2025 Ditargetkan Ada 2 Juta Kendaraan Listrik, Sekarang Hanya 22 Ribu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tren adopsi kendaraan listrik agaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Justru, bakal terus meroket. Ini terlihat dari banyaknya program pemerintah yang semakin mengarah ke perluasan adopsi kendaraan listrik.
Salah satunya melalui Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Menurut data Kementrian Perhubungan hingga Juli 2022, jumlah kendaraan listrik yang sudah mendapatkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) adalah 22.671 unit.
Rinciannya, motor listrik sebanyak 19.698 unit, mobil listrik 2.654 unit, kendaraan roda 3 sekitar 270 unit, bus listrik 43 unit, serta mobil barang 6 unit.
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Diaz Hendropriyono dalam forum diskusi B20 menyebut, Presiden Jokowi menargetkan 2 juta kendaraan listrik pada 2025 dan target emisi 29% pada 2030.
”Konsep atau prinsip ESG (Environtmental, Social, and Corporate Governance) merupakan kiblat utama yang dijadikan basis model bisnis pada program ekonomi hijau yang sedang gencar diwujudkan oleh pemerintah. Model investasi berkelanjutan ini sangat mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan,” ujarnya.
Konsep ESG ini dijalankan salah satunya oleh PT Tera Data Indonusa melalui anak perusahaannya PT Pintar Pilih Motor (PPM) yang baru saja mengenalkan Alessa Motor. Alessa diklaim sebagai motor listrik buatan lokal dengan harga terjangkau.
Michael Sugiarto, Direktur Utama PT Pintar Pilih Motor menyebut bahwa pihaknya tidak hanya memproduksi motor. Tapi, juga membuat ekosistem.
”Kami juga menyediakan ekosistem kendaraan listrik lengkap mulai dari baterai, charging & swap station hingga aplikasi perangkat lunaknya,” ungkapnya.
Menurut Michael, dengan menambah lini bisnis di bidang otomotif berbasis listrik, perusahaannya bisa ikut berkontribusi pada program ekonomi hijau.
”Juga, mendistribusikan kendaraan listrik hemat biaya. Kami optimistis bidang otomotif berbasis listrik ini akan berkembang pesat kedepannya,” beber Michael. Motor listrik Alessa dibanderol Rp27,5 juta di toko online.
Salah satunya melalui Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Menurut data Kementrian Perhubungan hingga Juli 2022, jumlah kendaraan listrik yang sudah mendapatkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) adalah 22.671 unit.
Rinciannya, motor listrik sebanyak 19.698 unit, mobil listrik 2.654 unit, kendaraan roda 3 sekitar 270 unit, bus listrik 43 unit, serta mobil barang 6 unit.
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Diaz Hendropriyono dalam forum diskusi B20 menyebut, Presiden Jokowi menargetkan 2 juta kendaraan listrik pada 2025 dan target emisi 29% pada 2030.
”Konsep atau prinsip ESG (Environtmental, Social, and Corporate Governance) merupakan kiblat utama yang dijadikan basis model bisnis pada program ekonomi hijau yang sedang gencar diwujudkan oleh pemerintah. Model investasi berkelanjutan ini sangat mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan,” ujarnya.
Konsep ESG ini dijalankan salah satunya oleh PT Tera Data Indonusa melalui anak perusahaannya PT Pintar Pilih Motor (PPM) yang baru saja mengenalkan Alessa Motor. Alessa diklaim sebagai motor listrik buatan lokal dengan harga terjangkau.
Michael Sugiarto, Direktur Utama PT Pintar Pilih Motor menyebut bahwa pihaknya tidak hanya memproduksi motor. Tapi, juga membuat ekosistem.
”Kami juga menyediakan ekosistem kendaraan listrik lengkap mulai dari baterai, charging & swap station hingga aplikasi perangkat lunaknya,” ungkapnya.
Menurut Michael, dengan menambah lini bisnis di bidang otomotif berbasis listrik, perusahaannya bisa ikut berkontribusi pada program ekonomi hijau.
”Juga, mendistribusikan kendaraan listrik hemat biaya. Kami optimistis bidang otomotif berbasis listrik ini akan berkembang pesat kedepannya,” beber Michael. Motor listrik Alessa dibanderol Rp27,5 juta di toko online.
(dan)