Elon Musk Benci Jadi Bos Tesla, Kok Bisa?
loading...
A
A
A
NEW YORK - Saat berlangsung sidang gugatan dewan komisaris terhadap bos Tesla, Elon Musk mengungkapkan bahwa dia tidak menikmati menjadi bos.
"Saya agak membencinya dan saya lebih suka menghabiskan waktu saya untuk desain dan rekayasa," katanya kepada pengadilan AS seperti dikutip BBC, Selasa (13/7/2021).
Pendiri Tesla itu berbicara di awal persidangan dimana ia dituduh menekan anggota dewan perusahaan untuk membuat kesepakatan senilai US$2,6 miliar untuk membeli perusahaan panel surya.
Pemegang saham mengklaim uang perusahaan terbuang sia-sia untuk membeli SolarCity. Pada saat kesepakatan, Musk memiliki 22% saham di Tesla dan SolarCity yang didirikan oleh sepupunya.
"Karena itu adalah transaksi saham-untuk-saham dan saya memiliki persentase yang hampir sama dari keduanya, tidak ada keuntungan finansial," kata Musk.
Dia juga membantah memberikan tekanan pada anggota dewan dan mengatakan bahwa kesepakatan itu adalah bagian dari "rencana induk" untuk menciptakan kendaraan listrik yang terjangkau.
Pemegang saham yang mengajukan kasus terhadap Musk , yang bernilai US$168 miliar menurut Forbes, telah meminta pengadilan agar dia membayar Tesla US$2,6 miliar secara penuh.
Tahun lalu, anggota dewan lainnya di Tesla menyelesaikan gugatan atas kesepakatan sebesar US$60 juta. Anggota dewan itu meradang karena Musk tidak mengakui kesalahannya.
Kesepakatan SolarCity telah menjadi "mata hitam" bagi Musk dan Tesla dan "cahaya redup" dalam kebangkitan perusahaan. Meskipun demikian, saham Tesla naik pada hari Senin, 12 JUli 2021), ditutup lebih dari 4% lebih tinggi.
"Saya agak membencinya dan saya lebih suka menghabiskan waktu saya untuk desain dan rekayasa," katanya kepada pengadilan AS seperti dikutip BBC, Selasa (13/7/2021).
Pendiri Tesla itu berbicara di awal persidangan dimana ia dituduh menekan anggota dewan perusahaan untuk membuat kesepakatan senilai US$2,6 miliar untuk membeli perusahaan panel surya.
Pemegang saham mengklaim uang perusahaan terbuang sia-sia untuk membeli SolarCity. Pada saat kesepakatan, Musk memiliki 22% saham di Tesla dan SolarCity yang didirikan oleh sepupunya.
"Karena itu adalah transaksi saham-untuk-saham dan saya memiliki persentase yang hampir sama dari keduanya, tidak ada keuntungan finansial," kata Musk.
Dia juga membantah memberikan tekanan pada anggota dewan dan mengatakan bahwa kesepakatan itu adalah bagian dari "rencana induk" untuk menciptakan kendaraan listrik yang terjangkau.
Pemegang saham yang mengajukan kasus terhadap Musk , yang bernilai US$168 miliar menurut Forbes, telah meminta pengadilan agar dia membayar Tesla US$2,6 miliar secara penuh.
Tahun lalu, anggota dewan lainnya di Tesla menyelesaikan gugatan atas kesepakatan sebesar US$60 juta. Anggota dewan itu meradang karena Musk tidak mengakui kesalahannya.
Kesepakatan SolarCity telah menjadi "mata hitam" bagi Musk dan Tesla dan "cahaya redup" dalam kebangkitan perusahaan. Meskipun demikian, saham Tesla naik pada hari Senin, 12 JUli 2021), ditutup lebih dari 4% lebih tinggi.
(ysw)