Acura Recall 48.000 Unit Mobil SUV
Acura Recall 48.000 Unit Mobil SUV
A
A
A
JAKARTA - Divisi mobil mewah Honda, Acura telah menarik (recall) dua model SUV (sport utility vehicles) karena cacat pada sistem pengereman otomatis yang dapat menyebabkan risiko tabrakan.
Dilansir dari phys.org, Kamis (11/6/2015), penarikan sebanyak 48.000 unit terjadi pada SUV MDX dan RLX model 2014-2015 di seluruh dunia, di mana teknologi keselamatan canggih ini sangat berbahaya jika mengalami gangguan.
Acura "Collision Mitigation Braking System" menggunakan radar untuk memindai kondisi di depan kendaraan. Jika SUV terkena benturan benda, maka secara otomatis rem bekerja guna memperlambat dan mengurangi risiko kerusakan, serta cedera.
Menurut Honda, pembuat SUV Acura, sistem mengalami kebingungan dan mengerem ketika mendeteksi kendaraan lain saat melintas di sepanjang pagar besi atau pagar pembatas logam.
Masalah pertama muncul di Jepang pada November 2013, ketika SUV mengerem tanpa alasan yang menyebabkan tabrakan beruntun. Sementara Honda menyelidiki, insiden kedua terjadi pada Juni tahun lalu.
Perusahaan mengatakan telah ada laporan klaim garansi, insiden atau cedera di AS karena masalah ini. Dealer akan memperbarui sistem perangkat lunak tersebut tanpa biaya.
"Seperti teknologi baru lain, pengereman otonom akan mengembangkan masalah di dunia nyata saat mengemudi yang tidak dapat ditemukan saat pengujian mobil," kata Michelle Krebs, analis senior untuk Autotrader.
Dia menuturkan, saat airbag pertama kali diperkenalkan, misalnya, ditemukan masalah tekanan kantong udara terlalu besar dan melukai orang kecil, sehingga mereka harus melakukan penyesuaian.
"Sayang beberapa (masalah) ini hanya ditemukan dalam dunia nyata dengan orang-orang nyata di belakang kemudi," imbuhnya.
Meskipun mengalami masalah, kantong udara telah menyelamatkan ribuan nyawa, dan sistem pengereman otonom akan melakukan hal yang sama.
Dilansir dari phys.org, Kamis (11/6/2015), penarikan sebanyak 48.000 unit terjadi pada SUV MDX dan RLX model 2014-2015 di seluruh dunia, di mana teknologi keselamatan canggih ini sangat berbahaya jika mengalami gangguan.
Acura "Collision Mitigation Braking System" menggunakan radar untuk memindai kondisi di depan kendaraan. Jika SUV terkena benturan benda, maka secara otomatis rem bekerja guna memperlambat dan mengurangi risiko kerusakan, serta cedera.
Menurut Honda, pembuat SUV Acura, sistem mengalami kebingungan dan mengerem ketika mendeteksi kendaraan lain saat melintas di sepanjang pagar besi atau pagar pembatas logam.
Masalah pertama muncul di Jepang pada November 2013, ketika SUV mengerem tanpa alasan yang menyebabkan tabrakan beruntun. Sementara Honda menyelidiki, insiden kedua terjadi pada Juni tahun lalu.
Perusahaan mengatakan telah ada laporan klaim garansi, insiden atau cedera di AS karena masalah ini. Dealer akan memperbarui sistem perangkat lunak tersebut tanpa biaya.
"Seperti teknologi baru lain, pengereman otonom akan mengembangkan masalah di dunia nyata saat mengemudi yang tidak dapat ditemukan saat pengujian mobil," kata Michelle Krebs, analis senior untuk Autotrader.
Dia menuturkan, saat airbag pertama kali diperkenalkan, misalnya, ditemukan masalah tekanan kantong udara terlalu besar dan melukai orang kecil, sehingga mereka harus melakukan penyesuaian.
"Sayang beberapa (masalah) ini hanya ditemukan dalam dunia nyata dengan orang-orang nyata di belakang kemudi," imbuhnya.
Meskipun mengalami masalah, kantong udara telah menyelamatkan ribuan nyawa, dan sistem pengereman otonom akan melakukan hal yang sama.
(dmd)
Explore More