Jangan Asal Beli, Ini Cara Pilih Oli Kendaraan yang Benar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jangan asal beli, pemilik kendaraan harus mengerti cara memilih oli kendaraan yang benar dan tepat. Pemilihan oli yang sesuai dengan kendaraan dan penggantian pelumas secara berkala akan membuat performa mesin tetap optimal.
Namun saat ini banyak sekali pelumas yang beredar di pasaran dengan beragam kemasan dan kode-kode tertentu. Sayangnya jumlah yang besar itu tidak diimbangi dengan edukasi. Alhasil banyak konsumen yang justru salah memilih pelumas yang sesuai dengan kendaraan kesayangan.
Lalu bagaimana caranya? Paling mudah biasanya dapat diketahui dengan menilik bagian tutup pengisian oli. Beberapa pabrikan kendaraan biasanya menuliskan spesifikasi oli yang dibutuhkan dengan jelas seperti 5W-30.
Namun, tak banyak pemilik kendaraan mengetahui arti kode tersebut. Padahal, pengetahuan mengenai hal ini penting supaya pengendara tidak salah dalam memilih oli mesin yang tepat untuk kendaraan.
Misalnya saja angka 15W-40, merupakan tingkat kental atau encernya oli yang selalu ditandai dengan kode huruf SAE. SAE adalah standar kekentalan oli yang dibuat oleh The Society of Automotive Engineer (SAE).
“Oli dengan kode SAE 15W-40 mempunyai arti bahwa tingkat keenceran pada oli tersebut memenuhi dua grade, yaitu SAE 15W untuk aplikasi pada suhu dingin / winter, dan SAE 40 pada aplikasi iklim tropis / panas," ujar Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT.Pertamina Lubricants.
Dari kode itu juga terdapat kesalahpahaman di masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa oli SAE 15W-40 memiliki angka kekentalan 40, atau bisa dipakai hingga suhu minus 15°C. Kenyataan sebenarnya tidak seperti itu,” ungkap Brahma.
Pada kemasan oli juga terdapat kode API Service. Kode API Service berfungsi sebagai penanda standar performa / unjuk kerja oli yang dibuat oleh American Petroleum Institute. API Service juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan oli dalam menahan gesekan di dalam mesin.
Setiap mesin berbahan bakar bensin dan diesel memiliki oli dengan kode API Service berbeda. Untuk oli pada mesin bensin memiliki kode API Service dengan huruf depan yaitu “S”, sedangkan oli mesin diesel ditandai kode huruf depan “C”. Setelah kode “S” atau “C” terdapat huruf kedua sesuai abjad dibelakang huruf pertama. Huruf kedua pada kode API menunjukkan tingkatan performa oli.
“Semakin tinggi performanya maka urutan hurufnya akan semakin tinggi. Misalnya saja, kode pada 2 merek kemasan oli adalah API SH dan API SJ. Dapat disimpulkan bahwa kedua oli tersebut peruntukkan mesin bensin. Sementara oli dengan kode API SJ memiliki performa lebih tinggi dibandingkan oli dengan kode API SH (berdasarkan abjad) ,” tambah Brahma.
Cara lain untuk mengetahui standar performa oli yang benar, khususnya pada sepeda motor, selain kode API Service juga bisa dilihat pada kode JASO pada kemasan pelumas mesin. JASO adalah klasifikasi jenis oli pada mesin motor yang dikeluarkan oleh Japanese Automotive Standards Organization.
JASO terbagi menjadi dua yakni JASO MA dan JASO MB. Oli dengan kode JASO MA ditujukan untuk penggunaan pada motor yang mesin, transmisi, dan kopling nya dilumasi dengan satu oli yang sama. Atau kerap disebut motor dengan kopling basah, karakteristik utamanya adalah kampas kopling tidak mudah selip.
Namun kini, spesifikasi JASO MA untuk sepeda motor tipe bebek dan sports terus berinovasi, dari MA, MA1, hingga MA2 yang kini digunakan oleh hampir semua pelumas terbaru. Bedanya, JASO MA2 memiliki koefisien friksi yang lebih dapat memberikan efek akselerasi spontan bagi para pengguna motor.
Sementara oli mesin motor dengan kode JASO MB umumnya digunakan untuk jenis motor matic. Sebab mayoritas kopling motor ini berjenis kering dan tidak terendam oli. Pelumas khusus motor matic bersifat lebih licin dan lebih difungsikan untuk melumasi dan mendinginkan mesin bukan melumasi koplingnya.
