Begini Tips Berburu Diecast di Indonesia Diecast Expo 2020 Langsung dari Kolektor!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pehobi diecast bisa berburu mainan di Indonesia Diecast Expo (IDE) yang dihelat di Tokopedia mulai 29 November hingga 3 Desember 2020. Nah, supaya tidak salah pilih, kolektor diecast sekaligus pendiri Majalah Diecast Indonesia Feldani Effendy memberikan tipsnya. BACA JUGA: Perusahaan Ini Jual Beli Wajah Manusia, Mau Wajah Anda Dibeli Seharga Rp5,5 Juta?
Menurut Feldani, hal awal yang perlu diperhatikan pada saat ingin memulai hobi diecast adalah ”apa yang menjadi kesukaan si pehobi?”. Entah itu mainan diecast mobil, pesawat, motor, kereta api, dan masih banyak lagi.
Feldani Effendy (kanan) bersama desainer diecast legendaris Larry “Mr Hotwheels” Wood saat berkunjung ke Los Angeles Hotwheels Collectors Conventions di 2019. Foto-foto: dok. pribadi.
Jika menyukai jenis diecast mobil, misalnya, dilanjutkan dengan menentukan fokus. Karena banyak sekali fokusan yang bisa dipilih. ”Mulai merek mobilnya, modelnya, skalanya, sampai yang fokus mobil apa saja yang penting warnanya sama. Saya sendiri fokusnya di mobil Ferrari berwarna Kuning. Tentu itu alasannya sangat subyektif sekali,” ujar Feldani.
Setelah semuanya ditentukan alias fokusan sudah ditemukan, maka langkah menarik selanjutnya adalah hunting/berburu barang tersebut.
Sebelum hunting dimulai tentunya harus menggali informasi dari berbagai sumber terlebih dahulu baik dari pertemanan yang sehobi hingga bisa juga berburu di dunia maya alias internet.
BACA JUGA: Tablet Bisa Jadi Alat Bonding Orang Tua-Anak, Begini Caranya
Feldani mengatakan, banyak platform yang bisa menjadi ”target operasi”. Dari media sosial hingga market place. Disitu banyak cara-cara penjualannya. Baik sekadar menjual saja atau bahkan ada juga yang melakukan lelang. ”Ada juga yang membuka PO (pre-order) untuk model-model khusus yang baru akan keluar dikemudian hari,” ungkapnya.
Nah, Feldani memberikan poin-poinn yang bisa menjadi tips dasar dalam berburu mobil favorit di dunia maya:
1. Penjualnya kredibel
”Bahkan lebih bagus lagi apabila kita tahu penjualnya secara pribadi. Hal-hal jelek yg terjadi bisa dihindari seperti barang yang tidak kunjung dikirim padahal uang sudah ditransfer,” ujar Feldani.
2. Cukup paham detail produk atau incaran favoritnya
Sehingga dengan melihat fotonya saja di internet sudah bisa tahu kalau mobil tersebut memang yang di inginkan. Mungkin ada hal-hal kecil alias detail yang bisa ditanyakan terlebih dahulu ke penjualnya sebelum memutuskan untuk membeli.
”Contohnya seperti tanyakan ’apakah bannya karet?’. Nah dari jawaban penjual tentu bisa tambah menyakinkan untuk lanjut membeli atau tidak,” beber Feldani.
3. Tanyakan kondisi barangnya seperti apa
Apakah dalam kondisi masih mulus atau tidak. Apalagi kalau model incerannya merupakan keluaran tahun lama. Maka toleransi barang tersebut menentukan harga jual yang sepantasnya.
4. Soal harga
”Apakah model incaran kita pantas dilabeli harga tersebut. Biasanya semakin langka maka semakin mahal. Atau semakin ’hot item’ juga bisa mendongkrak harga. Banyak lagi hal lainnya yang menentukan harga,” ungkap Feldani.
5. Tertipu? Itu Bagian dari Keasyikan Berhobi
Feldani menyebut, bagi yang benar-benar baru mengawali jenis hobi ini atau hobi apapun maka biasanya ada yang namanya biaya belajar (sekolah). Hal-hal seperti salah beli, tertipu, barang yang kurang sesuai ekspetasi dan banyak lainnya jangan dijadikan sebagai hambatan atau membuat kapok. Feldani justru menyebutnya ”keasyikan berhobi”.
