Rusia Siapkan Tesla Tempur yang Bisa Dikendalikan dari Jauh
loading...
A
A
A
MOSCOW - Perusahaan pembuat senjata Rusia , Almaz-Antey berencana memproduksi mobil autopilot pesaing Tesla.
Platform ini akan menjadi dasar untuk mengembangkan mobil listrik yang akan mereka produksi pada masa mendatang.
Perusahaan yang membuat sistem pertahanan udara S-400 Rusia ituberencana melakukan diversifikasi terhadap produknya agar dapat memasuki pasar kendaraan listrik yang tumbuh pesat.
Platform ini juga dibuat untuk potensi persilangan pengontrolan dapat dijalankan secara otomatis atau dikendalikan secara manual oleh operator.
Seperti yang disampaikan oleh perwakilan perusahaan BUMN itu, komando militer Rusia menyukai kendaraan yang dapat dikendalikan dari jauh.
Seperti dilansir dari Russian Today, platform listrik ini mungkin bisa menjadi dasar untuk mesin penyapu ranjau baru pada mendatang.
Alamaz-Antey tidak hanya berencana membuat "Tesla militer" saja, tetapi juga hendak memproduksi mobil listrik sipil yang dapat bersaing dengan kendaraan nirawak besutan Yandex dan Seberbank di jalan-jalan Rusia pada masa mendatang.
Almaz-Antey menegaskan, masa depan platform listrik ini masih belum jelas. Setelah mempresentasikan konsepnya, mereka kini berharap ada investor atau mitra yang tertarik untuk mengubah prototipe menjadi mobil nyata.
Tangan mereka terbuka jika ada pejabat militer yang menawari kontrak untuk kendaraan tentara. Mereka juga tak menolak untuk menjual teknologi tersebut kepada perusahaan raksasa teknologi informasi atau perusahaan mobil internasional mana pun.
Tujuan utama Almaz-Antey adalah mengubah platform ini menjadi mobil listrik dengan harga terjangkau.
Mereka menyatakan kesiapannya untuk memproduksi 40 ribu mobil penumpang per tahun, yang dalam hal ini akan menelan biaya USD35.000 per unit.
Platform ini akan menjadi dasar untuk mengembangkan mobil listrik yang akan mereka produksi pada masa mendatang.
Perusahaan yang membuat sistem pertahanan udara S-400 Rusia ituberencana melakukan diversifikasi terhadap produknya agar dapat memasuki pasar kendaraan listrik yang tumbuh pesat.
Platform ini juga dibuat untuk potensi persilangan pengontrolan dapat dijalankan secara otomatis atau dikendalikan secara manual oleh operator.
Seperti yang disampaikan oleh perwakilan perusahaan BUMN itu, komando militer Rusia menyukai kendaraan yang dapat dikendalikan dari jauh.
Seperti dilansir dari Russian Today, platform listrik ini mungkin bisa menjadi dasar untuk mesin penyapu ranjau baru pada mendatang.
Alamaz-Antey tidak hanya berencana membuat "Tesla militer" saja, tetapi juga hendak memproduksi mobil listrik sipil yang dapat bersaing dengan kendaraan nirawak besutan Yandex dan Seberbank di jalan-jalan Rusia pada masa mendatang.
Almaz-Antey menegaskan, masa depan platform listrik ini masih belum jelas. Setelah mempresentasikan konsepnya, mereka kini berharap ada investor atau mitra yang tertarik untuk mengubah prototipe menjadi mobil nyata.
Tangan mereka terbuka jika ada pejabat militer yang menawari kontrak untuk kendaraan tentara. Mereka juga tak menolak untuk menjual teknologi tersebut kepada perusahaan raksasa teknologi informasi atau perusahaan mobil internasional mana pun.
Tujuan utama Almaz-Antey adalah mengubah platform ini menjadi mobil listrik dengan harga terjangkau.
Mereka menyatakan kesiapannya untuk memproduksi 40 ribu mobil penumpang per tahun, yang dalam hal ini akan menelan biaya USD35.000 per unit.
(wbs)