Produsen Mobil Mulai Lirik Pasar Iran
A
A
A
TEHERAN - Keputusan Iran menandatangani kesepakatan nuklir mulai berbuah manis. Produsen mobil mulai melirik pasar tersebut.
Dilansir dari Leftlanenews, Senin (27/7/2015), beberapa produsen yang menguasai besar yang dulunya sempat keluar dari Teheran akibat sanksi ekonomi, kini berebut untuk memasuki pasar Iran. Mereka meliputi Peugeot-Citroen (PSA), Renault, dan Volkswagen.
Menurut Automotive News, mereka sebetulnya telah memposisikan diri untuk kembali sejak 2013, ketika negosiasi dimulai. Meskipun PSA telah menghentikan perakitan lokal, sebanyak 350.000 model replika Peugeot masuk dalam penjualan tahunan.
Empat tahun yang lalu, sebelum sanksi ditempatkan, PSA memegang pangsa terbesar. Tahun itu, terdaftar sebanyak 1,6 juta kendaraan baru di Iran.
Menurut Thomas Wuelfing, Ketua Germela, sebuah perusahaan konsultan perdagangan Jerman yang mengkhususkan diri di Timur Tengah, pasar Iran siap memperluas ke 2 juta unit. "Ini adalah pasar berkembang besar terakhir," katanya.
Kali ini, perusahaan-perusahaan Eropa menghadapi kompetisi baru dengan mobil China yang harga lebih rendah. "Iran adalah pintu gerbang ke lebih luas di Timur Tengah," kata Michel Jacinto, seorang analis Germela.
Dilansir dari Leftlanenews, Senin (27/7/2015), beberapa produsen yang menguasai besar yang dulunya sempat keluar dari Teheran akibat sanksi ekonomi, kini berebut untuk memasuki pasar Iran. Mereka meliputi Peugeot-Citroen (PSA), Renault, dan Volkswagen.
Menurut Automotive News, mereka sebetulnya telah memposisikan diri untuk kembali sejak 2013, ketika negosiasi dimulai. Meskipun PSA telah menghentikan perakitan lokal, sebanyak 350.000 model replika Peugeot masuk dalam penjualan tahunan.
Empat tahun yang lalu, sebelum sanksi ditempatkan, PSA memegang pangsa terbesar. Tahun itu, terdaftar sebanyak 1,6 juta kendaraan baru di Iran.
Menurut Thomas Wuelfing, Ketua Germela, sebuah perusahaan konsultan perdagangan Jerman yang mengkhususkan diri di Timur Tengah, pasar Iran siap memperluas ke 2 juta unit. "Ini adalah pasar berkembang besar terakhir," katanya.
Kali ini, perusahaan-perusahaan Eropa menghadapi kompetisi baru dengan mobil China yang harga lebih rendah. "Iran adalah pintu gerbang ke lebih luas di Timur Tengah," kata Michel Jacinto, seorang analis Germela.
(dyt)