China Tuntut Transparansi, TikTok Segera Gelar IPO

Selasa, 22 September 2020 - 06:35 WIB
loading...
A A A
Belum jelas alasan kenapa TikTok menolak akuisisi dari Microsoft. Padahal, Microsoft merupakan konsorsium yang pertama pertama kali mengonfirmasi rencana untuk mengakuisisi TikTok. Microsot menyatakan telah lama menggelar perbincangan dengan perusahaan teknologi asal China, ByteDance.

Twitter juga pernah mendekati ByteDance untuk menyatakan ketertarikannya mengakuisisi aplikasi berbagai video tersebut. Namun, para pakar menyatakan keraguan terhadap kemampuan Twitter mampu menyukseskan kesepakatan tersebut. (Baca juga: Soal Aturan Gowes, Daerah Lain Diminta Contoh Anies)

Aplikasi Tiktok menarik perhatian global dan sejak saat itu TikTok telah menarik ratusan juta penonton yang bersemangat, kreatif dan muda. Asal usul TikTok berbeda dengan kisah start-up yang sering kita dengar sebelumnya. Perusahaan itu bukan kerajaan yang dibangun oleh beberapa orang dengan ide bagus di garasi rumah mereka.

Aplikasi itu sebenarnya bermula dari tiga aplikasi berbeda. Yang pertama adalah aplikasi AS bernama Musical.ly, yang diluncurkan pada 2014 dan memiliki sejumlah pengikut yang jumlahnya 'sehat' di negara itu. Pada 2016, raksasa teknologi China ByteDance meluncurkan layanan serupa di China yang disebut Douyin.

Aplikasi itu menarik 100 juta pengguna di China dan Thailand dalam kurun waktu setahun. ByteDance melihat prospek yang cerah dan ingin memperluas bisnis dengan merek yang berbeda - TikTok. Jadi, pada tahun 2018 perusahaan itu membeli Musical.ly dan memulai ekspansi global TikTok.

TikTok memiliki kelebihan pada penggunaan musik dan algoritma yang luar biasa kuat, yang mempelajari apa yang disukai pengguna jauh lebih cepat daripada banyak aplikasi lain. Pengguna dapat memilih dari database lagu yang besar, filter dan klip film untuk melakukan lipsync. (Lihat videonya: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)

Banyak orang akan menghabiskan sebagian besar waktunya di laman 'For You'. Di sinilah algoritma menawarkan konten bagi pengguna, mengantisipasi apa yang akan mereka nikmati berdasarkan konten yang telah mereka saksikan.

Pada Juli lalu, TikTok sudah memiliki satu miliar pengunduh di seluruh dunia, di mana 500 juta di antaranya adalah pengguna aktif. Setahun kemudian mereka memiliki dua miliar pengunduh dan sekitar 800 juta pengguna aktif. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2442 seconds (0.1#10.140)