Daihatsu Gran Max Sempat Alami Penetrasi Sulit

Kamis, 18 Juni 2015 - 19:02 WIB
Daihatsu Gran Max Sempat Alami Penetrasi Sulit
Daihatsu Gran Max Sempat Alami Penetrasi Sulit
A A A
JAKARTA - Gran Max merupakan bentuk kesuksesan Daihatsu dalam 'menelorkan' sebuah desain produk mobil lokal. Mobil yang di produksi PT. Astra Daihatsu Motor dirancang untuk minibus dan pikap kecil di Indonesia. Mulai ini diperkenalkan pada 2007 menggantikan Daihatsu Zebra.

Presiden Direktur ADM Sudirman MR mengungkapkan, ada beberapa tantangan dalam pembuatan Gran Max diantaranya harus mengungguli 2 kali lebih oke dari pada Daihatsu Zebra. Selain itu harus lebih murah meskipun menggunakan mesin sama dengan Avanza.

"Saat pertama muncul di Jepang mobil ini banyak dikomentari. Mulai dari bentuk fase depannya yang mirip ikan lohan hingga fungsionalnya. Berkat kerja keras, kita bisa meyakinkan mereka," ujar Sudirman saat kunjungannya di Gedung Sindo.

Diakuinya saat pertama kemunculan Daihatsu Gran Mak di Indonesia memang kurang mendulang kesuksesan. Bahkan sempat minus, tapi Sudirman yakin ini baru awal penetrasi yang sedang berproses. Dan akhirnya saat ini menduduki peringkat ke 2 dalam penjualan terbanyak Daihatsu.

Gran Max menggunakan mesin-mesin yang telah teruji di dunia automotif. Daihatsu Gran Max minibus dan pikap memiliki dua pilihan mesin bensin, yaitu K3-DE 1.300cc DOHC berpendingin air (tenaga maks 88 PS/ 6000 rpm) dan KSZ-VE 1.500cc DOHC VVT-i (tenaga maks. 97 PS/6000 rpm). Untuk versi blind van, hanya disediakan mesin 1300cc saja.

Berdasarkan hasil tes internal, Gran Max dapat digunakan untuk melalui banjir setinggi 60cm. Gran Max diekspor ke Jepang dengan nama Toyota Town Ace dan Modelista untuk varian van/blind van dan Toyota Lite Ace untuk varian pikap. Daihatsu mengekspor mobil ini ke Jepang sebanyak 1000 per bulan.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4033 seconds (0.1#10.140)