Ambergris, Muntah Paus yang Keluar dari Anus, Harga Sekilonya Rp70 juta

Minggu, 01 November 2020 - 14:36 WIB
loading...
Ambergris, Muntah Paus...
Harga internasinal 1 kilogram ambergris adalah USD50.000 atau Rp70 jutaan.
A A A
JAKARTA - Manusia membayar mahal untuk sesuatu yang tidak lazim. Mulai sirip hiu, hati angsa, kotoran luwak, juga ludah walet. Wajar, jika kemudian sesuatu yang menjijikan seperti muntahan paus yang disebut Ambergris memiliki nilai puluhan juga per kilogram. BACA JUGA : Lagi, 15.000 Unit Poco X3 NFC Habis Diborong Dalam 2 Menit!

Jika suatu saat sedang berjalan di pantai dan menemukan bongkahan batu hitam atau putih yang aneh dan bau, jangan langsung dibuang. Siapa tahu, itu adalah Ambergris atau muntahan paus.

Sama seperti Li, warga Orchid Island di Taiwan, mendadak menemukan 4 kilogram Ambergris yang bernilai USD210 ribu atau sekitar Rp3 miliar, pada awal Oktober silam.

Awalnya Li mendapati bongkahan batu hitam, dengan bau yang aneh. Lalu memutuskan membawanya pulang.

Dari temannya, Li membawa bongkahan tersebut ke National University of Kaohsiung untuk dites. Ternyata, hasilnya itu adalah ambergris yang sangat langka dan memiliki nilai tinggi.

Namanya Muntah Paus, tapi Keluar Dari Anus
Ambergris, Muntah Paus yang Keluar dari Anus, Harga Sekilonya Rp70 juta

Kata ambergris sendiri berasal dari bahasa Prancis. Ambre gris. Artinya ” amber kelabu”. Karena nilainya yang tinggi, disebut juga floating gold atau emas terapung.

Tektsturnya seperti lilin. Ada yang menyebutnya muntahan atau kotoran, atau malah dua-duanya, dari paus sperma (Physeter macrocephalus).

Paus sperma adalah hiperkarnivora yang selain memangsa ikan dan cephalopoda, juga cumi-cumi raksasa. Ini berbeda dengan paus-paus lain yang hanya memakan plankton.

BACA JUGA : Fakta Dibalik Monitor Gaming Paling Futuristik Samsung Odyssey G7 dan G9

Asal-usul ambergris masih jadi perdebatan. Sejumlah ilmuwan juga menyebut ambergris dikeluarkan paus lewat anusnya, bukan lewat mulut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2735 seconds (0.1#10.140)