Menperin: Kepergian Ford Tak Pengaruhi Industri Automotif Nasional
Senin, 25 Januari 2016 - 23:20 WIB

Menperin: Kepergian Ford Tak Pengaruhi Industri Automotif Nasional
A
A
A
JAKARTA - Menanggapi keputusan hengkangnya produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) Ford dari Indonesia, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengaku tidak khawatir. Menurutnya, kepergian Ford tidak akan berdampak terhadap industri automotif nasional.
Terlebih, selama ini Ford tidak memproduksi mobil di dalam negeri. Mereka hanya mengimpor dari Thailand.
"Untuk merek Ford karena hanya mengimpor mobil dari pabriknya di Thailand, maka tidak akan ada dampaknya bagi industri automotif nasional. Tapi, justru merupakan indikasi semakin kuatnya industri automotif nasional dalam persaingan di dalam negeri," ujar Menperin dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Senin (25/1/2016) malam.
Dia menuturkan, keberadaan Ford di Indonesia tidak didukung industri komponennya. Berbeda dengan industri kendaraan bermotor (KBM) lain yang industri komponennya sudah cukup dalam. Sehingga, KBM yang diproduksi di dalam negeri bisa lebih kompetitif dalam persaingan.
Diberitakan sebelumnya, Agen Pemegang Merek (APM) PT Ford Motor Indonesia (FMI) memutuskan untuk mundur dari seluruh operasi bisnisnya di Tanah Air. Padahal, salah satu SUV andalannya, yaitu Ford Everest sangat ditunggu-tunggu peluncurannya,
Atas hal ini, satu persatu APM merek Amerika tumbang dari persaingan pasar automotif nasional. Di mana sebelumnya Chevrolet lebih dulu meninggalkan Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab pasti FMI mundur di Indonesia. Di mana Senin (25/1/2016), melalui website resminya FMI mengumumkan penghentian operasional bisnisnya di Tanah Air.
Terlebih, selama ini Ford tidak memproduksi mobil di dalam negeri. Mereka hanya mengimpor dari Thailand.
"Untuk merek Ford karena hanya mengimpor mobil dari pabriknya di Thailand, maka tidak akan ada dampaknya bagi industri automotif nasional. Tapi, justru merupakan indikasi semakin kuatnya industri automotif nasional dalam persaingan di dalam negeri," ujar Menperin dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Senin (25/1/2016) malam.
Dia menuturkan, keberadaan Ford di Indonesia tidak didukung industri komponennya. Berbeda dengan industri kendaraan bermotor (KBM) lain yang industri komponennya sudah cukup dalam. Sehingga, KBM yang diproduksi di dalam negeri bisa lebih kompetitif dalam persaingan.
Diberitakan sebelumnya, Agen Pemegang Merek (APM) PT Ford Motor Indonesia (FMI) memutuskan untuk mundur dari seluruh operasi bisnisnya di Tanah Air. Padahal, salah satu SUV andalannya, yaitu Ford Everest sangat ditunggu-tunggu peluncurannya,
Atas hal ini, satu persatu APM merek Amerika tumbang dari persaingan pasar automotif nasional. Di mana sebelumnya Chevrolet lebih dulu meninggalkan Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab pasti FMI mundur di Indonesia. Di mana Senin (25/1/2016), melalui website resminya FMI mengumumkan penghentian operasional bisnisnya di Tanah Air.
(dmd)