Mobil Prancis Jualannya Kecil di Indonesia, Mau ikut Diboikot?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengeluarkan ajakan boikot kepada warga Turki untuk tidak lagi menggunakan semua produk Prancis. Boikot itu dilakukan karena Erdogan kecewa dengan sikap pemerintah Prancis yang menampilkan kartu Nabi Muhammad SAW di gedung pemerintahan sebagai respons atas pembunuhan seorang guru yang terjadi belakangan ini.
Ajakan boikot itu memang bisa saja menyebar ke berbagai negara dengan penduduk muslim lainnya di dunia termasuk di Indonesia. Produk-produk Prancis di Indonesia banyak dijual di Indonesia termasuk otomotif. Beberapa mobil berbendera Prancis di antaranya adalah Peugeot dan Renault. (Baca juga : Erdogan Serukan Boikot, Dominasi Mobil Prancis Bakal Berakhir? )
Hanya saja ajakan boikot kedua mobil Prancis itu sepertinya tidak akan efektif. Pasalnya kedua mobil Prancis itu memang masih kesulitan berjualan di Indonesia. Berdasarkan data GAIKINDO periode Januari-September total mobil yang dijual secara retail kedua pabrikan Prancis itu hanya mencapai 342 unit. Detilnya Peugeot berhasil menjual sebanyak 172 unit mobil sedangkan Renault hanya bisa menjual sebanyak 170 unit mobil.
Capaian itu sangat kontras mengingat total penjualan retail Januari-September mencapai 407.396 unit. Jadi market share kedua mobil itu hanyalah 0,1 persen dari total penjualan untuk periode Januari-September.
Di periode yang sama tahun lalu penjualan Renault dan Peugeot bahkan lebihkecil lagi. Kombinasi keduanya hanya berhasil mencapai penjualan 222 unit dari Januari-September tahun itu. Detilnya Peugeot berhasil menjual 78 unit mobil dan Renault hanya berhasil menjual 144 unit mobil.
Tentu ajakan boikot mobil Prancis sepertinya tidak akan tepat sasaran karena memang penjualannya terlampau kecil.
Lagipula kedua mobil itu tidak benar-benar berbendara Prancis. Produk-produk Renault dan Peugeot diketahui tidaklah diimpor langsung dari Prancis atau negara Eropa lainnya. (Baca juga : Imbas Kartun Nabi Muhammad, Erdogan Minta Rakyat Turki Boikot Produk Prancis )
Peugeot misalnya yang menjual dua SUV Peugeot 3008 dan Peugeot 5008 yang ternyata diimpor dari Malaysia. Sedangkan Renault justru diimpor langsung dari India. Mobil-mobil Renault seperti Kwid dan Triber diproduksi di India dan kemudian dikirimkan ke Indonesia.
Mobil-mobil itu didatangkan dari India dan Malaysia memang bertujuan untuk menekan harga yang sangat mahal. Jika langsung didatangkan dari Prancis atau negara-negara Eropa yang memproduksi Renault dan Peugeot otomatis harganya akan jadi sangat mahal.
Ajakan boikot itu memang bisa saja menyebar ke berbagai negara dengan penduduk muslim lainnya di dunia termasuk di Indonesia. Produk-produk Prancis di Indonesia banyak dijual di Indonesia termasuk otomotif. Beberapa mobil berbendera Prancis di antaranya adalah Peugeot dan Renault. (Baca juga : Erdogan Serukan Boikot, Dominasi Mobil Prancis Bakal Berakhir? )
Hanya saja ajakan boikot kedua mobil Prancis itu sepertinya tidak akan efektif. Pasalnya kedua mobil Prancis itu memang masih kesulitan berjualan di Indonesia. Berdasarkan data GAIKINDO periode Januari-September total mobil yang dijual secara retail kedua pabrikan Prancis itu hanya mencapai 342 unit. Detilnya Peugeot berhasil menjual sebanyak 172 unit mobil sedangkan Renault hanya bisa menjual sebanyak 170 unit mobil.
Capaian itu sangat kontras mengingat total penjualan retail Januari-September mencapai 407.396 unit. Jadi market share kedua mobil itu hanyalah 0,1 persen dari total penjualan untuk periode Januari-September.
Di periode yang sama tahun lalu penjualan Renault dan Peugeot bahkan lebihkecil lagi. Kombinasi keduanya hanya berhasil mencapai penjualan 222 unit dari Januari-September tahun itu. Detilnya Peugeot berhasil menjual 78 unit mobil dan Renault hanya berhasil menjual 144 unit mobil.
Tentu ajakan boikot mobil Prancis sepertinya tidak akan tepat sasaran karena memang penjualannya terlampau kecil.
Lagipula kedua mobil itu tidak benar-benar berbendara Prancis. Produk-produk Renault dan Peugeot diketahui tidaklah diimpor langsung dari Prancis atau negara Eropa lainnya. (Baca juga : Imbas Kartun Nabi Muhammad, Erdogan Minta Rakyat Turki Boikot Produk Prancis )
Peugeot misalnya yang menjual dua SUV Peugeot 3008 dan Peugeot 5008 yang ternyata diimpor dari Malaysia. Sedangkan Renault justru diimpor langsung dari India. Mobil-mobil Renault seperti Kwid dan Triber diproduksi di India dan kemudian dikirimkan ke Indonesia.
Mobil-mobil itu didatangkan dari India dan Malaysia memang bertujuan untuk menekan harga yang sangat mahal. Jika langsung didatangkan dari Prancis atau negara-negara Eropa yang memproduksi Renault dan Peugeot otomatis harganya akan jadi sangat mahal.
(wsb)