Sejarah Toyota, dari Perusahaan Mesin Jahit Menjadi Raksasa Otomotif

Jum'at, 11 Juni 2021 - 18:01 WIB
loading...
Sejarah Toyota, dari Perusahaan Mesin Jahit Menjadi Raksasa Otomotif
Toyota adalah salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Perusahaan yang bermarkas di Tokyo, Jepang, ini didirikan pada 28 Agustus 1937 silam. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Toyota adalah salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Perusahaan yang bermarkas di Tokyo, Jepang, ini didirikan pada 28 Agustus 1937 silam.

Pendirinya adalah Kiichiro Toyoda, anak tertua dari Sakichi Toyoda, sang pencetus industri Toyota yang semula membuat mesin jahit pada awal 1900-an.



Saat itu, Sakichi Toyoda mampu menjadi titik terang bagi industri Jepang. Pekerjaan para buruh tenunnya juga dipermudah berkat mesin otomatis, yang mampu menambah kapasitas serta efisiensi produksi tekstil kala itu.

Keterampilan Sakichi dalam bekerja juga turun kepada Kiichiro. Pasalnya, sejak kecil ia sudah terbiasa melihat ayahnya bekerja di pabrik.

Usai lulus dari universitas, Kiichiro bergabung dengan perusahaan milik keluarga, Toyoda Automatic Loom Works, sebagai cikal bakal Toyota Industries Corporation.

Meski diamanatkan untuk meneruskan bisnis mesin jahit, tetapi Kiichiro rupanya lebih menyukai industri otomotif, yang ketika itu dianggap sebagai keputusan penuh risiko.

Sejarah Toyota, dari Perusahaan Mesin Jahit Menjadi Raksasa Otomotif


Sebab, di tahun itu, belum banyak perusahaan Jepang yang terjun di industri otomotif. Meski begitu, rencana Kiichiro untuk memproduksi kendaraan di dalam negeri ternyata langsung mendapat dukungan dari pemerintah Jepang.



Mendapat angin segar, pada 1929 Kiichiro terbang ke Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari serta mengambil inspirasi dalam pengembangan industri otomotif.

Di Negeri Paman Sam, pabrikan besar seperti Chevrolet dan Ford sudah lebih dulu berdiri. Kiichiro hingga berkali-kali keluar masuk pabrik di Detroit untuk mempelajarinya.

Pada 1935, mobil pertama asal Jepang bernama Model A1 berhasil diciptakan. Mobil ini dirakit dari komponen-komponen mobil asal AS, yang saat itu banyak mengaspal di Negeri Sakura.

Tak lama berselang, melansir dari laman Gaikindo, Jumat (11/6/2021), Kiichiro Toyoda mulai merintis Toyota Motor Company, sebagai anak perusahaan Toyoda Automatic Loom Works.

Kiichiro mengubah nama perusahaannya dari Toyoda menjadi Toyota, karena dianggap lebih memiliki keburuntungan secara marketing, dan lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang.

Seperti kebanyakan produsen otomotif besar, Toyota juga memiliki andil dalam Perang Dunia II, untuk memproduksi kendaraan militer yang lahir dari pabrik di Pulau Honshu.



Truk-truk tahan banting ini bahkan menjadi cikal bakal Toyota Land Cruiser, yang sukses terjual di AS dan seluruh dunia hingga saat ini.

Pada 1952, Kiichiro Toyoda tutup usia. Meski begitu, ia telah mewarisi perusahaan besar yang semakin gencar memproduksi mobil dan mulai mengekspor ke negara-negara di dunia.

Bahkan, pada 1966 Toyota mulai mengakuisisi perusahaan bus dan truk besar, seperti Hino, Nippon Denso, dan Daihatsu Motor Company.

Pada tahun 1970-an, Toyota disebut telah berhasil menjual lebih dari satu juta kendaraan secara global. Bahkan selama beberapa dekade, Toyota menjadi produsen mobil terbesar di Jepang dan terus berkembang di pasar AS.

Toyota terkenal sebagai merek kendaraan berbiaya rendah, hemat bahan bakar, serta andal. Layaknya image yang ditunjukkan oleh Corolla, sedan paling laris di dunia.



Saat ini, Toyota juga dikenal sebagai produsen mobil yang memiliki fasilitas produksi di banyak negara, mulai dari Argentina, Brasil, Kanada, Cina, Kolombia, Republik Ceko, Mesir, Perancis, Malaysia.

Selain itu, juga ada di Meksiko, Filipina, Polandia, Portugal, Rusia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, Venezuela, Vietnam, termasuk Indonesia
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2494 seconds (0.1#10.140)