Ironis, Pandemi Gagalkan Tahun-tahun Sukses Lamborghini

BOLOGNA - Pandemi covid-19 yang terjadi sepanjang 2020 merusak tahun-tahun sukses Lamborghini. Perusahaan mobil yang berbasis di Sant Agata, Bologna, Italia itu gagal mengulang rekor penjualan yang terjadi di 2019. Diketahui pada 2019, Lamborghini berhasil mencatat penjualan sebesar 8.205 unit. Catatan penjualan itu merupakan penjualan terbesar yang pernah dicapai perusahaan yang didirikan oleh Ferrucio Lamborghini itu.

Hanya saja di 2020 penjualan turun 7.430 unit atau turun 9 persen dibanding penjualan 2019. Disebutkan Paultan kegagalan Lamborghini melanjutkan tahun-tahun sukses itu karena terhentinya aktivitas pabrik akibat pandemi.



Selama Maret hingga Mei 2020, pabrik Lamborghini tidak memproduksi mobil-mobil Lamborghini. Lamborghini mengaku tetap membuka pemesanan meski pabrik ditutup.

Meski gagal mengulang penjualan terbesar, Lamborghini mengaku puas dengan capaian 7.430 unit. Pasalnya di penjualan Lamborghini di semester kedua justru langsung melonjak. Mereka bahkan mengklaim penjualan Lamborghini di semester kedua tahun ini merupakan yang terbaik dibanding penjualan semester kedua tahun-tahun sebelumnya.

Untuk pasar terbesar, Lamborghini mengatakan Amerika Serikat merupakan pasar terbesar dengan penjualan sebesar 2.224 unit. Jerman mengikuti di posisi kedua dengan penjualan 607 unit, China di posisi ketiga dengan penjualan 604 unit. Sementara negara lainnya adalah Jepang (517 unit), dan Inggris (347 unit). Sisanya didominasi oleh negara-negara Timur Tengah dan Asia Pasifik.

Untuk tahun 2020, model yang terlaris adalah Lamborghini Urus dengan penjuaan sebanyak 4.391 unit. Model kedua yang laris adalah Lamborghini Huracan dengan penjualan 2.193 unit sementara model paling lama di antara model baru Lamborghini lainnya, Lambrghini Aventador terjual sebanyak 846 unit.

"Penjualan di 2020 merupakan bukti nyata dari kerja yang sempurna dari kami, meski dikepung oleh kesulitan. Dedikasi yang tinggi dari tim Lamborghini menunjukkan semangat yang tak goyah meski mengalami hambatan besar," jelas CEO Lamborghini Stephan Winkelmann.