Tinggalkan Rusia, Seluruh Aset Nissan Dijual Cuma Rp14 Ribu
loading...
A
A
A
MOSCOW - Nissan adalah perusahaan besar terbaru yang meninggalkan Rusia. Nissan menjual sahamnya ke pemerintah Rusia seharga 1 euro (Rp14 ribuan). Keputusan ini membuat, Nissan rugi telak sekitar USD687 juta atau setara Rp10,56 triliun.
Seperti dilansir dari Reuters, Kamis (13/10/2022), produsen mobil Jepang setelah mendapat kesepakatan dari Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, bahwa Nissan berhak untuk membeli kembali bisnisnya dalam waktu enam tahun.
Penjualan ke NAMI akan mencakup fasilitas produksi dan penelitian Nissan di St Petersburg serta pusat penjualan dan pemasarannya di Moskow.
Kesepakatan ini menjadikan Nissan sebagai salah satu perusahaan besar terbaru yang meninggalkan Rusia sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari lalu.
Ini juga mencerminkan langkah pemegang saham utama Nissan, produsen mobil Prancis Renault, yang menjual saham mayoritasnya di produsen mobil Rusia Avtovaz kepada investor Rusia pada Mei 2022.
Renault, yang memiliki 43 persen saham Nissan, memperkirakan keputusan mitra Jepangnya akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 4,9 triliun untuk paruh kedua tahun 2022.
Nissan telah menangguhkan produksi pabriknya di St. Petersburg pada Maret karena gangguan rantai pasokan. Sejak itu perusahaan dan unit lokalnya memantau situasi, tetapi tidak ada visibilitas pada lingkungan internal.
Nissan dan Renault telah mengalami perubahan hubungan. Keduanya mengatakan pada Senin, 10 Oktober 2022 bahwa mereka sedang dalam pembicaraan tentang kemitraan mereka. termasuk Nissan yang mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam usaha kendaraan listrik.
Pada saat yang sama, Mitsubishi Motors Corp juga mempertimbangkan untuk meninggalkan Rusia.
Seperti dilansir dari Reuters, Kamis (13/10/2022), produsen mobil Jepang setelah mendapat kesepakatan dari Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, bahwa Nissan berhak untuk membeli kembali bisnisnya dalam waktu enam tahun.
Penjualan ke NAMI akan mencakup fasilitas produksi dan penelitian Nissan di St Petersburg serta pusat penjualan dan pemasarannya di Moskow.
Kesepakatan ini menjadikan Nissan sebagai salah satu perusahaan besar terbaru yang meninggalkan Rusia sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari lalu.
Ini juga mencerminkan langkah pemegang saham utama Nissan, produsen mobil Prancis Renault, yang menjual saham mayoritasnya di produsen mobil Rusia Avtovaz kepada investor Rusia pada Mei 2022.
Renault, yang memiliki 43 persen saham Nissan, memperkirakan keputusan mitra Jepangnya akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 4,9 triliun untuk paruh kedua tahun 2022.
Nissan telah menangguhkan produksi pabriknya di St. Petersburg pada Maret karena gangguan rantai pasokan. Sejak itu perusahaan dan unit lokalnya memantau situasi, tetapi tidak ada visibilitas pada lingkungan internal.
Nissan dan Renault telah mengalami perubahan hubungan. Keduanya mengatakan pada Senin, 10 Oktober 2022 bahwa mereka sedang dalam pembicaraan tentang kemitraan mereka. termasuk Nissan yang mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam usaha kendaraan listrik.
Pada saat yang sama, Mitsubishi Motors Corp juga mempertimbangkan untuk meninggalkan Rusia.
(wbs)