Rumah.com Sebut Tapera Bantu MBR Dapatkan Rumah Layak Huni
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rumah.com menilai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) akan sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR dalam pengadaan rumah. Regulasi Tapera sendiri diperkuat melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat. (Baca juga: Sri Mulyani Sebut Kemiskinan Bisa meningkat 4,86 Juta orang )
Tapera nantinya akan memberikan fasilitas tabungan perumahan untuk pekerja, baik PNS, TNI/Polri atau pekerja swasta dan mandiri. PP Penyelenggaraan Tapera mengatur proses pengelolaan dana Tapera yang mencakup kegiatan pengerahan, pemupukan, dan pemanfaatan untuk pembiayaan perumahan bagi peserta.
Pemerintah merencanakan Tapera sebagai salah satu solusi mengatasi backlog perumahan. Menurut data terakhir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog masih mencapai 7,6 juta unit. Tapera akan menjadi sarana penyediaan dana murah jangka panjang dan berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan yang terjangkau dan layak huni, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menjelaskan, masyarakat berpenghasilan rendah tentunya akan sangat terbantu dengan adanya Tapera ini. Sebab mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk memiliki rumah karena tidak semua MBR bisa mempunyai akses ke perbankan untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR).
Sementara bagi masyarakat atau pekerja kelas menengah yang belum memiliki rumah, tapi diwajibkan mengikuti Tapera tentunya harus mencari solusi lainnya. “Masyarakat atau pekerja kelas menengah perlu mendapatkan perhatian sendiri, termasuk dari pemerintah agar bisa segera memiliki rumah karena mereka tidak bisa memanfaatkan fasilitas Tapera meskipun wajib menjadi pesertanya. Mereka sebaiknya mendapatkan fasilitas atau kemudahan lainnya karena sudah menjadi peserta Tapera," harap Marine.
Mereka juga bisa memilih lokasi hunian dengan harga yang masih terjangkau, karena menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 menunjukkan sentimen positif dari sisi penawaran di segmen kelas menengah dan menengah bawah.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika di pasar properti di Indonesia. Alasannya, merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia.
Bagi kelas menengah yang berkegiatan di sekitar kawasan Jabodetabek bisa mengincar hunian di kota-kota besar Jawa Barat. Sebab data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 menyebutkan, Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung memiliki harga properti yang lebih rendah dibandingkan kota-kota besar di Banten.
"Perbedaan bahkan terlihat lebih besar jika membandingkan harga rumah tapak. Harga rumah tapak di Tangerang Selatan mencapai hampir dua kali lipat dari harga rata-rata rumah di Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung," ungkapnya.
Bogor, Depok, dan Bekasi adalah kota-kota di Jawa Barat yang banyak diincar oleh pembeli kalangan menengah dan menengah bawah di wilayah penyangga Jakarta. Lantaran harganya relatif lebih rendah jika dibandingkan kawasan Tangerang, namun memiliki sarana transportasi yang lebih memadai dan lebih beragam.
Tapera nantinya akan memberikan fasilitas tabungan perumahan untuk pekerja, baik PNS, TNI/Polri atau pekerja swasta dan mandiri. PP Penyelenggaraan Tapera mengatur proses pengelolaan dana Tapera yang mencakup kegiatan pengerahan, pemupukan, dan pemanfaatan untuk pembiayaan perumahan bagi peserta.
Pemerintah merencanakan Tapera sebagai salah satu solusi mengatasi backlog perumahan. Menurut data terakhir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog masih mencapai 7,6 juta unit. Tapera akan menjadi sarana penyediaan dana murah jangka panjang dan berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan yang terjangkau dan layak huni, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menjelaskan, masyarakat berpenghasilan rendah tentunya akan sangat terbantu dengan adanya Tapera ini. Sebab mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk memiliki rumah karena tidak semua MBR bisa mempunyai akses ke perbankan untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR).
Sementara bagi masyarakat atau pekerja kelas menengah yang belum memiliki rumah, tapi diwajibkan mengikuti Tapera tentunya harus mencari solusi lainnya. “Masyarakat atau pekerja kelas menengah perlu mendapatkan perhatian sendiri, termasuk dari pemerintah agar bisa segera memiliki rumah karena mereka tidak bisa memanfaatkan fasilitas Tapera meskipun wajib menjadi pesertanya. Mereka sebaiknya mendapatkan fasilitas atau kemudahan lainnya karena sudah menjadi peserta Tapera," harap Marine.
Mereka juga bisa memilih lokasi hunian dengan harga yang masih terjangkau, karena menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 menunjukkan sentimen positif dari sisi penawaran di segmen kelas menengah dan menengah bawah.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika di pasar properti di Indonesia. Alasannya, merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia.
Bagi kelas menengah yang berkegiatan di sekitar kawasan Jabodetabek bisa mengincar hunian di kota-kota besar Jawa Barat. Sebab data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 menyebutkan, Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung memiliki harga properti yang lebih rendah dibandingkan kota-kota besar di Banten.
"Perbedaan bahkan terlihat lebih besar jika membandingkan harga rumah tapak. Harga rumah tapak di Tangerang Selatan mencapai hampir dua kali lipat dari harga rata-rata rumah di Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung," ungkapnya.
Bogor, Depok, dan Bekasi adalah kota-kota di Jawa Barat yang banyak diincar oleh pembeli kalangan menengah dan menengah bawah di wilayah penyangga Jakarta. Lantaran harganya relatif lebih rendah jika dibandingkan kawasan Tangerang, namun memiliki sarana transportasi yang lebih memadai dan lebih beragam.