Merawat Mobil Selama PSBB, Bagaimana Caranya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yulius H kebingungan. Sudah lebih dari 2,5 bulan ia mengikuti anjuran pemerintah untuk Work From Home (WFH). Termasuk ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan. ”Praktis hanya dua minggu sekali saya ke supermarket untuk belanja bulanan. Selebihnya, mobil tetap parkir di rumah,” ujarnya.
Bagi Yulius yang sudah terbiasa melakukan kegiatan commuting dari rumahnya di Bogor ke Jakarta hampir setiap hari, merawat kendaraan justru membingungkan. ”Biasanya mobil selalu aktif, dan rutin ke bengkel. Jika mobil lama tidak digunakan, saya justru khawatir timbul banyak masalah,” ungkapnya.
Tentu, kekhawatiran Yulius sangat beralasan. Jika terlalu lama tidak dipakai, muncul risiko tegangan listrik di baterai yang terhambat sehingga bermasalah jika tidak digunakan.
Selain itu, kondisi jumlah, kekentalan oli, serta warna oli mesin juga harus selalu di cek. Belum lagi soal ban yang tekanannya berkurang. Ban kempes yang tidak disadari meningkatkan risiko kecelakaan.
Kendaraan yang terlalu lama parkir di tempat yang tidak terlindungi, juga cepat kotor. Termasuk jika pengguna tidak teliti meninggalkan kopi, teh, atau minuman manis di dalam kabin. ”Saya baru sadar ada semut di dalam kabin karena kopi yang ketinggalan. Menyebalkan,” beber pria yang bergelut di dunia IT itu.
SERVICE DI RUMAH
Di masa pandemi Covid-19 dan PSBB, sebagian konsumen mengaku kesulitan untuk melakukan perawatan mandiri. Tapi, mereka juga enggan atau malas untuk datang langsung ke dealer untuk melakukan service berkala.
Lantas, bagaimana solusinya? Ternyata mudah sekali. Banyak yang tidak sadar bahwa sebagian besar Agen Pemegang Merek (APM) memiliki layanan home service.
Honda, misalnya, memiliki program Home Service Honda yang di dukung 118 dealer di berbagai kota di Indonesia. Tujuannya, untuk melayani konsumen yang butuh perawatan atau perbaikan mobil tanpa meninggalkan rumah masing-masing.
Pekerjaan servis yang dilakukan di rumah konsumen meliputi perawatan berkala sampai 100.000 km, hingga perbaikan ringan seperti perbaikan karet wiper dan aki. Untuk perbaikan dan proses perawatan berkala yang membutuhkan peralatan khusus yaitu 40.000 km, 60.000 km dan 80.000 km, Honda menyediakan layanan Pick Up Service untuk menjemput mobil pelanggan ke bengkel resmi terdekat.
”Kami juga menawarkan berbagai opsi metode servis untuk program ini, termasuk Home Service, Pick up Service, maupun Dealer Visit. Pelanggan bebas memilih,” beber Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy.
Menurut Billy, sapaan akrabnya, Honda juga telah menerapkan berbagai prosedur kesehatan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan konsumen. Sebelum melakukan pekerjaan di rumah pelanggan, teknisi Honda yang bertugas akan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu dan akan disertakan form hasil pemeriksaan kesehatan tersebut.
”Selama pengerjaan, teknisi juga wajib mengenakan masker dan menyemprotkan cairan disinfektan pada bagian interior mobil meliputi setir, transmisi, kursi, gagang pintu bagian luar dan dalam, area sekitar Switch Door Mirror, Lining Door dan lainnya,” ungkapnya.
Bagi Yulius yang sudah terbiasa melakukan kegiatan commuting dari rumahnya di Bogor ke Jakarta hampir setiap hari, merawat kendaraan justru membingungkan. ”Biasanya mobil selalu aktif, dan rutin ke bengkel. Jika mobil lama tidak digunakan, saya justru khawatir timbul banyak masalah,” ungkapnya.
Tentu, kekhawatiran Yulius sangat beralasan. Jika terlalu lama tidak dipakai, muncul risiko tegangan listrik di baterai yang terhambat sehingga bermasalah jika tidak digunakan.
Selain itu, kondisi jumlah, kekentalan oli, serta warna oli mesin juga harus selalu di cek. Belum lagi soal ban yang tekanannya berkurang. Ban kempes yang tidak disadari meningkatkan risiko kecelakaan.
Kendaraan yang terlalu lama parkir di tempat yang tidak terlindungi, juga cepat kotor. Termasuk jika pengguna tidak teliti meninggalkan kopi, teh, atau minuman manis di dalam kabin. ”Saya baru sadar ada semut di dalam kabin karena kopi yang ketinggalan. Menyebalkan,” beber pria yang bergelut di dunia IT itu.
SERVICE DI RUMAH
Di masa pandemi Covid-19 dan PSBB, sebagian konsumen mengaku kesulitan untuk melakukan perawatan mandiri. Tapi, mereka juga enggan atau malas untuk datang langsung ke dealer untuk melakukan service berkala.
Lantas, bagaimana solusinya? Ternyata mudah sekali. Banyak yang tidak sadar bahwa sebagian besar Agen Pemegang Merek (APM) memiliki layanan home service.
Honda, misalnya, memiliki program Home Service Honda yang di dukung 118 dealer di berbagai kota di Indonesia. Tujuannya, untuk melayani konsumen yang butuh perawatan atau perbaikan mobil tanpa meninggalkan rumah masing-masing.
Pekerjaan servis yang dilakukan di rumah konsumen meliputi perawatan berkala sampai 100.000 km, hingga perbaikan ringan seperti perbaikan karet wiper dan aki. Untuk perbaikan dan proses perawatan berkala yang membutuhkan peralatan khusus yaitu 40.000 km, 60.000 km dan 80.000 km, Honda menyediakan layanan Pick Up Service untuk menjemput mobil pelanggan ke bengkel resmi terdekat.
”Kami juga menawarkan berbagai opsi metode servis untuk program ini, termasuk Home Service, Pick up Service, maupun Dealer Visit. Pelanggan bebas memilih,” beber Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy.
Menurut Billy, sapaan akrabnya, Honda juga telah menerapkan berbagai prosedur kesehatan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan konsumen. Sebelum melakukan pekerjaan di rumah pelanggan, teknisi Honda yang bertugas akan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu dan akan disertakan form hasil pemeriksaan kesehatan tersebut.
”Selama pengerjaan, teknisi juga wajib mengenakan masker dan menyemprotkan cairan disinfektan pada bagian interior mobil meliputi setir, transmisi, kursi, gagang pintu bagian luar dan dalam, area sekitar Switch Door Mirror, Lining Door dan lainnya,” ungkapnya.
(alf)