Mengetahui Ukuran Gir Motor untuk Tanjakan, Biar Gak Ngeden Saat Digas

JAKARTA - Ukuran gir motor untuk tanjakan tidak sama dengan jalan rata atau menurun. Diperlukan perhitungan rasio gir yang tepat agar sepeda motor kuat saat melalui jalan menanjak.

Saat sedang melakukan touring atau berkumpul bersama teman-teman, biasanya para bikers memilih kawan Puncak, Bogor untuk dijadikan titik akhir pertemuan. Suasana yang sejuk dengan udara segar menjadi pilihan karena mudah dijangkau oleh bikers yang bermukim di Jabodetabek.

Namun jalur yang menanjak harus menjadi perhatian para bikers untuk mengetahui kemampuan sepeda motornya. Karena itu, perlu perhitungan matang menggunakan ukuran gir agar motor tidak ngeden saat melalui jalur menanjak.



Dikutip dari Moladin, untuk membuat sepeda motor kuat melewati jalur menanjak, pengendara harus mengetahui rasio gir reduksi antara gir bagian depan dengan belakang. Agar sepeda motor kuat menanjak, hasil pembagian rasio gir harus lebih besar supaya akselerasi semakin ringan.

Misalnya sepeda motor Yamaha Vega R yang memiliki rasio, 15 untuk gir depan dan 35 di gir belakang atau 15/35. Jika angka 35 dibagi 15, maka menghasilkan 2,33.

Supaya sepeda motor kuat menanjak, harus ditambah ukuran rasio gir bagian belakang lebih besar dari yang standar, misalnya dari 35 menjadi rasio 38. Jadi, hasil pembagiannya 38 dibagi 15 akan diperoleh angka 2,53.

Intinya, untuk membuat sepeda motor kuat menanjak perlu ditambah rasio gir belakang menjadi lebih besar dari standar sehingga memperoleh angka rasio yang lebih besar.



Sebaliknya, untuk membuat sepeda motor bisa melaju lebih kencang di jalan rata, dilakukan penggantian gir depan menjadi lebih besar dari yang standar sehingga menghasilkan angka rasio kecil.

Misalnya saja dari ukuran gir depan 15 dan belakang 35 atau 15/35, cukup ganti gir depan jadi 16 maka akan jadi 16/35. Maka dengan dengan ukuran 16/35 akan menghasilkan angka rasio 2,18 sehingga kecepatan motor akan bertambah.