Mobil Ultra Tenaga Monster Dihujat, Pembuatnya Ngamuk di Sosial Media
loading...
A
A
A
JAKARTA - Spyros Panopoulos, pendiri SP Automotive dan pembuat mobil ultra SP Automotive Chaos ngamuk di sosial media karena mobil buatannya terus-terusan mendapat hujatan. Tidak hanya dari netizen, beberapa media massa otomotif dunia bahkan meledek mobil buatan pria Yunani itu karena dianggap tidak masuk akal.
Kritikan dan hujatan itu umumnya mempermasalahkan spesifikasi teknis dan proses perilisan mobil yang dilakukan oleh SP Automotive. SP Automotive Chaos dituduh sebagai sebuah rekayasa berdasarkan beberapa indikasi. Pertama mobil yang dirilis hanyalah gambar render jadi belum ada mobil utuh yang benar-benar disiapkan sebagai mobil konsep.
Kedua proses pengambilan foto juga dilakukan seadanya. Mobil yang telah dirender kemudian dipadupadankan dengan sebuah gudang. Seolah-olah mobil itu ditaruh di gudang itu. Nyatanya setelah diselidiki gudang itu merupakan stok foto yang bisa digunakan gratis.
Kritikan lain juga menguliti masalah spesifikasi mobil. Banyak media otomotif yang pesimis mesin V10 dengan kapasitas silinder 4,0 liter bisa menghasilkan tenaga yang sangat besar yakni 3.065 daya kuda. Apalagi kecepatan tertingginya diklaim mencapai 500 kilometer per jam.
Kritikan itu berkaca pada kemampuan Bugatti Chiron Super Sport yang butuh mesin sangat besar untuk mencapai tenaga maksimal 1.577 daya kuda. Mesin yang digunakan adalah mesin W16 dengan kapasitas silinder 8,0 liter. Selain itu dibutuhkan empat turbo agar tenaga sebesar itu benar-benar tercapai.
Jadi bagaimana bisa mesin yang jauh lebih kecil dari Bugatti Chiron Super Sport bisa menghasilkan tenaga dua kali lipat dari mobil sport buatan Prancis itu?
Terus-terusan mendapat kritikan, Spyros Panopoulos langsung membela diri. Alih-alih menjawab dengan elegan, pria Yunani itu memberikan keterangan resmi yang menuduh para pengkritik dan penghujat tidak senang Yunani bisa menghasilkan mobil yang luar biasa.
Kritikan dan hujatan itu umumnya mempermasalahkan spesifikasi teknis dan proses perilisan mobil yang dilakukan oleh SP Automotive. SP Automotive Chaos dituduh sebagai sebuah rekayasa berdasarkan beberapa indikasi. Pertama mobil yang dirilis hanyalah gambar render jadi belum ada mobil utuh yang benar-benar disiapkan sebagai mobil konsep.
Kedua proses pengambilan foto juga dilakukan seadanya. Mobil yang telah dirender kemudian dipadupadankan dengan sebuah gudang. Seolah-olah mobil itu ditaruh di gudang itu. Nyatanya setelah diselidiki gudang itu merupakan stok foto yang bisa digunakan gratis.
Kritikan lain juga menguliti masalah spesifikasi mobil. Banyak media otomotif yang pesimis mesin V10 dengan kapasitas silinder 4,0 liter bisa menghasilkan tenaga yang sangat besar yakni 3.065 daya kuda. Apalagi kecepatan tertingginya diklaim mencapai 500 kilometer per jam.
Kritikan itu berkaca pada kemampuan Bugatti Chiron Super Sport yang butuh mesin sangat besar untuk mencapai tenaga maksimal 1.577 daya kuda. Mesin yang digunakan adalah mesin W16 dengan kapasitas silinder 8,0 liter. Selain itu dibutuhkan empat turbo agar tenaga sebesar itu benar-benar tercapai.
Jadi bagaimana bisa mesin yang jauh lebih kecil dari Bugatti Chiron Super Sport bisa menghasilkan tenaga dua kali lipat dari mobil sport buatan Prancis itu?
Terus-terusan mendapat kritikan, Spyros Panopoulos langsung membela diri. Alih-alih menjawab dengan elegan, pria Yunani itu memberikan keterangan resmi yang menuduh para pengkritik dan penghujat tidak senang Yunani bisa menghasilkan mobil yang luar biasa.