Kemenperin Minta Ford Tetap Berikan Layanan Purna Jual

Selasa, 26 Januari 2016 - 17:10 WIB
Kemenperin Minta Ford...
Kemenperin Minta Ford Tetap Berikan Layanan Purna Jual
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta PT Ford Motor Indonesia tetap memberikan layanan purna jual dan suku cadang. Hal tersebut menanggapi keputusan Ford hengkang di industri automotif Tanah Air.

"Kami minta Ford tetap memberikan layanan purna jual dan suku cadang," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin kepada Sindonews, Selasa (26/1/2016).

Pemerintah terus mendorong pengembangan industri komponen untuk mendongkrak industri automotif. Industri komponen di dalam negeri mendapat insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impor bahan baku pembuatan komponen.

Langkah itu berpengaruh pada harga jual kendaraan bermotor menggunakan komponen tersebut. Pemerintah juga memberikan insentif lain untuk produk-produk automotif produksi dalam negeri yang hemat bahan bakar. (Baca: Kiprah Ford di Indonesia)

Menurut Menperin, industri automotif itu merupakan industri strategis dan pemerintah senantiasa menekankan prinsip kepentingan nasional.

“Maka kita pacu terus industri dan investasi automotif, termasuk komponen. Ini disambut positif oleh pabrikan yang terus memproduksi di Indonesia, ekspansi dan menambah kapasitas produksi. Investasi di bidang automotif terus membaik dan tumbuh, buktinya Wuling yang bekerja sama dengan General Motors, Mitsubishi, Isuzu, Toyota dan lain-lain malah berinvestasi terus,” kata Menperin.

(Baca: Ford Hengkang karena Tidak Bisa Bersaing)

Pada berita sebelumnya, Saleh memaparkan investasi Wuling sedang membangun pabrik di Karawang senilai USD750 juta atau sekitar Rp10 triliun dan pada 2017 mulai produksi, sedangkan Mitsubishi Rp6 triliun, Isuzu Rp3,5 triliun.

Indutri komponen, tidak hanya memperdalam struktur industri namun juga menciptakan lapangan kerja, mendongkrak kualitas SDM dan mengembangkan industri lainnya seperti baja.

Terkait penghentian operasi oleh Ford, menurut Menperin, tidak berpengaruh signifikan. “Ford hanya mengimpor mobil dari pabriknya di Thailand, maka tidak menimbulkan tidak akan ada dampaknya bagi industri automotif nasional,” ujarnya.

Selain itu, selama ini keberadaan Ford di Indonesia tidak didukung dengan industri komponen. Hal ini berbeda dengan industri kendaraan bermotor lain yang juga membangun struktur industri komponen di Indonesia.

“Sudah tentu Ford kalah bersaing karena kompetitornya memproduksi kompenen di Indonesia. Para pabrikan itu membangun industri komponen di sini karena mereka bervisi panjang, serius. Maka, ayo jadikan Indonesia jadikan basis produksi jika ingin menangi persaingan, jangan hanya menjadikan pasar saja,” tandas Menperin.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1825 seconds (0.1#10.140)