Pakai Teknologi Baterai Baru, Ngecas Skuter Listrik Cuma Butuh 90 Detik

Kamis, 07 Oktober 2021 - 22:04 WIB
loading...
Pakai Teknologi Baterai Baru, Ngecas Skuter Listrik Cuma Butuh 90 Detik
Mahle Powerstrains mengembangkan baterai listrik yang mampu diisi penuh hanya dalam 90 detik. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Tak sekedar membuat kendaraan listrik , sejumlah perusahaan juga sedang berlomba-lomba membuat baterai listrik yang cepat saat mengisi daya. Mahle Powerstrains salah satu perusahaan yang berhasil membuat baterai listrik yang mampu diisi penuh hanya dalam 90 detik.

Untuk mengembangkan teknologi baterai listrik ini, Mahle menggandeng Allotrope Energy. Perusahaan ini mengembangkan baterai listrik menggunakan lithium karbon baru yang dirancang untuk pengisian cepat.

Kepala Penelitian Mahle, Mike Bassett mengatakan, masalah utama yang sering dikeluhkan pengguna kendaraan listrik adalah lamanya mengisi ulang. "Kami berusaha mengatasi ini agar kendaraan listrik bisa lebih familiar," kata Bassett seperti dikutip Visor Down.



Untuk itu Mahle mencari cara bagaimana waktu mengisi baterai listrik bisa sesingkat seperti mengisi bahan bakar konvensional. "Sekarang kekhawatiran itu hilang," ujar Bassett.

Dalam membuat baterai listrik ini, Mahle menggabungkan teknologi baterai lithium-ion tradisional dan superkapasitor. Teknologi ini menghasilkan baterai yang dapat diisi ulang dari sumber 20kW dalam waktu kurang dari 90 detik.

Sebagai perbandingan, baterai lithium-ion 500 Wh konvensional membutuhkan waktu 30 menit untuk isi ulang. Selain itu, katoda bergaya kapasitor memungkinkan masa pakai lebih dari 100.000 siklus.

Saat ini baterai ini baru coba dipasang pada skuter listrik berbasis kota dengan jangkauan target 25 km. Jika pengisian ulang 90 detik berhasil, itu secara harfiah setara waktu pengisian mesin pembakaran.



Bassett mengatakan, dengan pengisian daya ultra-cepat, ukuran baterai dapat dioptimalkan agar sesuai dengan penggunaan kendaraan . Itu tidak hanya mengarah pada penghematan berat tetapi juga pengurangan biaya yang semakin menurunkan hambatan dekarbonisasi.

“Tantangan sebenarnya datang dalam merancang baterai listrik yang mampu menyerap muatan energi yang begitu tinggi. Kami juga akan membuat sistem pengisian daya yang sesuai dengan desain kami,” katanya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1659 seconds (0.1#10.140)