Teknologi dan Inovasi Kunci Hadapi Persaingan di Masa Sulit

Kamis, 22 Oktober 2020 - 23:44 WIB
loading...
Teknologi dan Inovasi...
PT Gunung Raja Paksi Tbk sendiri tak berhenti menempa diri untuk terus berinovasi guna menghadapi persaingan di industri. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Di masa pandemik COVID-19 , adopsi teknologi dan inovasi menjadi salah satu strategi menghadapi tantangan yang ada. Sadar akan hal itu, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mengadopsi teknologi terbaru dalam produksi dan layanan. (Baca juga: Kantongi Sertifikasi Los Angeles, GRP Berpeluang Ekspor Baja ke AS )

"Menghadapi tantangan yang ada perusahaan selalu meng-update teknologi di sektor produksi, kami juga mengadopsi SAP. Mengingat kondisi yang ada, kini transaksi dilakukan secara virtual atau online," kata Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, President Director saat perayaan 50 tahun berdirinya PT Gunung Raja Paksi (GRP) dan Gunung Steel Group, sekaligus selebrasi perubahan logo perusahaan, baru-baru ini.

Teknologi yang tepat pada akhirnya akan menciptakan efisiensi. Nah efisiensi ini penting untuk berkompetisi dengan pesaing, termasuk produk baja dari China.

PT Gunung Raja Paksi Tbk sendiri tak berhenti menempa diri untuk terus berinovasi. Semangat yang turun temurun sudah diwarisi oleh para founders dan kemudian tertuang kembali ke dalam selebrasi perubahan logo baru dan 50 tahun berdirinya GRP dan Gunung Steel Group.

Napak tilas keberhasilan GGRP mengukir prestasi bermula dari ambisi dari Djamaluddin Tanoto, Kamaruddin dan Margareth Leroy. Ketiganya sepakat untuk menyatukan visi dan memulai langkah pertama mereka, mewujudkan mimpi dengan membangun sebuah pengolahan pabrik pipa besi dan baja di Kota Medan, Sumatera Utara, dengan nama PT Gunung Gahapi.

Bermodalkan kecanggihan mesin Electric Arc Furnace (EAF) berkapasitas 5 Ton, perlahan pabrik kecil yang mereka miliki menyumbang kuantitas produsi pipa besi nasional meningkat pesat menjadi 500 ton. Langkah demi langkah terus diambil dengan penuh ketekunan dan perhitungan, hingga mereka membulatkan tekad untuk berani berekspansi ke Pulau Jawa dengan mendirikan pabrik PT Gunung Garuda di daerah Cikarang Barat pada 1986.

Semangat inovasi untuk terus berkarya kemudian mendorong para founders melakukan observasi, mencari ilmu dan turut berpartisipasi dalam kegiatan industri besi baja dunia. Di tahun 1971, nama PT Gunung Garuda dan Indonesia perlahan mulai diperhitungkan perannya karena ikut berpartisipasi dalam pembentukan IISIA (The Indonesian Iron and Steel Industry Association) dan SEAISI (The South East Asian Iron and Steel Institute).

Dengan tekad dan ketekunan tinggi, para founders terus meningkatkan kapasitas produksi dan berinovasi membuat produk yang lebih beragam. Ini demi memenuhi berbagai kebutuhan baja yang semakin tinggi di era pembangunan dan perbaikan infrastruktur Indonesia.

Pada 1997, mereka kemudian membangun EAF berkapasitas 190 ton untuk memenuhi kebutuhan Steel Plate dan Hot Rolled Coil. Di 2014, keberlanjutan inovasi dan semangat membangun negeri ditunjukkan dengan tersedianya fasilitas Steel Melting Shop 2 (SMS2) yang didirikan untuk memproduksi Slab- yang merupakan bahan pembuatan Steel Plate dengan inovasi Blast Furnace yang masih dikembangkan sampai saat ini.

Baru di tahun 1990 lahirlah PT Gunung Naga Mas yang memproduksi lembaran baja yang terdiri dari pelat dan gulungan baja hingga akhirnya di 1991 berganti nama menjadi PT Gunung Raja Paksi (GGRP).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2123 seconds (0.1#10.140)