”Karena pengalaman biasanya mengajarkan kita bisa lebih bijak lagi kedepannya! Dan jangan lupa juga untuk banyak berteman dengan yang sehobi. Salah satu cara menambah pertemanan maka sering-sering datang ke ajang-ajang pameran diecast. Nah, happy collecting!,” pungkas Feldani.
Menurut Feldani, hal awal yang perlu diperhatikan pada saat ingin memulai hobi diecast adalah ”apa yang menjadi kesukaan si pehobi?”. Entah itu mainan diecast mobil, pesawat, motor, kereta api, dan masih banyak lagi.
Feldani Effendy (kanan) bersama desainer diecast legendaris Larry “Mr Hotwheels” Wood saat berkunjung ke Los Angeles Hotwheels Collectors Conventions di 2019. Foto-foto: dok. pribadi.
Jika menyukai jenis diecast mobil, misalnya, dilanjutkan dengan menentukan fokus. Karena banyak sekali fokusan yang bisa dipilih. ”Mulai merek mobilnya, modelnya, skalanya, sampai yang fokus mobil apa saja yang penting warnanya sama. Saya sendiri fokusnya di mobil Ferrari berwarna Kuning. Tentu itu alasannya sangat subyektif sekali,” ujar Feldani.
Setelah semuanya ditentukan alias fokusan sudah ditemukan, maka langkah menarik selanjutnya adalah hunting/berburu barang tersebut.
Sebelum hunting dimulai tentunya harus menggali informasi dari berbagai sumber terlebih dahulu baik dari pertemanan yang sehobi hingga bisa juga berburu di dunia maya alias internet.
BACA JUGA: Tablet Bisa Jadi Alat Bonding Orang Tua-Anak, Begini Caranya
Feldani mengatakan, banyak platform yang bisa menjadi ”target operasi”. Dari media sosial hingga market place. Disitu banyak cara-cara penjualannya. Baik sekadar menjual saja atau bahkan ada juga yang melakukan lelang. ”Ada juga yang membuka PO (pre-order) untuk model-model khusus yang baru akan keluar dikemudian hari,” ungkapnya.
Nah, Feldani memberikan poin-poinn yang bisa menjadi tips dasar dalam berburu mobil favorit di dunia maya:
1. Penjualnya kredibel
”Bahkan lebih bagus lagi apabila kita tahu penjualnya secara pribadi. Hal-hal jelek yg terjadi bisa dihindari seperti barang yang tidak kunjung dikirim padahal uang sudah ditransfer,” ujar Feldani.
2. Cukup paham detail produk atau incaran favoritnya
Sehingga dengan melihat fotonya saja di internet sudah bisa tahu kalau mobil tersebut memang yang di inginkan. Mungkin ada hal-hal kecil alias detail yang bisa ditanyakan terlebih dahulu ke penjualnya sebelum memutuskan untuk membeli.
”Contohnya seperti tanyakan ’apakah bannya karet?’. Nah dari jawaban penjual tentu bisa tambah menyakinkan untuk lanjut membeli atau tidak,” beber Feldani.
3. Tanyakan kondisi barangnya seperti apa
Apakah dalam kondisi masih mulus atau tidak. Apalagi kalau model incerannya merupakan keluaran tahun lama. Maka toleransi barang tersebut menentukan harga jual yang sepantasnya.
4. Soal harga
”Apakah model incaran kita pantas dilabeli harga tersebut. Biasanya semakin langka maka semakin mahal. Atau semakin ’hot item’ juga bisa mendongkrak harga. Banyak lagi hal lainnya yang menentukan harga,” ungkap Feldani.
5. Tertipu? Itu Bagian dari Keasyikan Berhobi
Feldani menyebut, bagi yang benar-benar baru mengawali jenis hobi ini atau hobi apapun maka biasanya ada yang namanya biaya belajar (sekolah). Hal-hal seperti salah beli, tertipu, barang yang kurang sesuai ekspetasi dan banyak lainnya jangan dijadikan sebagai hambatan atau membuat kapok. Feldani justru menyebutnya ”keasyikan berhobi”.
”Karena pengalaman biasanya mengajarkan kita bisa lebih bijak lagi kedepannya! Dan jangan lupa juga untuk banyak berteman dengan yang sehobi. Salah satu cara menambah pertemanan maka sering-sering datang ke ajang-ajang pameran diecast. Nah, happy collecting!,” pungkas Feldani.
(dan)