Toyota Hilux, Mobil yang Selalu Hadir di Setiap Wilayah Konflik
loading...
A
A
A
PALESTINA - Dua dekade lalu, Chicago Tribune pernah memberi julukan kepada Toyota Hilux sebagai mobil yang selalu muncul di wilayah-wilayah konflik. Baru-baru ini parade kemenangan yang digelar oleh Hamas di kawasan Gaza, Palestina membuktikan bahwa julukan itu memang masih relevan.
Di parade tersebut, seluruh pasukan khusus Hamas yang dinamakan Brigade Al Qassam ramai-ramai mengendarai dan menumpang mobil yang juga dijual di Indonesia, Toyota Hilux. Mobil pikap kebanggaan Toyota itu bukan hanya sekadar mengangkut pasukan Brigade Al Qassam tapi juga dimodifikasi khusus guna mampu membawa senjata khusus yang dimiliki Brigade Al Qassam mulai dari roket dan senapan mesin.
Yang dilakukan Brigade Al Qassam dengan Toyota Hilux memang bukan hal yang baru. Sejarah membuktikan Toyota Hilux selalu hadir di berbagai wilayah yang terjadi konflik. Di setiap masa dan di setiap daerah konflik. Mulai dari Taliban, ISIS, bajak laut Somalia hingga Brigade Al Qassam selalu hadir dengan Toyota Hilux.
Bahkan pada tahun 1980-an ketika di Afrika terjadi perang antara Libya dan Chad, perang ini bisa dibilang sebagai “perang Toyota”. Kendaraan yang digunakan oleh kedua belah pihak kebanyakan adalah Toyota Hilux.
Saking seringnya digunakan oleh orang-orang yang berperang di wilayah konflik, Andrew Exum dari Center for a New American Security menyamakannya dengan senjata AK 47. “Toyota Hilux ada di mana-mana. Kendaraan ini setara dengan AK-47.Ada di mana-mana di setiap perang," ujarnya.
Dr Alastair Finlan, analis studi strategis di Universitas Aberystwyth Inggris mengatakan bahwa jenis kendaraan seperti Toyota Hilux memang merupakan jadi mobil yang ideal digunakan untuk berperang. Mobil itu memiliki tingkat fungsionalitas yang tinggi dibandingkan mobil lainnya. Jenis kendaraan ini akan sangat cocok untuk gaya perang gerilya.
Mobil jenis itu akan jadi lebih menyeramkan ketika dipasang sebuah (senapan mesin kaliber 50 yang dengan mudah dapat menembus pelindung tubuh tentara dan kendaraan lapis baja ringan seperti yang dilakukan Brigade Al Qassam. "Mobil ini sangat kencang, mudah bermanuver dan yang pasti bisa memuat beberapa orang tentara," jelasnya.
Durabilitas juga jadi pilihan kenapa mobil niaga ringan buatan Toyota itu begitu disukai. Sebuah eksperimen yang dibuat oleh tayangan televisi Inggris, Top Gear pada 2006 membuktikan durabilitas mobil itu patut diapresiasi. Saat itu Top Gear membuat mobil itu hancur lebur. Mulai dari ditabrak ke pohon, dirusak dengan digilas mobil hingga dibakar. Uniknya ketika semuanya selesai dilakukan, mereka kemudian melakukan beberapa perbaikan dengan bermodalkan alat seadanya. Nyatanya Toyota Hilux yang hancur lebur itu masih bisa digunakan.
Memang hingga kini belum ada jawaban resmi mengapa mobil itu memang selalu ada di setiap wilayah konflik. Sampai-sampai Pentagon, Amerika Serikat juga keheranan kenapa mobil Toyota itu tidak pernah tidak ada di wilayah konflik.
Di parade tersebut, seluruh pasukan khusus Hamas yang dinamakan Brigade Al Qassam ramai-ramai mengendarai dan menumpang mobil yang juga dijual di Indonesia, Toyota Hilux. Mobil pikap kebanggaan Toyota itu bukan hanya sekadar mengangkut pasukan Brigade Al Qassam tapi juga dimodifikasi khusus guna mampu membawa senjata khusus yang dimiliki Brigade Al Qassam mulai dari roket dan senapan mesin.
Yang dilakukan Brigade Al Qassam dengan Toyota Hilux memang bukan hal yang baru. Sejarah membuktikan Toyota Hilux selalu hadir di berbagai wilayah yang terjadi konflik. Di setiap masa dan di setiap daerah konflik. Mulai dari Taliban, ISIS, bajak laut Somalia hingga Brigade Al Qassam selalu hadir dengan Toyota Hilux.
Bahkan pada tahun 1980-an ketika di Afrika terjadi perang antara Libya dan Chad, perang ini bisa dibilang sebagai “perang Toyota”. Kendaraan yang digunakan oleh kedua belah pihak kebanyakan adalah Toyota Hilux.
Saking seringnya digunakan oleh orang-orang yang berperang di wilayah konflik, Andrew Exum dari Center for a New American Security menyamakannya dengan senjata AK 47. “Toyota Hilux ada di mana-mana. Kendaraan ini setara dengan AK-47.Ada di mana-mana di setiap perang," ujarnya.
Dr Alastair Finlan, analis studi strategis di Universitas Aberystwyth Inggris mengatakan bahwa jenis kendaraan seperti Toyota Hilux memang merupakan jadi mobil yang ideal digunakan untuk berperang. Mobil itu memiliki tingkat fungsionalitas yang tinggi dibandingkan mobil lainnya. Jenis kendaraan ini akan sangat cocok untuk gaya perang gerilya.
Mobil jenis itu akan jadi lebih menyeramkan ketika dipasang sebuah (senapan mesin kaliber 50 yang dengan mudah dapat menembus pelindung tubuh tentara dan kendaraan lapis baja ringan seperti yang dilakukan Brigade Al Qassam. "Mobil ini sangat kencang, mudah bermanuver dan yang pasti bisa memuat beberapa orang tentara," jelasnya.
Durabilitas juga jadi pilihan kenapa mobil niaga ringan buatan Toyota itu begitu disukai. Sebuah eksperimen yang dibuat oleh tayangan televisi Inggris, Top Gear pada 2006 membuktikan durabilitas mobil itu patut diapresiasi. Saat itu Top Gear membuat mobil itu hancur lebur. Mulai dari ditabrak ke pohon, dirusak dengan digilas mobil hingga dibakar. Uniknya ketika semuanya selesai dilakukan, mereka kemudian melakukan beberapa perbaikan dengan bermodalkan alat seadanya. Nyatanya Toyota Hilux yang hancur lebur itu masih bisa digunakan.
Memang hingga kini belum ada jawaban resmi mengapa mobil itu memang selalu ada di setiap wilayah konflik. Sampai-sampai Pentagon, Amerika Serikat juga keheranan kenapa mobil Toyota itu tidak pernah tidak ada di wilayah konflik.
(wsb)