Cerdas, Malaysia Berencana Hanya Izinkan ABG Naik Motor 70 CC.
loading...
Tingkat kecelakaan bermotor yang melibatkan anak-anak muda Malaysia semakin mengkhawatirkan. Foto/IST
A
A
A
MALAYSIA - Departemen Tranportasi Jalan Malaysia berencana membatasi penggunaan motor pada anak-anak muda atau ABG dengan cara yang unik. Nantinya mereka hanya mengizinkan anak-anak muda Malaysia mengendarai motor dengan kapasitas silinder 70 cc dan di bawahnya. Rencananya peraturan tersebut akan mulai berlaku pada 2025. (Baca juga : Ford Umumkan Pisah Jalan dengan Perusahaan Otomotif India )
Datuk Zailani Hashim, Direktur Jendral Departemen Transportasi Jalan Malaysia mengatakan rencana itu akan diteliti terlebih dulu dengan Malaysian Institue of Road Safety Research dan Departemen Pekerjaan Umum.
"Proposal ini dibuat karena meningkatnya angka kematian dan kecelakaan yang melibatkan anak-anak muda yang mengendarai motor bersilinder besar. Korban rata-rata berada di usia 16 sampai 20 tahun," katanya.
![Cerdas, Malaysia Berencana Hanya Izinkan ABG Naik Motor 70 CC.]()
Diketahui Malaysia memang sangat fokus menekan tingginya kecelakaan dan penyalahgunaan motor bersilinder besar yang dilakukan oleh anak-anak muda Malaysia. Selain ide pembatasan silinder yang dibuat oleh Departemen Transportasi Jalan Malaysia, pihak kepolisian Malaysia juga berencana melakukan klasifikasi surat izin mengemudi pada anak-anak muda Malaysia. (Baca juga : Penuhi Tuntutan Konsumen, Koenigsegg Sempurnakan Agera RS )
Dari data otoritas Malaysia setempat, pada 2019 dari total 6.167 kecelakaan motor yang terjadi di Malaysia, sebanyak 65 persen dialami oleh anak-anak muda Malaysia. Tingginya kecelakaan itu terjadi karena makin maraknya tren balapan motor yang dinamai Rempit.
Datuk Zailani Hashim, Direktur Jendral Departemen Transportasi Jalan Malaysia mengatakan rencana itu akan diteliti terlebih dulu dengan Malaysian Institue of Road Safety Research dan Departemen Pekerjaan Umum.
"Proposal ini dibuat karena meningkatnya angka kematian dan kecelakaan yang melibatkan anak-anak muda yang mengendarai motor bersilinder besar. Korban rata-rata berada di usia 16 sampai 20 tahun," katanya.
Diketahui Malaysia memang sangat fokus menekan tingginya kecelakaan dan penyalahgunaan motor bersilinder besar yang dilakukan oleh anak-anak muda Malaysia. Selain ide pembatasan silinder yang dibuat oleh Departemen Transportasi Jalan Malaysia, pihak kepolisian Malaysia juga berencana melakukan klasifikasi surat izin mengemudi pada anak-anak muda Malaysia. (Baca juga : Penuhi Tuntutan Konsumen, Koenigsegg Sempurnakan Agera RS )
Dari data otoritas Malaysia setempat, pada 2019 dari total 6.167 kecelakaan motor yang terjadi di Malaysia, sebanyak 65 persen dialami oleh anak-anak muda Malaysia. Tingginya kecelakaan itu terjadi karena makin maraknya tren balapan motor yang dinamai Rempit.
(wsb)
Lihat Juga :
