Ini Cara Paten Mobil Bisa Lolos Uji Emisi, Yuk Cermati!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pemilik kendaraan bermotor khususnya mobil wajib tahu nih, per 14 November 2021 lalu khususnya di wilayah DKI Jakarta. Dalam peraturan itu setiap kendaraan wajib melakukan uji emisi (berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta no. 66 tahun 2020 tentang mengatur Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor).
Jika kedapatan tak melakoninya, akan ada sanksi tilang sebesar Rp500.000. Hal itu tentu merugikan pemilik mobil meski kenyataannya, penindakan tersebut dilakukan agar kendaraan-kendaraan yang beredar di ibukota punya emisi gas buang rendah.
Nah, sebenarnya ada trik yang mudah untuk bisa lolos uji emisi gas buang bagi mobil-mobil yang akan beredar di jalanan Jakarta dan sekitarnya. Paling utama adalah cukup dengan melakukan perawatan berkala alias mengganti oli mesin secara rutin.
Sebagai pemilik mobil, sudah sewajibnya setiap pemilik juga dituntut memerhatikan betul perawatan berkala mobil kesayangannya. Termasuk pula soal penggantian oli mesin yang berperan penting mengoptimalkan kinerja jantung mekanis.
Lantas, apa hubungannya ganti oli mesin dengan emisi gas buang? Uji emisi itu mengukur kesehatan mesin mobil, jika ada yang kurang sehat kondisinya maka hasil emisi gas buangnya juga akan tidak bagus. Salah satu cara merawat mesin mobil ya paling utama dari sistem pelumasannya yang harus diganti secara rutin.
"Jika interval penggantian tidak sesuai atau lebih lama dari panduan buku servis, maka akan ada penurunan terhadap fungsi pelumas. Dalam kondisi demikian, gesekan antar komponen semakin besar, mesin pun cepat panas dan akhirnya bereaksi terhadap oli itu sendiri hingga fungsi oli yang salah satunya untuk membersihkan ruang bakar jadi tidak maximal, walhasil kondisi ruang bakar jadi kotor dengan kotoran yang umumnya berupa karbon," kata Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) .
Banyaknya kandungan karbon membuat pembakaran jadi tidak sempurna dan emisi gas buang yang dihasilkan tinggi. Alhasil, mobil tersebut tidak lolos saat uji emisi. Lain hal jika oli mesin diganti secara rutin. Selain membuat usia komponen mesin lebih awet dan menjaga performanya, cara ini juga bakal membuat mesin lebih bersih.
"Pemilik mobil juga tentunya harus menggunakan spesifikasi oli sesuai rekomendasi pabrikan. Oli mesin itu juga dapat ditemui pada produk kami yakni Fastron Series yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan mesin mobil. Bukan saja memenuhi standardisasi API SN, produk PTPL juga dilengkapi teknologi NanoGuard," lanjut Brahma.
Tak semata ganti oli rutin. Beberapa hal pun patut dilakukan supaya lolos uji emisi. Perhatikan pula kondisi knalpot mobil. Pasalnya, item ini bertugas untuk mengubah emisi gas buang beracun menjadi udara bersih. Tips lain lagi misalnya sebelum uji emisi, ada baiknya ganti busi mobil dengan yang baru dan pastikan koil dalam keadaan baik.
Terakhir, gunakan bahan bakar sesuai anjuran pabrikan sekaligus berkualitas. Penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan dapat membantu pembakaran di dalam mesin lebih baik dan sempurna, sehingga emisi yang dikeluarkan tidak membahayakan dan rendah kadar karbon. Selain menekan kadar CO, pemilihan bahan bakar yang tepat dapat menjaga efisiensi dan performa mesin selama berkendara.
Jika kedapatan tak melakoninya, akan ada sanksi tilang sebesar Rp500.000. Hal itu tentu merugikan pemilik mobil meski kenyataannya, penindakan tersebut dilakukan agar kendaraan-kendaraan yang beredar di ibukota punya emisi gas buang rendah.
Nah, sebenarnya ada trik yang mudah untuk bisa lolos uji emisi gas buang bagi mobil-mobil yang akan beredar di jalanan Jakarta dan sekitarnya. Paling utama adalah cukup dengan melakukan perawatan berkala alias mengganti oli mesin secara rutin.
Sebagai pemilik mobil, sudah sewajibnya setiap pemilik juga dituntut memerhatikan betul perawatan berkala mobil kesayangannya. Termasuk pula soal penggantian oli mesin yang berperan penting mengoptimalkan kinerja jantung mekanis.
Lantas, apa hubungannya ganti oli mesin dengan emisi gas buang? Uji emisi itu mengukur kesehatan mesin mobil, jika ada yang kurang sehat kondisinya maka hasil emisi gas buangnya juga akan tidak bagus. Salah satu cara merawat mesin mobil ya paling utama dari sistem pelumasannya yang harus diganti secara rutin.
"Jika interval penggantian tidak sesuai atau lebih lama dari panduan buku servis, maka akan ada penurunan terhadap fungsi pelumas. Dalam kondisi demikian, gesekan antar komponen semakin besar, mesin pun cepat panas dan akhirnya bereaksi terhadap oli itu sendiri hingga fungsi oli yang salah satunya untuk membersihkan ruang bakar jadi tidak maximal, walhasil kondisi ruang bakar jadi kotor dengan kotoran yang umumnya berupa karbon," kata Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) .
Banyaknya kandungan karbon membuat pembakaran jadi tidak sempurna dan emisi gas buang yang dihasilkan tinggi. Alhasil, mobil tersebut tidak lolos saat uji emisi. Lain hal jika oli mesin diganti secara rutin. Selain membuat usia komponen mesin lebih awet dan menjaga performanya, cara ini juga bakal membuat mesin lebih bersih.
"Pemilik mobil juga tentunya harus menggunakan spesifikasi oli sesuai rekomendasi pabrikan. Oli mesin itu juga dapat ditemui pada produk kami yakni Fastron Series yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan mesin mobil. Bukan saja memenuhi standardisasi API SN, produk PTPL juga dilengkapi teknologi NanoGuard," lanjut Brahma.
Tak semata ganti oli rutin. Beberapa hal pun patut dilakukan supaya lolos uji emisi. Perhatikan pula kondisi knalpot mobil. Pasalnya, item ini bertugas untuk mengubah emisi gas buang beracun menjadi udara bersih. Tips lain lagi misalnya sebelum uji emisi, ada baiknya ganti busi mobil dengan yang baru dan pastikan koil dalam keadaan baik.
Terakhir, gunakan bahan bakar sesuai anjuran pabrikan sekaligus berkualitas. Penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan dapat membantu pembakaran di dalam mesin lebih baik dan sempurna, sehingga emisi yang dikeluarkan tidak membahayakan dan rendah kadar karbon. Selain menekan kadar CO, pemilihan bahan bakar yang tepat dapat menjaga efisiensi dan performa mesin selama berkendara.
(wsb)