Pabrik Mobil Esemka Telan Investasi Rp2,1 Triliun
A
A
A
BOYOLALI - Bupati Boyolali, Jawa Tengah Seno Samodro mengungkapkan, nilai investasi pabrik mobil Esemka yang didirikan di Desa Demangan, Kecamatan Sambi nilainya mencapai Rp2,1 triliun. Pabrik yang mulai dibangun awal Januari 2016 rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mulai beroperasi Juni tahun ini.
(Baca: Presiden Jokowi Akan Resmikan Pabrik Mobil Esemka April 2016)
Proses pendirian pabrik mulai berlangsung pada 2014 dan proses perizinan sudah lengkap di medio Maret-Agustus 2015, termasuk analisis dampak lingkungan (AMDAL). Pendirian pabrik melibatkan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dan mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Hendro Priyono.
"Saat ngobrol dengan saya, Pak Hendro Priyono mengatakan nilai investasinya Rp2,1 triliun," ungkap Seno Samodro kepada Koran Sindo, Minggu (6/3/2016).
Lokasi pabrik dipilih di Boyolali karena yang mengarahkan adalah Presiden Jokowi sendiri. Namun, tidak dijelaskan lebih detail berapa kapasitas produksi pabrik mobil Esemka ketika nanti beroperasi. Namun, setelah pendirian pabrik tahap pertama, jadwal berikutnya adalah membuka sales promotion ke 33 provinsi di Indonesia.
Bahkan, Esemka rencananya juga akan melakukan ekspansi ke luar negeri. Pemkab Boyolali telah diminta untuk menyiapkan 2.000 tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari wilayah eks Karisidenan Surakarta. Lulusan SMK yang akan direkrut antara lain berasal dari jurusan tehnik mesin, listrik, dan automotif.
Berdasarkan perbincangan informal dengan Hendro Priyono, sempat terlontar pernyataan akan menggandeng pabrik automotif Proton dari Malaysia. Namun, Bupati mengaku sempat melontarkan keberatannya karena semangat awalnya adalah Esemka sebagai mobil nasional produk asli dalam negeri.
Sehingga, komponen komponen mobil Esemka selayaknya juga harus banyak berasal dari lokal dalam negeri. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama teknis dengan industri automotif yang telah maju dari luar negeri, seperti BMW.
Guna mendukung pendirian pabrik mobil Esemka di wilayahnya, Pemkab Boyolali telah mengalokasikan anggaran Rp13 miliar untuk merehab jalan Bangak-Sambi dan Sambi-Mangu. Sebab, kedua jalur itu merupakan akses utama menuju pabrik mobil Esemka menuju jalan utama Solo-Boyolali atau pun Jalan Tol Solo-Semarang dan Solo-Ngawi.
Panjang kedua jalan diperkirakan mencapai 20 kilometer, bahkan pemerintah pusat rencananya akan menjadikannya sebagai jalan nasional. Dalam waktu dekat, Menteri Pekerjaan Umum akan datang ke Boyolali untuk mengecek jalur Bangak-Sambi dan Sambi-Mangu yang akan dijadikan jalan nasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Boyolali Hendrarto Setyo Wibowo mengatakan, kedua jalur sebelumnya telah diusulkan agar menjadi jalan nasional guna mendukung pendirian pabrik mobil Esemka. Wilayah itu diprediksi akan berkembang lebih cepat.
Atas dasar itu, sehingga Pemkab Boyolali telah menyiapkan desain pengembangan wilayah di seputar pabrik mobil Esemka. "Rencana tata ruang di wilayah itu juga telah disusun," tandas Hendrarto.
Seperti diketahui, pembangunan pabrik mobil Esemka dalam tahap pertama ditargetkan rampung Juni mendatang. Dua bangunan rencananya akan didirikan untuk show room dan asembly hall stage atau gedung perakitan.
Dalam pembangunan tahap awal, show room dibangun seluas 15X30 meter persegi. Sedangkan gedung perakitan seluas 60X100 meter persegi. Selain dua bangunan yang kini tengah dikebut pengerjaaannya, ada sekitar delapan bangunan lainnya yang nantinya akan didirikan.
