SUV dan MPV Jadi Mobil Bekas Paling Banyak Diperdagangkan di 2021

Rabu, 26 Januari 2022 - 10:00 WIB
loading...
SUV dan MPV Jadi Mobil Bekas Paling Banyak Diperdagangkan di 2021
Penjualan mobil bekas tahun 2022 akan meningkat karena jumlah pasokan yang membaik. Foto/OLX Autos.
A A A
JAKARTA - Mobil SUV dan MPV ternyata jadi mobil bekas yang paling banyak dijual di 2021. Hal itu terungkap dalam Review Pasar Mobil Bekas 2021 dan Outlook 2022 yang dilaksanakan OLX Autos , platform layanan online dan offline yang menawarkan inovasi terkini dalam transaksi jual beli mobil bekas.

Dalam review itu mobil-mobil jenis SUV seperti Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport dan Honda CR-V paling banyak dijual oleh pemiliknya ke OLX Autos. Selain itu MPV seperti Toyota Avanza dan yang lain juga merupakan mobil jenis MPV yang juga banyak dijual.

"Sementara itu, untuk merek mobil paling terpopuler dari berbagai jenis antara lain Toyota Avanza, Toyota Innova, Honda Brio, Honda Jazz, dan Honda CR-V," ungkap review yang dilaksanakan OLX Autos itu.




CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo mengatakan bahwa ada sejumlah tren konsumen yang terjadi pada 2021 sejalan dengan pemulihan perekonomian dan pasar mobil bekas di dalam negeri. Mulai dari pendapatan dan mobilitas yang lebih tinggi, akses pembiayaan untuk membeli mobil yang lebih mudah, hingga banyaknya masyarakat yang tetap menjadikan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi utama.

“Kendati sempat ada penurunan permintaan akibat mewabahnya Covid-19 varian Delta pada tahun lalu, namun pasar bangkit kembali pada kuartal III/2021 hingga saat ini," ujarnya.



Dia memprediksi peningkatan yang terjadi di pengujung tahun 2021 akan berlanjut di tahun ini. Diperkirakan pasar mobil bekas pada tahun ini akan bertumbuh 2%-3% didorong oleh pulihnya industri otomotif dan perekonomian dalam negeri serta peningkatan pasokan.

"Kami memperkirakan pasar mobil bekas bisa tumbuh 2%-3% pada tahun ini sejalan dengan pemulihan pasar dan ekonomi secara keseluruhan serta peningkatan pasokan. Namun di sisi lain, kami juga mewaspadai perkembangan Covid-19 varian Omicron yang saat ini sedang mengalami peningkatan di Indonesia yang mungkin saja bisa merubah arah pergerakan pemulihan yang kami prediksi berdasarkan riset kami ini,” jelas Johnny.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2969 seconds (0.1#10.140)