BMW Buat Baju Terbang Listrik agar Lebih Lama, Lebih Jauh dan Lebih Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cita-cita manusia agar bisa terbang sepertinya mendekati kenyataan dengan baju terbang listrik buatan BMW. Berkat baju terbang listrik itu kini pengguna baju terbang bisa terbang lebih jauh, lebih lama dan lebih tinggi.
Baju terbang memang bukan gagasan baru. Saat ini banyak penggiat olahraga ekstrem yang mencoba baju terbang untuk memacu adrenalin. "Hanya saja baju terbang itu tidak bisa terbang lebih lama dan lebih jauh. Apalagi meningkatkan altitud," ucap Peter Salzmann, penggiat olahraga terbang dan base jumper. (Baca juga : Yang Unik dari Mobil Listrik Hyundai Buat Indonesia )
Ide membuat baju terbang listrik BMW memang berawal dari keinginan Peter Salzmann yang penasaran bagaimana caranya meningkatkan kemampuan baju terbang konvesional agar bisa lebih lama berada di langit. "Cita-cita saya sejak kecil memang ingin jadi manusia terbang," kata Peter di video yang diunggah BMW dalam kanal YouTube resmi mereka.
Keinginan Peter akhirnya terjawab ketika BMW i, divisi mobil listrik buatan BMW, merespons tantangannya. BMW i punya gagasan agar memasang sebuah impeler listrik pada baju terbang yang dimiliki Peter.
Impeler yang memiliki tenaga sebesar 15 kW nantinya akan dipasang di baju yang letaknya ada di dada Peter. Dengan kitiran sebesar 25.000 RPM, impeler akan mampu mendorong Peter terbang lebih jauh, lebih tinggi dan lebih lama total hingga 5 menit.
Awalnya Peter dan BMW i ingin mencoba baju terbang listrik itu di Korea Selatan. Saat itu mereka melihat ada tiga gedung yang ketinggiannya identik. Dengan tiga gedung itu, Peter ingin membuktikan baju terbang listrik buatan BMW bisa melewati tiga gedung itu dengan mudah. Pasalnya baju terbang itu akan mampu mengangkatnya lebih tinggi, lebih lama dan lebih jauh. (Baca juga : Ini Jadinya Jika Pikap Dimodifikasi Buat Melawan Rolls-Royce )
Sayang hal itu gagal terwujud karena adanya pandemi Covid-19. Namun Peter dan BMW i tidak berhenti semangat dan mengalihkan lokasi ke kampung halaman Peter di Austria. "Ada pegunungan yang beberapa puncaknya identik dengan tiga gedung di Korea Selatan," terang Peter.
Di lokasi itulah Peter kemudian langsung mencoba membuktikan keunggulan baju terbang listrik buatan BMW. Dia mencobanya bersama dua orang rekannya sesama penggiat olahraga ekstrem yang menggunakan baju terbang konvensional. Hasilnya, terbukti Peter mampu melampaui ketiga puncak gunung itu dan terbang lebih jauh dari kedua orang rekannya. Bahkan kecepatannya pun fantastis yakni sampai 300 kilometer per jam. "Biasanya hanya 100 kilometer per jam," tandas Peter takjub.
Lihat Juga: 2 Mobil Canggih BMW dan Mercedes-Benz S 600 Siap Kawal Pelantikan Presiden Prabowo- Gibran
Baju terbang memang bukan gagasan baru. Saat ini banyak penggiat olahraga ekstrem yang mencoba baju terbang untuk memacu adrenalin. "Hanya saja baju terbang itu tidak bisa terbang lebih lama dan lebih jauh. Apalagi meningkatkan altitud," ucap Peter Salzmann, penggiat olahraga terbang dan base jumper. (Baca juga : Yang Unik dari Mobil Listrik Hyundai Buat Indonesia )
Ide membuat baju terbang listrik BMW memang berawal dari keinginan Peter Salzmann yang penasaran bagaimana caranya meningkatkan kemampuan baju terbang konvesional agar bisa lebih lama berada di langit. "Cita-cita saya sejak kecil memang ingin jadi manusia terbang," kata Peter di video yang diunggah BMW dalam kanal YouTube resmi mereka.
Keinginan Peter akhirnya terjawab ketika BMW i, divisi mobil listrik buatan BMW, merespons tantangannya. BMW i punya gagasan agar memasang sebuah impeler listrik pada baju terbang yang dimiliki Peter.
Impeler yang memiliki tenaga sebesar 15 kW nantinya akan dipasang di baju yang letaknya ada di dada Peter. Dengan kitiran sebesar 25.000 RPM, impeler akan mampu mendorong Peter terbang lebih jauh, lebih tinggi dan lebih lama total hingga 5 menit.
Awalnya Peter dan BMW i ingin mencoba baju terbang listrik itu di Korea Selatan. Saat itu mereka melihat ada tiga gedung yang ketinggiannya identik. Dengan tiga gedung itu, Peter ingin membuktikan baju terbang listrik buatan BMW bisa melewati tiga gedung itu dengan mudah. Pasalnya baju terbang itu akan mampu mengangkatnya lebih tinggi, lebih lama dan lebih jauh. (Baca juga : Ini Jadinya Jika Pikap Dimodifikasi Buat Melawan Rolls-Royce )
Sayang hal itu gagal terwujud karena adanya pandemi Covid-19. Namun Peter dan BMW i tidak berhenti semangat dan mengalihkan lokasi ke kampung halaman Peter di Austria. "Ada pegunungan yang beberapa puncaknya identik dengan tiga gedung di Korea Selatan," terang Peter.
Di lokasi itulah Peter kemudian langsung mencoba membuktikan keunggulan baju terbang listrik buatan BMW. Dia mencobanya bersama dua orang rekannya sesama penggiat olahraga ekstrem yang menggunakan baju terbang konvensional. Hasilnya, terbukti Peter mampu melampaui ketiga puncak gunung itu dan terbang lebih jauh dari kedua orang rekannya. Bahkan kecepatannya pun fantastis yakni sampai 300 kilometer per jam. "Biasanya hanya 100 kilometer per jam," tandas Peter takjub.
Lihat Juga: 2 Mobil Canggih BMW dan Mercedes-Benz S 600 Siap Kawal Pelantikan Presiden Prabowo- Gibran
(wsb)