Pasar Roda 2 Melemah, AHM Berharap Semester 2 Normal
A
A
A
JAKARTA - Hampir semua sektor industri, termasuk automotif, selama 5 bulan pertama di 2015 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu. Terkait hal ini tak luput terkena imbas menerpa produsen sepeda motor asal Jepang merek Honda.
Agustinus Indraputra, GM Marketing Planning & Analysis AHM (Astra Honda Motor) menuturkan, turunnya penjualan kurun 5 bulan terakhir tidak hanya disebabkan 1 faktor. Daya daya beli masyarakat terhadap kendaraan termasuk roda 2 mulai menurun.
Sebagai informasi, melihat data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor nasional periode Januari-Mei 2015 tercatat 2.599.448 unit atau melemah 24,7% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3.451.377 unit.
"Tidak hanya bisnis automotif saja, pasar diharapkan bisa pulih di semester kedua tahun ini. Salah satu sebab adalah menurunnya daya beli masyarakat. Jadi di semester kedua ini bagaimana caranya daya beli masyarakat itu kembali ada" ujar Indra di Jakarta, Kamis (26/6) malam.
Menurutnya, semua itu tergantung juga pada kondisi faktor internal dan eksternal. Jika faktor eksternal (kondisi di pasar) tetap tidak baik maka akan tetap sulit untuk memulihkan daya beli masyarakat.
Pemerintah dalam hal ini harus turut andil, dengan kebijakan yang bisa membantu pulihnya penjualan dari semua lini pebisnis termasuk automotif. Bila daya beli masyarakat pulih dipastikan di semester kedua tahun ini akan membaik.
Agustinus Indraputra, GM Marketing Planning & Analysis AHM (Astra Honda Motor) menuturkan, turunnya penjualan kurun 5 bulan terakhir tidak hanya disebabkan 1 faktor. Daya daya beli masyarakat terhadap kendaraan termasuk roda 2 mulai menurun.
Sebagai informasi, melihat data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor nasional periode Januari-Mei 2015 tercatat 2.599.448 unit atau melemah 24,7% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3.451.377 unit.
"Tidak hanya bisnis automotif saja, pasar diharapkan bisa pulih di semester kedua tahun ini. Salah satu sebab adalah menurunnya daya beli masyarakat. Jadi di semester kedua ini bagaimana caranya daya beli masyarakat itu kembali ada" ujar Indra di Jakarta, Kamis (26/6) malam.
Menurutnya, semua itu tergantung juga pada kondisi faktor internal dan eksternal. Jika faktor eksternal (kondisi di pasar) tetap tidak baik maka akan tetap sulit untuk memulihkan daya beli masyarakat.
Pemerintah dalam hal ini harus turut andil, dengan kebijakan yang bisa membantu pulihnya penjualan dari semua lini pebisnis termasuk automotif. Bila daya beli masyarakat pulih dipastikan di semester kedua tahun ini akan membaik.
(dol)