Biar Lebih Nyaman, Kenali Perbedaan Bus Mesin Depan dengan Belakang

JAKARTA - Biar lebih nyaman di perjalanan, kenali perbedaan bus dengan mesin depan dengan belakang. Apa saja yang bisa dipelajari?

Saat ini transportasi massal memang jadi pilihan yang logis di tengah tingginya harga bahan bakar minyak (BBM). Salah satu transportasi massal yang mulai dipilih adalah bus.

Tidak hanya untuk perjalanan dekat, bus juga disukai masyarakat yang melakukan perjalanan jauh. Stigma bus yang tidak nyaman kini pun mulai luntur.

Perkembangan teknologi serta persaingan bisnis yang sehat membuat Perusahaan Otobus (PO) kini berlomba-lomba jadi yang paling nyaman, paling canggih, hingga paling mewah. Lalu mengapa sempat ada anggapan bus tidak nyaman?

Salah satu yang membuat bus pernah dianggap tidak nyaman adalah teknologi manufaktur yang dulu masih sangat sederhana. Awalnya bus dibuat dengan mengonversi truk dengan karoseri khusus. Dari situlah akhirnya hadir bus dengan mesin yang ada di depan.





Sekarang kondisinya jauh berbeda. Teknologi canggih dan proses manufaktur yang mumpuni membuat pabrikan kendaraan niaga bisa membuat bus dengan mesin belakang. Tujuannya tentu agar membuat penumpang yang ada di dalamnya jauh lebih nyaman.

Loh, memangnya bus mesin depan tidak nyaman? Pada era 1990-an bus mesin depan memang jadi primadona. Tentu saja karena tidak adanya pilihan lain.

Hanya saja soal kenyamanan perlu pengorbanan. Mesin yang ada di depan membuat suara mesin sangat mudah masuk ke dalam kabin bus. Begitu juga dengan hawa panas yang ditimbulkan mesin.

Untuk mengenali bus mesin depan sebenarnya sangat mudah. Bus bermesin depan memiliki grill dengan lubang angin untuk mendinginkan radiator layaknya mobil penumpang biasa.





Pada sisi interiornya, terdapat gundukan di sisi kiri pengemudi. Bagian bagian belakang juga hanya dimanfaatkan sebagai ruang bagasi.

Saat ini keberadaan bus mesin depan justru mulai terpinggirkan. Kebanyakan bus-bus itu hanya digunakan untuk trek jarak pendek. Tak cuma itu, bus dengan mesin depan umumnya digunakan melayani kelas ekonomi dan patas.

Kini, bus bermesin belakang begitu mendominasi dari berbagai jenis, mulai dari bus biasa, bus dek tinggi, hingga bus double decker alias bus tingkat.

Secara fisik dari luar, bus mesin belakang pada bagian moncongnya tak terdapat grille. Kisi-kisi udara terdapat di kap belakang dan di sisi kiri belakang ada sirip untuk radiator. Interiornya juga jadi lebih luas di sisi depan karena tidak ada gundukan tempat mesin.

Pada bus mesin belakang, suara kabin bakal lebih senyap. Suara mesin hanya sedikit terdengar di area buritan saja. Kabin yang lebih hening dan senyap menghasilkan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi.