Tata Motor Indonesia Fokus Menggali Pasar Komersil Pedesaan
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Sejak kehadirannya di Indonesia pertama kali PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) sangat optimistis bisa bermain cantik di pasar automotif. Butuh waktu kurang lebih 2 tahun untuk melakukan penetrasi pasar, melihat ceruk yang mempunyai celah longgar.
Akhirnya kendaraan merek India ini meyakini dapat memenangi ceruk pasar angkutan pedesaan asalkan kompetisi tetap berlangsung berdasar mekanisme pasar. Memang diakui pihak TMDI, kehadirannya pertama di Indonesia sempat bermain di segmen passanger dengan produknya Tata Aria, Strom dan Vista, namun tidak berlangsung lama.
"Produk kami untuk passanger tetap ada, kami masih menyediakan. Namun strategi kami kita fokuskan untuk segmen komersil pedesaan, bukan karena kita takut. Tata sudah teruji kehandalan dan perawatannya sangat murah," ujar Biswadev Sengupta, President Director PT Tata Motors Distribusi Indonesia di ajang GIIAS 2015.
Saat ini Tata memang memfokuskan untuk bermain mobil komersil di pedesaan karena didukung adanya gagasan pemerintah mengusung program mobil lokal yang secara khusus menggarap pangsa pedesaan. Sejauh ini, penjualan Tata ditopang produk kendaraan diesel berkapasitas cc kecil yang menyasar angkutan niaga pedesaan. Inilah kejelian Tata melihat peluang bisnis dan membangun kepercayaan.
“Wilayah di Indonesia itu kaya, namun kekayaannya itu terhalang dengan pendistribusian kekayaan tersebut. Mobil komersial akan memiliki kemampuan untuk menggerakkan perekonomian bangsa," ujar Biswadev.
Meskipun ditengah kelesuan pasar automotif, pihak TMDI sangat optimistis masih bisa menjual produknya. Karena produk Tata sudah dikenal bandel, irit dan 50% lebih burah perawatannya. Dengan kendaraan yang tepat, maka diharapkan kondisi perekonomian secara keseluruhan dapat menjadi lebih baik.
Biswadev menambahkan pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi berupa perluasan kendaraan komersial yang tepat bagi pedesaan. Mulai dari kendaraan kecil hingga yang terbesar dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan.
“Sama seperti di India, Indonesia memiliki banyak desa dengan kekayaan yang besar. Namun, kondisi jalan di Indonesia itu lebih mudah jika dibandingkan dengan kondisi jalan di India. Kalau Tata Motors bisa berhasil (melalui kondisi jalan) di India, maka di Indonesia tentu tidak akan kesulitan,” ungkapnya.
Sementara itu Wilda Bachtiar, Brand Manager (Commercial Vehicle) PT TMDI menyebutkan bahwa kini pihaknya memang tengah berkonsentrasi pada pasar mobil komersial yang tepat untuk pedesaan.
“Jumlah desa di Indonesia ada lebih dari 70.000. dan lebih dari 50% warga Indonesia tinggal di wilayah pedesaan. Untuk itulah kami mulai fokus untuk ke sana,” tambahnya.
Ia pun menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan studi untuk memberikan kepuasan yang tepat bagi para pelanggannya termasuk jaringan aftersale yang semakin bertambah jumlahnya. Tata masih memfokuskan strategi merebut ceruk pasar angkutan pedesaan. Produk Tata seperti pikap diesel 600 cc hingga 700 cc yang dibanderol sekitar Rp70 juta dianggap paling bersaing.
Akhirnya kendaraan merek India ini meyakini dapat memenangi ceruk pasar angkutan pedesaan asalkan kompetisi tetap berlangsung berdasar mekanisme pasar. Memang diakui pihak TMDI, kehadirannya pertama di Indonesia sempat bermain di segmen passanger dengan produknya Tata Aria, Strom dan Vista, namun tidak berlangsung lama.
"Produk kami untuk passanger tetap ada, kami masih menyediakan. Namun strategi kami kita fokuskan untuk segmen komersil pedesaan, bukan karena kita takut. Tata sudah teruji kehandalan dan perawatannya sangat murah," ujar Biswadev Sengupta, President Director PT Tata Motors Distribusi Indonesia di ajang GIIAS 2015.
Saat ini Tata memang memfokuskan untuk bermain mobil komersil di pedesaan karena didukung adanya gagasan pemerintah mengusung program mobil lokal yang secara khusus menggarap pangsa pedesaan. Sejauh ini, penjualan Tata ditopang produk kendaraan diesel berkapasitas cc kecil yang menyasar angkutan niaga pedesaan. Inilah kejelian Tata melihat peluang bisnis dan membangun kepercayaan.
“Wilayah di Indonesia itu kaya, namun kekayaannya itu terhalang dengan pendistribusian kekayaan tersebut. Mobil komersial akan memiliki kemampuan untuk menggerakkan perekonomian bangsa," ujar Biswadev.
Meskipun ditengah kelesuan pasar automotif, pihak TMDI sangat optimistis masih bisa menjual produknya. Karena produk Tata sudah dikenal bandel, irit dan 50% lebih burah perawatannya. Dengan kendaraan yang tepat, maka diharapkan kondisi perekonomian secara keseluruhan dapat menjadi lebih baik.
Biswadev menambahkan pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi berupa perluasan kendaraan komersial yang tepat bagi pedesaan. Mulai dari kendaraan kecil hingga yang terbesar dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan.
“Sama seperti di India, Indonesia memiliki banyak desa dengan kekayaan yang besar. Namun, kondisi jalan di Indonesia itu lebih mudah jika dibandingkan dengan kondisi jalan di India. Kalau Tata Motors bisa berhasil (melalui kondisi jalan) di India, maka di Indonesia tentu tidak akan kesulitan,” ungkapnya.
Sementara itu Wilda Bachtiar, Brand Manager (Commercial Vehicle) PT TMDI menyebutkan bahwa kini pihaknya memang tengah berkonsentrasi pada pasar mobil komersial yang tepat untuk pedesaan.
“Jumlah desa di Indonesia ada lebih dari 70.000. dan lebih dari 50% warga Indonesia tinggal di wilayah pedesaan. Untuk itulah kami mulai fokus untuk ke sana,” tambahnya.
Ia pun menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan studi untuk memberikan kepuasan yang tepat bagi para pelanggannya termasuk jaringan aftersale yang semakin bertambah jumlahnya. Tata masih memfokuskan strategi merebut ceruk pasar angkutan pedesaan. Produk Tata seperti pikap diesel 600 cc hingga 700 cc yang dibanderol sekitar Rp70 juta dianggap paling bersaing.
(dol)