Raisa Bikin Was-Was Massa Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aksi Demo tolak UU Cipta Kerja Kamis 8/10/2020 yang terjadi serentak hampir di seluruh daerah di Indonesia yang berakhir ricuh menyita banyak perhatian. Pasal aksi ini diwarnai aksi bentrok dan pembakaran di beberapara lokasi di Jakarta.
Rantis sendiri digunakan untuk berbagai keperluan, paling utama adalah mengangkut tentara di medan perang. Karena fungsinya sebagai pengangkut tentara, maka rantis harus memiliki kemampuan manuver yang baik, cepat, dan tentunya mampu menahan serangan musuh.
Bukan sosok seorang penyanyi wanita Indonesia, Raisa yang merupakan singkatan dari ‘Pengurai Massa’, merupakan kendaraan taktis milik Polri untuk mengurai kerusuhan massa. Dilengkapi berbagai teknologi canggih seperti kamera video, alat komunikasi, dan alat pengeras suara berkekuatan 1.000 watt, mobil ini mampu mengeluarkan suara bising yang dapat mengganggu saraf setiap orang yang mendengarnya.
Seperti dilansir dari airspaceHampir semua jenis kendaraan taktis (rantis) dan kendaraan khusus (ransus) milik Brimob dan Satuan Sabhara Polri dilibatkan. Di antaranya panser Doosan Barracuda, rantis DAPC-1 Wolf , DAPC Tambora, truk water cannon, dan truk pagar betis baja.
Hadir pula ransus lainnya yang juga sangat berperan dalam mengurai aksi unjuk rasa, yaitu Raisa (Pengurai Massa). Kendaraan ini dilengkapi senjata berupa perangkat pengeras suara (speaker).
Nah, mengenai perangkat pengeras suaranya ada dua kekuatan yang yang diusung Raisa. Pertama 600 watt digunakan untuk memberi himbauan pada massa dan yang kedua 1.000 watt digunakan untuk membubarkan massa.
Pengeras suara berdaya 1.000 watt ini akan menghasilkan suara bising yang tak bisa diterima telinga manusia. Dijamin orang-orang di sekitar Raisa akan kabur tunggang langgang karena tak tahan mendengarnya. Suara bising ini bisa membuat kepala pusing bahkan rasa mual.
Selain pengeras suara, Raisa juga dilengkapi kamera pengawas situasi dan alat perekamnya. Hasil pantauan dari lapangan yang ditangkap oleh Raisa dapat langsung dikirimkan ke markas komando.
Sebagai platformnya, Raisa menggunakan Toyota Hilux Double Cabin dengan pilihan mesin diesel kapasitas 2.500 cc dan mesin bensin 2.000 cc. Bagian luar kendaraan dilengkapi pelindung berupa rangka pipa tubular dan jaring besi pengaman jendela kaca.
Kendaraan diawaki empat orang awak. Terdiri dari pengemudi, seorang penjaga keamanan, dan dua orang yang mengatur atau memfungsikan kerja dari sound system.
Rantis sendiri digunakan untuk berbagai keperluan, paling utama adalah mengangkut tentara di medan perang. Karena fungsinya sebagai pengangkut tentara, maka rantis harus memiliki kemampuan manuver yang baik, cepat, dan tentunya mampu menahan serangan musuh.
Bukan sosok seorang penyanyi wanita Indonesia, Raisa yang merupakan singkatan dari ‘Pengurai Massa’, merupakan kendaraan taktis milik Polri untuk mengurai kerusuhan massa. Dilengkapi berbagai teknologi canggih seperti kamera video, alat komunikasi, dan alat pengeras suara berkekuatan 1.000 watt, mobil ini mampu mengeluarkan suara bising yang dapat mengganggu saraf setiap orang yang mendengarnya.
Seperti dilansir dari airspaceHampir semua jenis kendaraan taktis (rantis) dan kendaraan khusus (ransus) milik Brimob dan Satuan Sabhara Polri dilibatkan. Di antaranya panser Doosan Barracuda, rantis DAPC-1 Wolf , DAPC Tambora, truk water cannon, dan truk pagar betis baja.
Hadir pula ransus lainnya yang juga sangat berperan dalam mengurai aksi unjuk rasa, yaitu Raisa (Pengurai Massa). Kendaraan ini dilengkapi senjata berupa perangkat pengeras suara (speaker).
Nah, mengenai perangkat pengeras suaranya ada dua kekuatan yang yang diusung Raisa. Pertama 600 watt digunakan untuk memberi himbauan pada massa dan yang kedua 1.000 watt digunakan untuk membubarkan massa.
Pengeras suara berdaya 1.000 watt ini akan menghasilkan suara bising yang tak bisa diterima telinga manusia. Dijamin orang-orang di sekitar Raisa akan kabur tunggang langgang karena tak tahan mendengarnya. Suara bising ini bisa membuat kepala pusing bahkan rasa mual.
Selain pengeras suara, Raisa juga dilengkapi kamera pengawas situasi dan alat perekamnya. Hasil pantauan dari lapangan yang ditangkap oleh Raisa dapat langsung dikirimkan ke markas komando.
Sebagai platformnya, Raisa menggunakan Toyota Hilux Double Cabin dengan pilihan mesin diesel kapasitas 2.500 cc dan mesin bensin 2.000 cc. Bagian luar kendaraan dilengkapi pelindung berupa rangka pipa tubular dan jaring besi pengaman jendela kaca.
Kendaraan diawaki empat orang awak. Terdiri dari pengemudi, seorang penjaga keamanan, dan dua orang yang mengatur atau memfungsikan kerja dari sound system.
(wbs)