DPR:Pendataan IMEI Belum Direspon Masyarakat

Rabu, 24 Februari 2016 - 18:33 WIB
DPR:Pendataan IMEI Belum...
DPR:Pendataan IMEI Belum Direspon Masyarakat
A A A
JAKARTA - Permendag No. 82/M.Dag/Per/12/2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet yang mengharuskan adanya pelaporan IMEI (International Mobile Equipment Identity) belum dijalankan dengan baik. Kalangan importir dan pedagang belum melaporkan IMEI atas semua produk telepon, komputer genggam dan tablet yang diimpor dari luar negeri.

Anggota Komisi VI DPR Zulfan Lindan mengimbau semua pihak untuk mendukung tertibnya pendataan IMEI. "Kewajiban mendata atau melaporkan IMEI bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga pedagang, importir dan masyarakat pengguna," ujar Zulfan di Jakarta, Rabu (24/2).

Politikus Nasdem ini menambahkan, pendataan dan pelaporan IMEI dimaksudkan untuk kepentingan keamanan nasional, baik individu maupun masyarakat. Sebab, jika pemilik alat komunikasi seperti telepon, komputer genggam dan tablet tidak melaporkan IMEI-nya kepada pihak terkait maka jika terjadi suatu kejahatan atau penyalahgunaan akan sulit dilacak.

Di sisi lain, pendataan dan pelaporan IMEI juga akan melindungi masyarakat dari tindak kejahatan karena dengan pelaporan IMEI semua kejahatan yang menggunakan alat komunikasi telepon, komputer genggam dan tablet akan mudah dilacak. "Pemerintah, polisi dan kejaksaan berkepentingan dengan pendataan IMEI," lanjutnya.

Zulfan berjanji akan segera membahas upaya penertiban pendataan IMEI dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Perdagangan dalam waktu dekat. "Kami akan berkordinasi dengan Menteri Peragangan agar pendataan IMEI segera dilakukan dengan tertib," ujarnya.

Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 500 juta unit produk telepon, komputer genggam dan tablet baik yang digunakan masyarakat maupun yang tersimpan di gudang. Sekitar 5-10 % yang sudah beredar teridentifikasi menggunakan IMEI ilegal. Sementara itu jumlah perangkat telekomunikasi yang nomornya aktif mencapai sekitar 250 juta unit.
(dol)
Berita Terkait
Gandeng Daihatsu, Inilah...
Gandeng Daihatsu, Inilah Fasilitas di Resta Pendopo KM 456 Tol Semarang-Solo
Lanjutkan S2, Lima Anggota...
Lanjutkan S2, Lima Anggota BTS masuk Hanyang Cyber University
Gunakan Satu Kartu E-Toll...
Gunakan Satu Kartu E-Toll untuk Dua Mobil, Pengemudi Kaget Didenda Rp800 Ribu!
5 Cara Cek Rest Area...
5 Cara Cek Rest Area Terdekat Lewat HP Saat Mudik Lebaran 2025, Mudah Banget!
9 Rest Area Terindah...
9 Rest Area Terindah di Indonesia, Referensi Tempat Istirahat Nyaman saat Mudik
5 Rekomendasi Rest Area...
5 Rekomendasi Rest Area Terbaik di Jawa Tengah untuk Melepas Lelah
Berita Terkini
CEO Baru Volvo Fokus...
CEO Baru Volvo Fokus ke Pasar Amerika: Produksi Lokal Jadi Kunci Atasi Tarif Impor!
18 jam yang lalu
Lotus Memperkenalkan...
Lotus Memperkenalkan Struktur Baru untuk Eletre dan Emeya
1 hari yang lalu
Industri Otomotif Bakal...
Industri Otomotif Bakal Sekarat, Ini Risiko yang Mengintai AS Terkait Tarif Impor
1 hari yang lalu
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Diberlakukan, Hyundai Menang Telak
1 hari yang lalu
Ducati Desmo450 MX Mesin...
Ducati Desmo450 MX Mesin 1 Silender 449cc dengan Bobot Ringan
1 hari yang lalu
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Bakal Kubur Niat Orang Beli Mobil Baru
1 hari yang lalu
Infografis
Kemenkes Imbau Masyarakat...
Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada, Virus HMPV Merebak di China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved