Bukan Semikonduktor, Mobil Ford Inden Karena Kehabisan Emblem Logo

Minggu, 25 September 2022 - 20:42 WIB
loading...
Bukan Semikonduktor, Mobil Ford Inden Karena Kehabisan Emblem Logo
Alih-alih krisis chip semikonduktor, Ford justru tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan karena tidak ada emblem logo. Foto: dok Moto1
A A A
AMERIKA - Industri otomotif sedang menghadapi krisis chip semikonduktor dan pasokan bahan baku. Tapi, pabrikan asal Amerika Serikat Ford punya alasan lain. Mobil produksinya belum bisa dikirimkan ke konsumen karena kehabisan emblem logo dan nama model mobil.

Dilansir dari CarScoop, Ford harus menunda pengiriman produk kendaraan tertentu karena tidak memiliki cukup emblem khasnya untuk dipasang.

Selain itu, Ford juga sedang berusaha mendapatkan emblem yang cukup untuk nama mobil sebagai penanda model semua kendaraan yang diproduksinya.

Menurut sumber di internal perusahaan, kekurangan itu telah menyebabkan pengiriman beberapa kendaraan penting yang memiliki permintaan tinggi, seperti truk pikap F-Series, tertunda lama.

Namun, Ford sedang mencari solusi alternatif. Eksekutif Ford dilaporkan tengah menguji emblem cetak 3D sebagai solusi stop-gap sampai yang logo permanen dapat diperoleh.

Tetapi, mereka akhirnya membatalkan ide tersebut, karena mereka tidak merasa bahwa hasilnya memiliki kualitas cukup tinggi untuk dikirimkan ke pelanggan.

Seorang juru bicara Ford mengatakan bahwa perusahaan akan memasang emblem yang dimodifikasi ke setiap kendaraan yang tertahan karena kurangnya logo.

Bukan Semikonduktor, Mobil Ford Inden Karena Kehabisan Emblem Logo

Suasana pabrik Ford di Detroit. Foto: ist

Perusahaan juga tengah memproduksi dan mengirimkan beberapa truk dengan logo oval biru. Tribar Technologies, Inc., perusahaan yang memasok trim eksterior dan suku cadang lain untuk sejumlah pabrikan termasuk Ford, terpaksa menghentikan produksi pada Agustus lalu.

Itu disebabkan karena mereka terbukti telah membuang bahan kimia industri ke sistem saluran pembuangan lokal. Untungnya, bahan kimia tersebut dapat diamankan sebelum menyebabkan kerusakan lingkungan yang besar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3222 seconds (0.1#10.140)