Suzuki Patenkan Sistem SOS untuk Keselamatan Pengendara Sepeda Motor
loading...
A
A
A
TOKYO - Suzuki mengajukan paten untuk sistem keselamatan pengendara yang bisa memberitahu layanan darurat jika motor mengalami kecelakaan parah. Sistem SOS itu akan dilengkapi sensor untuk mendeteksi tubuh pengendara.
Menutip laman Ride Apart, Senin (28/3/2022), Suzuki sedang mengerjakan sistem SOS yang terhubung dengan ECU dan sensor inersia untuk mendeteksi dan menilai tabrakan.
Selain itu, sensor tersebut juga merinci mekanisme cedera yang dialami pengendara akibat tabrakan melalui sepasang sensor yang terintegrasi ke dalam tubuh pengendara.
Sensor akan menentukan apakah pengendara berdiri atau di tanah dan posisi tubuhnya pasca-kecelakaan. Jika pengendara bangun beberapa saat setelah kecelakaan, maka sistem tidak akan menandai kecelakaan sebagai parah.
Sebaliknya, jika sistem memantau pengendara berbaring di tanah cikup lama maka sistem akan memberithau layanan darurat seberapa lama pengendara motor ini diam tak bergerak.
Selain sensor bodi, Suzuki juga menggunakan kunci motor untuk mendeteksi seberapa jauh pengendara motor terpental ketika bertabrakan. Jika pengendara berada jauh dari sepeda, maka akan diasumsikan bahwa kecelakaan itu cukup parah.
Sistem SOS juga akan memberi tahu layanan darurat seberapa jauh pengendara terlempar dari motornya, dan meresponsnya. Perkembangan baru ini juga mengasumsikan bahwa pengendara akan mengenakan sepatu bot khusus dengan sensor.
Sayangnya saat ini belum ada sepatu yang menyematkan sensor kecelakaan ini. Tanpa kerjasama dengan pembuat pakaian keselamatan, sistem akan kehilangan lapisan informasi yang berharga.
Konsep dari teknologi yang ditawarkan Suzuki ini adalah membantu tim tanggap darurat untuk merawat pasien dari datayang diberikan sensor tersebut. Sampai sekarang, Suzuki masih mengerjakan sistem SOS tersebut sebelum mendapatkan paten.
Belum jelas apakah nantinya semua produk Suzuki akan mendapatkan teknologi ini. Perkiraan lainnya, sistem SOS ini hanya disematkan pada produk premium atau untuk wisata olahraga dan petualangan.
Menutip laman Ride Apart, Senin (28/3/2022), Suzuki sedang mengerjakan sistem SOS yang terhubung dengan ECU dan sensor inersia untuk mendeteksi dan menilai tabrakan.
Selain itu, sensor tersebut juga merinci mekanisme cedera yang dialami pengendara akibat tabrakan melalui sepasang sensor yang terintegrasi ke dalam tubuh pengendara.
Sensor akan menentukan apakah pengendara berdiri atau di tanah dan posisi tubuhnya pasca-kecelakaan. Jika pengendara bangun beberapa saat setelah kecelakaan, maka sistem tidak akan menandai kecelakaan sebagai parah.
Sebaliknya, jika sistem memantau pengendara berbaring di tanah cikup lama maka sistem akan memberithau layanan darurat seberapa lama pengendara motor ini diam tak bergerak.
Selain sensor bodi, Suzuki juga menggunakan kunci motor untuk mendeteksi seberapa jauh pengendara motor terpental ketika bertabrakan. Jika pengendara berada jauh dari sepeda, maka akan diasumsikan bahwa kecelakaan itu cukup parah.
Sistem SOS juga akan memberi tahu layanan darurat seberapa jauh pengendara terlempar dari motornya, dan meresponsnya. Perkembangan baru ini juga mengasumsikan bahwa pengendara akan mengenakan sepatu bot khusus dengan sensor.
Sayangnya saat ini belum ada sepatu yang menyematkan sensor kecelakaan ini. Tanpa kerjasama dengan pembuat pakaian keselamatan, sistem akan kehilangan lapisan informasi yang berharga.
Konsep dari teknologi yang ditawarkan Suzuki ini adalah membantu tim tanggap darurat untuk merawat pasien dari datayang diberikan sensor tersebut. Sampai sekarang, Suzuki masih mengerjakan sistem SOS tersebut sebelum mendapatkan paten.
Belum jelas apakah nantinya semua produk Suzuki akan mendapatkan teknologi ini. Perkiraan lainnya, sistem SOS ini hanya disematkan pada produk premium atau untuk wisata olahraga dan petualangan.
(ysw)