Perusahaan Taksi Belanda Tuntut Tesla Rp21,9 Miliar

AMSTERDAM - Perusahaan taksi Belanda, BIOS Groep baru-baru ini dilaporkan mengajukan tuntutan kerugian pada Tesla senilai 1,3 juta Euro atau setara Rp21,9 miliar. Tuntutah itu dilayangkan karena BIOS Groep kecewa sebanyak 20 unit Tesla Model X yang mereka gunakan sebagai armada Bandara Schiphol justru tidak bisa digunakan.

BIOS Groep mengatakan kerusakan yang terjadi pada armada taksi listrik Tesla Model X bervariasi mulai dari suspensi yang berbunyi keras hingga kegagalan fungsi power steering. Alhasil sebanyak 20 unit Tesla Model X tidak bisa digunakan lagi. (Baca juga : Kabar Baik, Gymkhana Kembali Lagi Tapi Tanpa Ken Block )

Disebutkan oleh Inside EV kerjansama antara BIOS Groep dengan Tesla bermula pada 2014 ketika mereka menerima sebanyak 167 Tesla Model S untuk armada taksi bandara Schiphol, Amsterdam. Seiring tahun pada 2018 BIOS Groep meningkatkan kerja sama dengan menukar beberapa armada Tesla Model S mereka dengan Tesla Mode X. Nyatanya keputusan itu berdampak buruk buat BIOS Groep pasalnya kebanyakan Tesla Model X yang mereka gunakan justru kerap bermasalah dan tidak bisa digunakan. Alhasil mereka merasa rugi banyak akibat kerusakan tersebut.

BIOS Groep disebutkan tidak akan lagi bekerjasama dengan Tesla. Pasalnya selain kerusakan armada Tesla Model X, kekecewaan lainnya terjadi karena jarak tempuh yang dijanjikan Tesla Model S tidak pernah kesampaian. Tesla menjanjikan jarak tempuh 500 kilometer untuk Tesla Model S. Nyatanya saat dipakai taksi Tesla Model S hanya sanggup mencapai jarak 440 kilometer. (Baca juga : Nekat, Komplotan Pencuri PlayStation 5 Tiru Aksi Film Fast and Furios )

Kekecewaan yang dirasakan BIOS Groep ternyata juga pernah diraskaan oleh empat orang sopir taksi Schiphol Taxi yang menggunakan Tesla Model X. Bedanya keempat sopir taksi itu tidak mendapat dukungan dari perusahaan untuk menuntut Tesla.