Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Ngeri, 4 SUV Medium Terlaris di Dunia Didominasi oleh Merek Jepang
loading...
Toyota RAV-4 hanya dipasarkan di beberapa wilayah tertentu seperti di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Foto/Netcarshow.
A
A
A
JAKARTA - Jangan anggap enteng mobil-mobil buatan Jepang. Baru-baru ini Car Industry Analysis menyebutkan penjualan mobil SUV medium buatan Jepang mendominasi 5 besar SUV terlaris di dunia sepanjang tahun 2020.
Toyota RAV4 yang di negara lain dikenal sebagai Toyota Wildlander terjual sebanyak 1,070 juta unit dan memimpin penjualan mobil SUV segmen C. Penjualan mobil buatan Toyota itu meningkat 10 persen dibandingkan penjualan 2019.
Di posisi kedua, Honda CR-V yang juga dijual di Indonesia berhasil mengalami peningkatan 5 persen dibandingkan tahun 2019. Pada 2020 penjualan Honda CR-V di tingkat global mencapai 885.000 unit.
Kompatriot Toyota dan Honda yakni Nissan dan Mazda berturut-turut menempati posisi keempat dan kelima. Nissan X-Trail atau Rogue berada di posisi keempat dengan total penjualan global 465.000 unit sedangkan Mazda CX-5 mencapai penjualan 365.000 unit pada 2020.
![Ngeri, 4 SUV Medium Terlaris di Dunia Didominasi oleh Merek Jepang]()
Satu-satunya perwakilan di luar mobil Jepang di posisi 5 besar adalah Volskwagen. Mobil SUV medium mereka Volkswagen Tiguan All Space ada di posisi kelima dengan total penjualan sebanyak 356.000 unit.
Namun yang menarik adalah dari 25 mobil SUV segmen C terlaris di dunia adalah hadirnya mobil-mobil SUV buatan China. Dua SUV segmen C buatan China yakni Haval H6 dan Changan CS75 Plus justru masuk dalam daftar 10 besar. Haval H6 berada di posisi keenam dengan penjualan total sebanyak 352.000 unit dan Changan CS75 Plus ada di peringkat 10 dengan total penjualan sebanyak 206.000 unit.
Hadirnya mobil-mobil SUV di China menurut Car Industry Analys terjadi karena memang pasar mobil SUV terbesar di dunia setengah dari total penjualan, terpusat di wilayah China.
Diketahui SUV segmen C saat ini merupakan segmen pasar otomotif terbesar di dunia. Total pasar mobil SUV segmen C menurut Car Industry Analys pada 2020 mencapai 7,37 juta unit. Angka penjualan ini sangat fantastis karena dibandingkan tahun lalu yang tidak dikepung masa-masa pandemi, penjualan hanya turun sebesar 2 persen.
Toyota RAV4 yang di negara lain dikenal sebagai Toyota Wildlander terjual sebanyak 1,070 juta unit dan memimpin penjualan mobil SUV segmen C. Penjualan mobil buatan Toyota itu meningkat 10 persen dibandingkan penjualan 2019.
Di posisi kedua, Honda CR-V yang juga dijual di Indonesia berhasil mengalami peningkatan 5 persen dibandingkan tahun 2019. Pada 2020 penjualan Honda CR-V di tingkat global mencapai 885.000 unit.
Kompatriot Toyota dan Honda yakni Nissan dan Mazda berturut-turut menempati posisi keempat dan kelima. Nissan X-Trail atau Rogue berada di posisi keempat dengan total penjualan global 465.000 unit sedangkan Mazda CX-5 mencapai penjualan 365.000 unit pada 2020.
Satu-satunya perwakilan di luar mobil Jepang di posisi 5 besar adalah Volskwagen. Mobil SUV medium mereka Volkswagen Tiguan All Space ada di posisi kelima dengan total penjualan sebanyak 356.000 unit.
Namun yang menarik adalah dari 25 mobil SUV segmen C terlaris di dunia adalah hadirnya mobil-mobil SUV buatan China. Dua SUV segmen C buatan China yakni Haval H6 dan Changan CS75 Plus justru masuk dalam daftar 10 besar. Haval H6 berada di posisi keenam dengan penjualan total sebanyak 352.000 unit dan Changan CS75 Plus ada di peringkat 10 dengan total penjualan sebanyak 206.000 unit.
Hadirnya mobil-mobil SUV di China menurut Car Industry Analys terjadi karena memang pasar mobil SUV terbesar di dunia setengah dari total penjualan, terpusat di wilayah China.
Diketahui SUV segmen C saat ini merupakan segmen pasar otomotif terbesar di dunia. Total pasar mobil SUV segmen C menurut Car Industry Analys pada 2020 mencapai 7,37 juta unit. Angka penjualan ini sangat fantastis karena dibandingkan tahun lalu yang tidak dikepung masa-masa pandemi, penjualan hanya turun sebesar 2 persen.
(wsb)
Explore More