Namun saat ini banyak sekali pelumas yang beredar di pasaran dengan beragam kemasan dan kode-kode tertentu. Sayangnya jumlah yang besar itu tidak diimbangi dengan edukasi. Alhasil banyak konsumen yang justru salah memilih pelumas yang sesuai dengan kendaraan kesayangan.
Lalu bagaimana caranya? Paling mudah biasanya dapat diketahui dengan menilik bagian tutup pengisian oli. Beberapa pabrikan kendaraan biasanya menuliskan spesifikasi oli yang dibutuhkan dengan jelas seperti 5W-30.
Namun, tak banyak pemilik kendaraan mengetahui arti kode tersebut. Padahal, pengetahuan mengenai hal ini penting supaya pengendara tidak salah dalam memilih oli mesin yang tepat untuk kendaraan.
Misalnya saja angka 15W-40, merupakan tingkat kental atau encernya oli yang selalu ditandai dengan kode huruf SAE. SAE adalah standar kekentalan oli yang dibuat oleh The Society of Automotive Engineer (SAE).
“Oli dengan kode SAE 15W-40 mempunyai arti bahwa tingkat keenceran pada oli tersebut memenuhi dua grade, yaitu SAE 15W untuk aplikasi pada suhu dingin / winter, dan SAE 40 pada aplikasi iklim tropis / panas," ujar Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT.Pertamina Lubricants.
Dari kode itu juga terdapat kesalahpahaman di masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa oli SAE 15W-40 memiliki angka kekentalan 40, atau bisa dipakai hingga suhu minus 15°C. Kenyataan sebenarnya tidak seperti itu,” ungkap Brahma.
Pada kemasan oli juga terdapat kode API Service. Kode API Service berfungsi sebagai penanda standar performa / unjuk kerja oli yang dibuat oleh American Petroleum Institute. API Service juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan oli dalam menahan gesekan di dalam mesin.
Setiap mesin berbahan bakar bensin dan diesel memiliki oli dengan kode API Service berbeda. Untuk oli pada mesin bensin memiliki kode API Service dengan huruf depan yaitu “S”, sedangkan oli mesin diesel ditandai kode huruf depan “C”. Setelah kode “S” atau “C” terdapat huruf kedua sesuai abjad dibelakang huruf pertama. Huruf kedua pada kode API menunjukkan tingkatan performa oli.
“Semakin tinggi performanya maka urutan hurufnya akan semakin tinggi. Misalnya saja, kode pada 2 merek kemasan oli adalah API SH dan API SJ. Dapat disimpulkan bahwa kedua oli tersebut peruntukkan mesin bensin. Sementara oli dengan kode API SJ memiliki performa lebih tinggi dibandingkan oli dengan kode API SH (berdasarkan abjad) ,” tambah Brahma.
Cara lain untuk mengetahui standar performa oli yang benar, khususnya pada sepeda motor, selain kode API Service juga bisa dilihat pada kode JASO pada kemasan pelumas mesin. JASO adalah klasifikasi jenis oli pada mesin motor yang dikeluarkan oleh Japanese Automotive Standards Organization.
JASO terbagi menjadi dua yakni JASO MA dan JASO MB. Oli dengan kode JASO MA ditujukan untuk penggunaan pada motor yang mesin, transmisi, dan kopling nya dilumasi dengan satu oli yang sama. Atau kerap disebut motor dengan kopling basah, karakteristik utamanya adalah kampas kopling tidak mudah selip.
Namun kini, spesifikasi JASO MA untuk sepeda motor tipe bebek dan sports terus berinovasi, dari MA, MA1, hingga MA2 yang kini digunakan oleh hampir semua pelumas terbaru. Bedanya, JASO MA2 memiliki koefisien friksi yang lebih dapat memberikan efek akselerasi spontan bagi para pengguna motor.
Sementara oli mesin motor dengan kode JASO MB umumnya digunakan untuk jenis motor matic. Sebab mayoritas kopling motor ini berjenis kering dan tidak terendam oli. Pelumas khusus motor matic bersifat lebih licin dan lebih difungsikan untuk melumasi dan mendinginkan mesin bukan melumasi koplingnya.
(wsb)