Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Toyota dan Tesla Dikabarkan Siap Bikin SUV Listrik Kembar
loading...
Elon Musk dan Tesla pernah bekerja sama dengan Toyota dalam membuat Toyota RAV4 EV. Foto/IST
A
A
A
JAKARTA - Toyota dan Tesla dikabarkan siap bekerja sama membuat mobil SUV listrik kembar. Hal itu terungkap dalam laporan ekslusif koran terbitan Korea Selatan, Chosun Ilbo baru-baru ini. Dalam laporannya disebutkan bahwa Toyota dan Tesla sudah sepakat mengadakan kerja sama pembuatan SUV listrik sejak tahun lalu.
Dalam kerja sama itu nantinya Toyota bertanggungjawab membuat platform yang akan digunakan mobil kembar itu. Sebaliknya Tesla diwajibkan membuat platform kontrol elektronik dan teknologi perangkat lunak yang diinjeksikan ke dalam mobil tersebut.
Kerja sama itu nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak. Tesla akan diuntungkan karena biaya produksi mereka akan terpangkas karena seluruh tanggung jawab pembuatan platform dipegang oleh Toyota. Selain itu disebutkan Carbuzz, Tesla akan mendapatkan privilige menjual mobil SUV listrik itu di wilayah Jepang dengan bebas. Tentu saja ini akan mendongkrak penjualan mobil Tesla di negeri matahari terbit itu yang hanya mencapai 1.000 unit per tahun.
Bagi Toyota mereka juga akan mendapatkan keuntungan dari kecanggihan platform kontrol elektronik dan software canggih yang unik dari Tesla. Mereka tidak perlu mengalokasikan dana riset dan pengembangan untuk mendapatkan software dan platform kontrol elektronik yang canggih buat SUV listrik itu.
Selain itu mereka akan diuntungkan karena Tesla tidak akan menjual mobil itu di wilayah lain mengingat mereka sudah punya SUV listrik lainnya seperti Tesla Model X dan Tesla Model Y. Bagi Tesla mereka juga diuntungkan karena Toyota tidak akan menjual mobil listrik itu di Jepang.
Chosun Ilbo menyebutkan sebenarnya kerja sama antara Tesla dan Toyota bukan kali pertama terjadi. Pada 2010 hingga 2012 keduanya pernah bekerja sama membuat Toyota RAV4 EV. Saat itu Tesla bertanggungjawab membuat baterai untuk Toyota RAV4 EV. Hanya saja kerja sama itu berakhir karena penjualan Toyota RAV4 yang tidak begitu bagus. Saat itu Tesla juga mau bekerja sama karena Toyota memiliki saham di Tesla.
Hanya saja pada 2017, Toyota justru menjual saham mereka di Tesa. Uniknya saat ini Tesla justru menjadi brand otomotif paling bernilai sejagad dan mengalahkan Toyota.
Dalam kerja sama itu nantinya Toyota bertanggungjawab membuat platform yang akan digunakan mobil kembar itu. Sebaliknya Tesla diwajibkan membuat platform kontrol elektronik dan teknologi perangkat lunak yang diinjeksikan ke dalam mobil tersebut.
Kerja sama itu nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak. Tesla akan diuntungkan karena biaya produksi mereka akan terpangkas karena seluruh tanggung jawab pembuatan platform dipegang oleh Toyota. Selain itu disebutkan Carbuzz, Tesla akan mendapatkan privilige menjual mobil SUV listrik itu di wilayah Jepang dengan bebas. Tentu saja ini akan mendongkrak penjualan mobil Tesla di negeri matahari terbit itu yang hanya mencapai 1.000 unit per tahun.
Bagi Toyota mereka juga akan mendapatkan keuntungan dari kecanggihan platform kontrol elektronik dan software canggih yang unik dari Tesla. Mereka tidak perlu mengalokasikan dana riset dan pengembangan untuk mendapatkan software dan platform kontrol elektronik yang canggih buat SUV listrik itu.
Selain itu mereka akan diuntungkan karena Tesla tidak akan menjual mobil itu di wilayah lain mengingat mereka sudah punya SUV listrik lainnya seperti Tesla Model X dan Tesla Model Y. Bagi Tesla mereka juga diuntungkan karena Toyota tidak akan menjual mobil listrik itu di Jepang.
Chosun Ilbo menyebutkan sebenarnya kerja sama antara Tesla dan Toyota bukan kali pertama terjadi. Pada 2010 hingga 2012 keduanya pernah bekerja sama membuat Toyota RAV4 EV. Saat itu Tesla bertanggungjawab membuat baterai untuk Toyota RAV4 EV. Hanya saja kerja sama itu berakhir karena penjualan Toyota RAV4 yang tidak begitu bagus. Saat itu Tesla juga mau bekerja sama karena Toyota memiliki saham di Tesla.
Hanya saja pada 2017, Toyota justru menjual saham mereka di Tesa. Uniknya saat ini Tesla justru menjadi brand otomotif paling bernilai sejagad dan mengalahkan Toyota.
(wsb)
Explore More