Bangunan pabrik berdiri di atas tanah seluas 11,4 hektare. Diantaranya merupakan tanah kas Desa Demangan, ditambah tiga bidang tanah milik warga. Tanah disewa selama 30 tahun dan setiap tiga tahun dievaluasi nilai sewa terkait penyesuaian dampak inflasi. Lahan yang disewa sebelumnya dipakai untuk tanaman tebu.
(Baca: Presiden Jokowi Akan Resmikan Pabrik Mobil Esemka April 2016)
Proses pendirian pabrik mulai berlangsung pada 2014 dan proses perizinan sudah lengkap di medio Maret-Agustus 2015, termasuk analisis dampak lingkungan (AMDAL). Pendirian pabrik melibatkan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dan mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Hendro Priyono.
"Saat ngobrol dengan saya, Pak Hendro Priyono mengatakan nilai investasinya Rp2,1 triliun," ungkap Seno Samodro kepada Koran Sindo, Minggu (6/3/2016).
Lokasi pabrik dipilih di Boyolali karena yang mengarahkan adalah Presiden Jokowi sendiri. Namun, tidak dijelaskan lebih detail berapa kapasitas produksi pabrik mobil Esemka ketika nanti beroperasi. Namun, setelah pendirian pabrik tahap pertama, jadwal berikutnya adalah membuka sales promotion ke 33 provinsi di Indonesia.
Bahkan, Esemka rencananya juga akan melakukan ekspansi ke luar negeri. Pemkab Boyolali telah diminta untuk menyiapkan 2.000 tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari wilayah eks Karisidenan Surakarta. Lulusan SMK yang akan direkrut antara lain berasal dari jurusan tehnik mesin, listrik, dan automotif.
Berdasarkan perbincangan informal dengan Hendro Priyono, sempat terlontar pernyataan akan menggandeng pabrik automotif Proton dari Malaysia. Namun, Bupati mengaku sempat melontarkan keberatannya karena semangat awalnya adalah Esemka sebagai mobil nasional produk asli dalam negeri.
Sehingga, komponen komponen mobil Esemka selayaknya juga harus banyak berasal dari lokal dalam negeri. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama teknis dengan industri automotif yang telah maju dari luar negeri, seperti BMW.
Guna mendukung pendirian pabrik mobil Esemka di wilayahnya, Pemkab Boyolali telah mengalokasikan anggaran Rp13 miliar untuk merehab jalan Bangak-Sambi dan Sambi-Mangu. Sebab, kedua jalur itu merupakan akses utama menuju pabrik mobil Esemka menuju jalan utama Solo-Boyolali atau pun Jalan Tol Solo-Semarang dan Solo-Ngawi.
Panjang kedua jalan diperkirakan mencapai 20 kilometer, bahkan pemerintah pusat rencananya akan menjadikannya sebagai jalan nasional. Dalam waktu dekat, Menteri Pekerjaan Umum akan datang ke Boyolali untuk mengecek jalur Bangak-Sambi dan Sambi-Mangu yang akan dijadikan jalan nasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Boyolali Hendrarto Setyo Wibowo mengatakan, kedua jalur sebelumnya telah diusulkan agar menjadi jalan nasional guna mendukung pendirian pabrik mobil Esemka. Wilayah itu diprediksi akan berkembang lebih cepat.
Atas dasar itu, sehingga Pemkab Boyolali telah menyiapkan desain pengembangan wilayah di seputar pabrik mobil Esemka. "Rencana tata ruang di wilayah itu juga telah disusun," tandas Hendrarto.
Seperti diketahui, pembangunan pabrik mobil Esemka dalam tahap pertama ditargetkan rampung Juni mendatang. Dua bangunan rencananya akan didirikan untuk show room dan asembly hall stage atau gedung perakitan.
Dalam pembangunan tahap awal, show room dibangun seluas 15X30 meter persegi. Sedangkan gedung perakitan seluas 60X100 meter persegi. Selain dua bangunan yang kini tengah dikebut pengerjaaannya, ada sekitar delapan bangunan lainnya yang nantinya akan didirikan.
Bangunan pabrik berdiri di atas tanah seluas 11,4 hektare. Diantaranya merupakan tanah kas Desa Demangan, ditambah tiga bidang tanah milik warga. Tanah disewa selama 30 tahun dan setiap tiga tahun dievaluasi nilai sewa terkait penyesuaian dampak inflasi. Lahan yang disewa sebelumnya dipakai untuk tanaman tebu.
(izz)