Unggah Video Bawa Lamborghini Super Kencang YouTuber Ditilang

JAKARTA - Gabriel Sleiman, YouTuber dan warga Westfield, Amerika Serikat ditilang karena dianggap membahayakan pengguna jalan saat mengedarai Lamborgini Huracan. Penilangan pemilik rumah modifiasi Keep Swingin Garage itu bermula saat Gabriel Sleiman mengunggah videonya mengendarai Lamborghini Huracan berwarna hitam di sebuah jalan dengan batasan kecepatan 80 kilometer per jam pada 18 November 2020.

Saat itu Gabriel Sleiman terlihat mengendarai mobil hingga 342 kilometer per jam. Dia memang menyempatkan dri sebentar untuk berhenti di jalan dan kemudian berakselerasi dengan kencang bersama Lamborghini Huracan tersebut. Dalam video itu terlihat mobil yang dikendarai Gabreil Sleiman mencapai 342 kilometer per jam.

Video itu pun dia unggah di YouTube dengan judul 2015 Lamborghini Huracan LP610-4 Naturally Aspirated (0-342 KPJ). Video itu ternyata juga ikut dipantau oleh pihak Kepolisian Indiana State, tempat dimana Gabriel Sleiman memacu mobil berlogo banteng ngamuk itu.



Setelah melakukan rekonstruksi dan melakukan investigasi, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa mobil yang dikendarai Gabriel Sleiman melanggar peraturan lalulintas. Dalam perhitungan mereka berdasarkan bukti CCTV dan lainnya, mobil Lamborghini Huracan itu setidaknya ngebut dalam kecepatan 318 kilometer per jam.

Gabriel Sleiman sendiri sudah mendapatkan surat pemanggilan untuk sidang tilang. Dia bahkan sudah buru-buru menghapus video tersebut. Hanya saja video tersebut sudah kadung beredar luas. Parahnya lagi Gabriel Sleiman malah mengaku kalau video tersebut ternyata dia edit.

Sebenarnya mobil yang dia kendarai tidak sampai 342 kilometer per jam. Dia mengedit tampilan speedometer agar benar-benar terlihat kencang. Lambroghini memang menyebutkan kecepatan tertinggi Lamborghini Huracan LP610-4 memang tidak akan sampai 342 kilometer per jam. Kecepatan tertinggi yang diraih hanya sampai 340 kilometer per jam.

Alhasil kini Gabriel Sleiman tidak hanya terancam kena tilang tapi juga kehilangan subscriber yang merasa tertipu atas ulahnya.