Antre Uji Emisi, Ini Persiapan yang Dilakukan Mitsubishi Xpander Baru
loading...
Mitsubishi Xpander punya banyak fitur untuk mendapatkan insentif terbaik dari regulasi pajak karbon. Foto/SINDONEWScom-Wahyu Sibarani.
A
A
A
JAKARTA - Mitsubishi Xpander baru masih antre untuk melakukan uji emisi. Ini beberapa persiapa yang membuat mobil itu percaya diri dapat insentif tinggi. Diketahui saat ini pemerintah memang menerapkan aturan baru untuk insentif kendaraan bermotor.
Insentif yang semula diberikan berdasarkan ukuran mesin kini diganti dengan tingkat emisi atau karbon yang dihasilkan. Semakin rendah emisi yang dikeluarkan maka semakin tinggi insentif yang diberikan. Hal itulah yang coba dibidik Mitsubishi Xpander baru.
Guntur Harling General Manager and Product Strategy Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia mengatakan Mitsubishi Xpander barumemang harus ikuti uji emisi menyesuaikan dengan regulasi pemerintah. Dia mengatakan antrean untuk uji emisi saat ini sudah sangat panjang. Jadi mereka belum mendapatkan tanggal pasti proses pengujian emisi Low MPV andalan Mitsubishi itu.
"Kami berkeyakinan bahwa Xpander baru dan Xpander Cross baru dapat memberikan hasil yang optimum," harapnya.
Pasalnya menurut dia mobil dengan konfigurasi 7 kursi penumpang itu telah mendapatkan banyak hal baru agar bisa menghasilkan emisi terbaik meski masih menggunakan mesin lama yakni mesin 4 silinder 1,5 liter MIVEC. Di mesin itu ternyata sudah dipasang alat baru yakni Exhaust Gas Recirculation (EGR).
"Jadinya mesin bisa menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik dan jumlah emisi yang rendah," terang Guntur Harling.
Tidak hanya itu EGR, penggunaan transmisi baru juga diyakini mampu menurunkan jumlah emisi. Transmisi yang semula konvensional AT diganti dengan CVT. Penggunaan transmisi CVT menjanjikan tingkat friksi mesin yang lebih rendah dibanding dengan konvensional AT. Alhasil efisiensi bahan bakar jadi lebih baik. Begitu juga emisi yang akan lebih rendah karena minimnya friksi.
Penyematan fitur Auto Stop and Go (ASG) juga diyakini mampu membantu Mitsubishi Xpander baru mendapatkan insentif emisi yang tinggi. Fitur itu akan membantu pengemudi mengurangi konsumsi bahan bakar saat berkendara.
"Fitur Auto Stop and Go memang diberikan untuk efisiensi," jelasnya.
Insentif yang semula diberikan berdasarkan ukuran mesin kini diganti dengan tingkat emisi atau karbon yang dihasilkan. Semakin rendah emisi yang dikeluarkan maka semakin tinggi insentif yang diberikan. Hal itulah yang coba dibidik Mitsubishi Xpander baru.
Guntur Harling General Manager and Product Strategy Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia mengatakan Mitsubishi Xpander barumemang harus ikuti uji emisi menyesuaikan dengan regulasi pemerintah. Dia mengatakan antrean untuk uji emisi saat ini sudah sangat panjang. Jadi mereka belum mendapatkan tanggal pasti proses pengujian emisi Low MPV andalan Mitsubishi itu.
"Kami berkeyakinan bahwa Xpander baru dan Xpander Cross baru dapat memberikan hasil yang optimum," harapnya.
Pasalnya menurut dia mobil dengan konfigurasi 7 kursi penumpang itu telah mendapatkan banyak hal baru agar bisa menghasilkan emisi terbaik meski masih menggunakan mesin lama yakni mesin 4 silinder 1,5 liter MIVEC. Di mesin itu ternyata sudah dipasang alat baru yakni Exhaust Gas Recirculation (EGR).
"Jadinya mesin bisa menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik dan jumlah emisi yang rendah," terang Guntur Harling.
Tidak hanya itu EGR, penggunaan transmisi baru juga diyakini mampu menurunkan jumlah emisi. Transmisi yang semula konvensional AT diganti dengan CVT. Penggunaan transmisi CVT menjanjikan tingkat friksi mesin yang lebih rendah dibanding dengan konvensional AT. Alhasil efisiensi bahan bakar jadi lebih baik. Begitu juga emisi yang akan lebih rendah karena minimnya friksi.
Penyematan fitur Auto Stop and Go (ASG) juga diyakini mampu membantu Mitsubishi Xpander baru mendapatkan insentif emisi yang tinggi. Fitur itu akan membantu pengemudi mengurangi konsumsi bahan bakar saat berkendara.
"Fitur Auto Stop and Go memang diberikan untuk efisiensi," jelasnya.
(wsb)
Lihat Juga :
