini mencerminkan hasil dari tahun lalu ketika uji tabrakan depan tumpang tindih moderat pertama kali diperbarui. Hanya dua dari 15 SUV kecil, Ford Escape dan Volvo XC40, yang mendapat peringkat bagus saat itu.
IIHS menunjukkan bahwa celah antara perlindungan penumpang depan dan belakang terjadi karena kursi depan menjadi lebih aman berkat airbag yang ditingkatkan dan sabuk pengaman canggih, fitur ini jarang tersedia di belakang. Akibatnya, IIHS telah memperbarui uji tabrak depan tumpang tindih sedang untuk mendorong pabrikan meningkatkan perlindungan kursi belakang.
![IIHS Sebut Mobil Kecil Tidak Aman untuk Penumpang Belakang]()
IIHS memperbarui pengujiannya tahun lalu karena kursi belakang kerap ditempati penumpang rentan, yakni anak-anak dan lansia. Tabrakan di dunia nyata menunjukkan bahwa penumpang kursi belakang lebih mungkin mengalami cedera parah daripada penumpang di depan, menyoroti pentingnya tes ini.
Untuk mendapatkan peringkat "baik", boneka baris kedua tidak boleh melampaui batas risiko cedera untuk kepala, leher, dada, perut, atau paha. Selain itu, sabuk pengaman harus memastikan boneka tidak bergerak terlalu dekat dengan sandaran kursi depan dan menghindari tenggelam atau tergelincir di bawah sabuk pangkuan.
Terlepas dari peningkatan fitur keselamatan kursi depan, IIHS menunjukkan bahwa kursi belakang masih merupakan tempat teraman bagi anak kecil karena mereka dapat berisiko cedera akibat menggembungkan airbag depan.
Fakta ini disampaikan IIHS setelah melakukan uji tabrak pada semua mobil kecil depan tumpang tindih moderat yang diperbarui. Dikutip dari laman The Drive dan Car Buzz, Selasa (16/5/2023), dari lima mobil kecil yang diuji, tidak ada yang mendapat peringkat "baik".
Sedan Honda Civic dan sedan Toyota Corolla dinilai "dapat diterima", sedangkan Kia Forte, Nissan Sentra, dan Subaru Crosstrek dinilai "buruk". Pada tiga kendaraan dengan peringkat buruk, pengukuran yang diambil dari dummy belakang juga menunjukkan risiko cedera kepala, leher, atau dada yang sedang atau tinggi.
Sedan Honda Civic dan sedan Toyota Corolla dengan rating yang dapat diterima sebagian besar memberikan perlindungan yang memadai di jok belakang. Untuk Corolla memiliki kepala dummy belakang yang mendekati sandaran jok depan, yang meningkatkan risiko cedera kepala.
Temuan ini mencerminkan hasil dari tahun lalu ketika uji tabrakan depan tumpang tindih moderat pertama kali diperbarui. Hanya dua dari 15 SUV kecil, Ford Escape dan Volvo XC40, yang mendapat peringkat bagus saat itu.
IIHS menunjukkan bahwa celah antara perlindungan penumpang depan dan belakang terjadi karena kursi depan menjadi lebih aman berkat airbag yang ditingkatkan dan sabuk pengaman canggih, fitur ini jarang tersedia di belakang. Akibatnya, IIHS telah memperbarui uji tabrak depan tumpang tindih sedang untuk mendorong pabrikan meningkatkan perlindungan kursi belakang.
IIHS memperbarui pengujiannya tahun lalu karena kursi belakang kerap ditempati penumpang rentan, yakni anak-anak dan lansia. Tabrakan di dunia nyata menunjukkan bahwa penumpang kursi belakang lebih mungkin mengalami cedera parah daripada penumpang di depan, menyoroti pentingnya tes ini.
Untuk mendapatkan peringkat "baik", boneka baris kedua tidak boleh melampaui batas risiko cedera untuk kepala, leher, dada, perut, atau paha. Selain itu, sabuk pengaman harus memastikan boneka tidak bergerak terlalu dekat dengan sandaran kursi depan dan menghindari tenggelam atau tergelincir di bawah sabuk pangkuan.
Terlepas dari peningkatan fitur keselamatan kursi depan, IIHS menunjukkan bahwa kursi belakang masih merupakan tempat teraman bagi anak kecil karena mereka dapat berisiko cedera akibat menggembungkan airbag depan.
(wib)
Lihat Juga :
