Perang Rusia - Ukraina Bikin Industri Otomotif Eropa Sekarat

Minggu, 16 Oktober 2022 - 07:56 WIB
loading...
Perang Rusia - Ukraina Bikin Industri Otomotif Eropa Sekarat
Perang Rusia dan Ukraina bikin industri otomotif babak belur. FOTO/ IST
A A A
BERLIN - Perang Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut mulai berimbas ke semua sektor industri termasuk otomotif. Perang memicu kelangkaan gas dan membuat harga yang terlampau tinggi membuat perusahaan tidak mampu membelinya.



Dengan makin agresifnya Presiden Vladimir Putin meningkatkan serangannya ke Ukraina, sinyal kembalinya aliran gas ke Benua Biru makin tidak kecil.

"Ini bukan masalah mematikan operasi. Harganya, biayanya yang jadi masalah," ungkap Chief Executive Officer Traton SE Christian Levin. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan unit truk untuk Volkswagen AG, dilansir Rideapart Minggu (16/8/2022).

CEO grup merek otomotif yang berpusat di Belanda, Stellantis, Carlos Tavares, mengatakan naiknya harga energi telah menambah kekacauan dalam industri otomotif benua itu setelah pandemi Covid-19. Ia mengaku sedang mempertimbangkan beberapa opsi agar output tidak terpengaruh.

"Stellantis sedang mengevaluasi bagaimana mengurangi penggunaan energinya, atau bahkan bagaimana menghasilkan listriknya sendiri melalui susunan panel surya untuk menekan biaya tanpa mengorbankan output," ujar kepala perusahaan yang menjadi pemegang merek Peugeot dan Dodge.

Hal serupa juga dinyatakan oleh kelompok industri Inggris, Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT). Selain biaya energi, SMMT menyebut kenaikan bahan baku juga mulai dirasakan oleh produsen di Negeri Big Ben itu.

Menurut lembaga itu, kondisi ini akan menjadi ancaman baru saat industri sedang berjalan pulih dari Covid-19. SMMT menyebut produksi kendaraan baru masih hampir 46% di bawah tingkat pra-pandemi.

"Biaya energi tinggi sebagai 'kekhawatiran terbesar tunggal' untuk pembuat mobil Inggris pada akhir September, dengan banyak yang sudah melihat kenaikan biaya produksi untuk bahan baku."
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)