Motor Matic Honda Masih Kuasai Jawa Tengah
A
A
A
JAKARTA - Sepeda motor jenis matic masih menjadi backbone penjualan Honda di wilayah Jawa Tengah. Dari total penjualan sepeda motor Honda pada 2015, yang mencapai 35.749 unit, 86,8% dicetak penjualan matic.
Supervisior Area Honda Sales Operation (HSO) Semarang, Matthew Poetera Sah mengatakan, pada 2015 market share sepeda motor di Jateng mengalami penurunan hingga 10,3%, akibat dari kenaikan dolar AS (USD), dan pelemahan ekonomi.
Namun, meski penjualan secara keseluruhan merek mengalami penurunan cukup besar, penjualan Honda di wilayah Jateng hanya mengalami susut 0,9%. “Market share Honda tahun lalu masih nomor satu dengan menguasai pasar sebesar 76,3%. Dan, tahun ini ditargetkan naik 3% dibanding pencapaian tahun lalu sebesar 35.749 unit,” ujarnya, Senin (15/2/2016).
Dia mengatakan, market matic membuat penjualan Honda masih cukup stabil di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik pada tahun lalu. “Kendaraan matic menyumbang penjualan paling banyak dengan kontribusi 86,8%, disusul jenis motor bebek, dan sport,” bebernya.
Karena itu, lanjut dia, pada awal bulan ini pihaknya terus menggenjot penjualan sepeda motor jenis matic, terutama Scoopy yang dari tiga produk matic Honda penjualannya paling kecil. Scoopy sejauh ini baru memberikan kontribusi 7,9% atau menyumbang 6,8% dari keseluruhan produk dengan penjualan per bulan rata-rata 2.979 unit.
“Kami terus berusaha meningkatkan penjualan semua jenis matic dengan menggelar berbagai event dan juga promo,” kata Tim Leader Astra Motor Center Semarang (AMCS), Masykuri.
Dia menyebutkan, untuk awal tahun ini pihaknya memberikan berbagai kemudahan untuk memiliki sepeda motor matic Honda. salah satunya dengan memberika promo spesial Imlek dan Valentine untuk pembelian Beat Pop baik tipe Pixel dan Cosmis.
“Konsumen diberikan tanda jadi ringan sudah bisa membawa pulang sepeda motor produk tertentu. Misalnya, untuk Beat Pop tanda jadi hanya Rp500 ribu sudah bisa bawa pulang,“ jelasnya.
Supervisior Area Honda Sales Operation (HSO) Semarang, Matthew Poetera Sah mengatakan, pada 2015 market share sepeda motor di Jateng mengalami penurunan hingga 10,3%, akibat dari kenaikan dolar AS (USD), dan pelemahan ekonomi.
Namun, meski penjualan secara keseluruhan merek mengalami penurunan cukup besar, penjualan Honda di wilayah Jateng hanya mengalami susut 0,9%. “Market share Honda tahun lalu masih nomor satu dengan menguasai pasar sebesar 76,3%. Dan, tahun ini ditargetkan naik 3% dibanding pencapaian tahun lalu sebesar 35.749 unit,” ujarnya, Senin (15/2/2016).
Dia mengatakan, market matic membuat penjualan Honda masih cukup stabil di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik pada tahun lalu. “Kendaraan matic menyumbang penjualan paling banyak dengan kontribusi 86,8%, disusul jenis motor bebek, dan sport,” bebernya.
Karena itu, lanjut dia, pada awal bulan ini pihaknya terus menggenjot penjualan sepeda motor jenis matic, terutama Scoopy yang dari tiga produk matic Honda penjualannya paling kecil. Scoopy sejauh ini baru memberikan kontribusi 7,9% atau menyumbang 6,8% dari keseluruhan produk dengan penjualan per bulan rata-rata 2.979 unit.
“Kami terus berusaha meningkatkan penjualan semua jenis matic dengan menggelar berbagai event dan juga promo,” kata Tim Leader Astra Motor Center Semarang (AMCS), Masykuri.
Dia menyebutkan, untuk awal tahun ini pihaknya memberikan berbagai kemudahan untuk memiliki sepeda motor matic Honda. salah satunya dengan memberika promo spesial Imlek dan Valentine untuk pembelian Beat Pop baik tipe Pixel dan Cosmis.
“Konsumen diberikan tanda jadi ringan sudah bisa membawa pulang sepeda motor produk tertentu. Misalnya, untuk Beat Pop tanda jadi hanya Rp500 ribu sudah bisa bawa pulang,“ jelasnya.
(dmd)