Pasar Otomotif Akan Terus Bertumbuh di Semester Kedua 2021

Rabu, 28 April 2021 - 21:33 WIB
loading...
Pasar Otomotif Akan...
Pasar otomotif nasional diyakini bertumbuh hingga akhir tahun 2021 di semua segmen. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Adanya kebijakan pemerintah dalam bentuk relaksasi PPnBM kendaraan bermotor menjadi momentum bangkitnya industri otomotif Indonesia. Terbukti semenjak diberlakukannya kebijakan PPnBM , terjadi lonjakan penjualan atau wholesale kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan insentif pemerintah, hingga mencapai 172% pada Maret 2021, dibanding dengan penjualam di bulan Februari 2021.

Angka pencapaian total pada bulan Maret 2021 mencapai lebih dari 85.000 unit, mendekati angka pencapaian normal yang berada pada angka sekitar 90.000 unit. Peningkatan yang signifikan ini merupakan awal yang luar biasa atas pulihnya ekosistem industri otomotif nasional yang sempat terpukul sangat dalam karena pandemi Covid-19 di tahun 2020.

(Baca Juga : Walau Tak Capai Target, IIMS Hybrid 2021 Jadi Bukti Hidupnya Industri Otomotif )

“Dengan tanggung jawab menopang lebih dari 1,5 juta tenaga kerja di Indonesia, industri otomotif harus bangkit dan terus bergerak, dan kebijakan PPnBM menjadi jawaban paling tepat karena memberi percepatan luar biasa terhadap upaya pemulihan industri otomotif,” ungkap Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi dalam keterangan tertulisnya Rabu (28/4/2021).

Gaikindo memprediksi, tak hanya segmen kendaraan penumpang, tetapi kendaraan niaga pun akan bertumbuh. Menyikapi kondisi pasar otomotif yang mulai membaik, Hino memperkenalkan teknologi mesin common rail sejak tahun 2012. Saat ini beberapa model truk dan bus Hino yang bermesin common rail sudah menjadi andalan para pebisnis di Indonesia Seperti Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN dan FM 350 TH untuk kargo dan Hino bus RN 285.

(Baca Juga : Dampak Luar Biasa PPnBM Dalam Waktu 1 Bulan di Industri Otomotif )

Penggunaan sistem common rail dinilai lebih efisien dibandingkan dengan mesin diesel konvensional. Dengan sistem common rail, bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar oleh injektor yang dikontrol secara elektronik. Kerja injector menentukan jumlah dan waktu bahan bakar disemprotkan yang diatur oleh komputer mesin atau ECU.

’’Sehingga kombinasi inilah yang digunakan meningkatkan kerja mesin diesel sekarang ini. Mesin injeksi common rail memungkinkan kontrol emisi dan konsumsi bahan bakar dan tenaga yang lebih baik,’’ President Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Masato Uchida.

Dia menambahkan, mesin dengan teknologi common rail dapat memberikan lebih banyak tenaga ke kendaraan dan mengonsumsi lebih sedikit bahan bakar serta menghasilkan lebih sedikit emisi. ’’Karenanya mesin common rail menjadi lebih irit,’’ungkapnya.

(Baca Juga : Tidak Mau Nekat, Pameran Otomotif Tokyo Motor Show Dibatalkan )

Hino Indonesia selalu mengembangkan Best Fit Product, yaitu produk yang sesuai dengan berbagai kebutuhan bisnis dan operasional konsumen. Dengan jajaran line up terlengkap, produk Hino dikembangkan dengan konsep QDR, Quality Durability dan Reliability. Hino produk dengan basis mesin common rail sudah teruji dan terbukti karena Hino merupakan produsen pertama di dunia yang mengembangkan teknologi mesin ini.

“Hino Ranger dan Hino Bus untuk beberapa model sudah mengadopsi teknologi common rail, dan hasilnya cukup baik dan diterima menjadi andalan para konsumen dalam menjalankan bisnisnya” imbuh Chief Operating Officer (COO) – Director HMSI Santiko Wardoyo.

Mesin Hino common rail memiliki berbagai macam keunggulan seperti sistem supply bahan bakar. Mesin ini memiliki tiga kali penyaringan bahan bakar, hal ini melindungi mesin dari kontaminasi bahan bakar. Selain itu injector menggunakan Diamond Like Carbon (DLC) yang membuat durabilitas injektor sangat baik tahan terhadap gesekan.
(ynt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Memperkuat Industri...
Memperkuat Industri Otomotif, China Minta Dongfeng dan Changan Automobile Bergabung
Thailand Desak Industri...
Thailand Desak Industri Otomotif Jepang Lakukan Ini Jika Tidak Ingin Disingkirkan China
GWM Janji Akan Hadirkan...
GWM Janji Akan Hadirkan Souo S2000 di Pasar ASEAN
Bos Toyota Sebut Mobil...
Bos Toyota Sebut Mobil Listrik Sumbang Lebih Banyak Emisi Karbon
Can-Am Pulse dan Origin...
Can-Am Pulse dan Origin Diluncurkan, Motor Off-Road Listrik Ramaikan Pasar Indonesia
Apa Itu Motor Custom?...
Apa Itu Motor Custom? Berikut Pengertian dan Perkembanganya
Trump Rayakan 100 Hari...
Trump Rayakan 100 Hari Pertama Masa Jabatannya dengan Rapat Umum di Michigan
Kolaborasi Pelaku Industri,...
Kolaborasi Pelaku Industri, Mitra Bisnis dan Konsumen Perkuat Ekosistem Otomotif
Hari Pertama IIMS 2025:...
Hari Pertama IIMS 2025: Potret Wanita Cantik yang Memukau di Pameran Otomotif
Rekomendasi
Didukung BRI, Liga Kompas...
Didukung BRI, Liga Kompas U-14 Jadi Ajang Pembinaan Sepak Bola Usia Dini Terbesar di Indonesia
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
Netflix Rilis Teaser...
Netflix Rilis Teaser Squid Game 3, Gi-hun Hadapi Permainan yang Lebih Mematikan
Berita Terkini
Gara-Gara Xiaomi SU7...
Gara-Gara Xiaomi SU7 Kecelakaan, China Haramkan Fitur Mengemudi Otonom Berlebihan di Iklan Mobil!
Memperkuat Industri...
Memperkuat Industri Otomotif, China Minta Dongfeng dan Changan Automobile Bergabung
Industri Kendaraan Listrik...
Industri Kendaraan Listrik Nasional Menggeliat: Kemenperin Catat 79 Pabrik dengan Investasi Rp5,6 Triliun
Dompet Auto Nangis!...
Dompet Auto Nangis! Harga Skutik Honda & Yamaha Kompak Naik di Mei 2025!
Penjualan Tesla Anjlok...
Penjualan Tesla Anjlok Parah di Seluruh Eropa: Ini 3 Dosa Elon Musk!
Ingin Lama di Indonesia,...
Ingin Lama di Indonesia, JAECOO Siapkan 40 Outlet dan Dealer Tahun Ini
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved