Survei Karyawan Tesla di 2018 Sebut Elon Musk Tiran yang Tak Tersentuh

JAKARTA - Survei internal karyawan Tesla di 2018 menyimpan informasi yang mengejutkan. Dalam informasi itu disebutkan adanya kekhawatiran karyawan terhadap gaya kepemimpinan CEO Tesla Elon Musk.

Survei itu diketahui menurut Autoblog dibuka karena adanya persidangan gugatan mantan karyawan Tesla terhadap perusahaan mobil listrik itu terkait kompensasi.

Survei itu sendiri bermula ketika melakukan survei internal di 2018 terkait kondisi perusahaan dan kepemimpinan. Hasil survei itu kemudian dilaporkan kepada Chief People Officer Tesla, Gabrielle Toledano.

Setelah dibaca Gabrielle Toledano melanjutkan survei itu ke anggota dewan Tesla, Ira Ehrenpreis, yang menangani kompensasi karyawan yang diberikan Tesla untuk mantan karyawan. Dalam laporannya Gabrielle Toledano mengatakan ada dua masalah utama yamg terungkap dalam survei itu. Pertama karyawan sangat khawatir dengan kompensasi yang mereka terima dari Tesla. Kedua, mereka juga khawatir dengan gaya kepemimpinan Elon Musk .





"Ini hasil survei karyawan. Tidak baik tentang perusahaan, terutama wakil presiden, dan tidak bagus mengenai kepemimpinan, kebanyakan tentang Elon," tulis Gabrielle Toledano.

Uniknya dari survei yang sama juga diketahui karyawan level atas di Tesla justru sangat yakin dengan kepemimpinan Elon Musk di Tesla. Sebanyak 65 persen karyawan di level manajer, eksekutif,dan direktur justru percaya Elon Musk dan pejabat level atas lainnya bisa menyeimbangkan kebutuhan karyawan dengan keinginan perusahaan. Mereka juga percaya Elon Musk cs peduli dengan kehidupan karyawan.

Sebanyak 58 persen karywan level atas juga yakin menerima gaji yang sesuai dan adil sesua dengan pekerjaan mereka.





"Elon Musk adalah pemimpin teknis paling tinggi, hanya saja dia dikenal sebagai sosok tiran yang tidak bisa disentuh. Dia kerap merendahkan kontribusi karyawan dan sangat mudah memecat karyawan kapan saja," tulis survei itu.

Survei itu juga menyebutkan Tesla gagal membedakan antara kepemimpinan teknis dengan kepemimpinan karyawan. Uniknya hal itu mala sudh sangat diterima di Tesla hingga disebut salah satu bagian budaya buruk Tesla.

Karyawan lain juga menuliska rasa cemas mereka bekerja di Tesla karena lingkungan kerja yang tidak sehat. Mereka merasa setiap saat bisa diberhentikan dari pekerjaan. Alhasil banyak dari mereka yang tidak berencana kerjabih lama di Tesla.

Perlu dicatat, survei tersebut dilakukan di 2018 saat Tesla tengah mengalami kesulitan memproduksi Tesla Model 3. Saat itu kondisi Tesla tengah babak belur dan menurut Elon Musk sudah nyaris bangkrut.