Suzuki Enggan Hadirkan Ertiga Diesel di Indonesia
Suzuki Enggan Hadirkan Ertiga Diesel di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Meski sudah lama beredar di pasar automotif India, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tampaknya masih enggan membawa Ertiga bermesin diesel ke Indonesia. Sejumlah kendala yang ada di Tanah Air, masih membuat SIS sulit mewujudkannya, contohnya saja aturan penggunaan Biodiesel 20% (B20) yang masih gamang.
"Di 2016 Pemerintah merencanakan solar itu harus B20, tapi kita tunggu-tunggu sampai saat ini aturannya juga masih belum keluar. Aturan Pemerintah yang masih belum baku, memang membuat kita jadi agak sulit untuk mengatur strategi bisinis," ucap Deputy 4W Managing Director SIS, Davy J. Tuilan di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Aturan B20 merupakan campuran dari 20% biodiesel dan 80% minyak solar untuk bahan bakar mesin diesel. Untuk urusan ini, pihak SIS juga masih bingung akan metode yang digunakan, terutama dalam hal cara mencampurnya.
"Jadi metodenya itu kita pakai tengki 100%, lalu diisi solar 80% dan biodiesel 20%. Berarti diperlukan alat khusus untuk melakukan pencampurannya lagi, karena tidak mungkin kita kira-kira sendiri. Kalau di luar negeri, memang sudah tersedia alat khusus untuk pencampurannya," ungkapnya.
Davy menambahkan, secara produk pihaknya sudah siap dan memang barangnya ada. "Tapi kita harus melihat dulu bagaiman kebijkan Pemerintah terhadap mobil bermesin diesel ini. Kalau memang mau ditetapkan, berarti segala kebutuhannya juga harus dipenuhi seperti alat khusus pencampurannya. Tetapi dari SIS sendiri dalam waktu dekat ini memang belum memiliki renacana untuk membawa Ertiga Diesel ke Indonesia," terangnya.
Baca:
Suzuki New Ertiga Dreza Resmi Meluncur
"Di 2016 Pemerintah merencanakan solar itu harus B20, tapi kita tunggu-tunggu sampai saat ini aturannya juga masih belum keluar. Aturan Pemerintah yang masih belum baku, memang membuat kita jadi agak sulit untuk mengatur strategi bisinis," ucap Deputy 4W Managing Director SIS, Davy J. Tuilan di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Aturan B20 merupakan campuran dari 20% biodiesel dan 80% minyak solar untuk bahan bakar mesin diesel. Untuk urusan ini, pihak SIS juga masih bingung akan metode yang digunakan, terutama dalam hal cara mencampurnya.
"Jadi metodenya itu kita pakai tengki 100%, lalu diisi solar 80% dan biodiesel 20%. Berarti diperlukan alat khusus untuk melakukan pencampurannya lagi, karena tidak mungkin kita kira-kira sendiri. Kalau di luar negeri, memang sudah tersedia alat khusus untuk pencampurannya," ungkapnya.
Davy menambahkan, secara produk pihaknya sudah siap dan memang barangnya ada. "Tapi kita harus melihat dulu bagaiman kebijkan Pemerintah terhadap mobil bermesin diesel ini. Kalau memang mau ditetapkan, berarti segala kebutuhannya juga harus dipenuhi seperti alat khusus pencampurannya. Tetapi dari SIS sendiri dalam waktu dekat ini memang belum memiliki renacana untuk membawa Ertiga Diesel ke Indonesia," terangnya.
Baca:
Suzuki New Ertiga Dreza Resmi Meluncur
(dyt)
Explore More